Hipertensi juga dikenal sebagai “Silent Killer Disease”, karena penderita seringkali tidak sadar jika telah mengalami penyakit ini. Menurut data dari WHO pada tahun 2023, diperkirakan sebanyak 1,28 milyar orang dewasa berusia 30- 79 tahun di seluruh dunia menderita hipertensi, dan diperkirakan sebanyak 46% orang dewasa dengan hipertensi tidak menyadari bahwa mereka memiliki penyakit tersebut. WHO juga menyatakan bahwa hipertensi merupakan penyebab utama kematian dini di dunia.
Hipertensi harus segera diatasi agar tidak semakin parah dan menimbulkan komplikasi penyakit lainnya. Salah satu hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi ini adalah dengan memodifikasi gaya hidup, khususnya olahraga. Ada banyak sekali jenis olahraga yang berguna untuk mengurangi tekanan darah tinggi, salah satunya adalah senam yoga. Senam yoga merupakan salah satu jenis olahraga yang cukup awam di kalangan masyarakat Indonesia. Yoga dapat mengurangi risiko hipertensi dan juga mengontrol tekanan darah.
Senam yoga memang dapat membantu menstabilkan tekanan darah, hal ini telah dibuktikan dengan penelitian yang dilakukan oleh Mooventhan dan Nivethitha, yang menunjukkan bahwa latihan yoga selama 2 minggu (2 jam/hari, 5 hari/minggu) menghasilkan penurunan risiko penyakit kardiovaskular yang signifikan. Yoga merupakan latihan yang menggabungkan aktivitas fisik dan meditasi dengan menekankan fleksibilitas fisik dan konsentrasi. Dengan menggabungkan semua gerakan fisik dan meditasi, senam yoga dapat memberikan berbagai manfaat khususnya bagi penderita hipertensi. Beberapa manfaatnya antara lain:
1. Memperlancar sirkulasi darah ke seluruh tubuh
2. Mengurangi stress dan kecemasan dengan teknik pernafasan, pengendalian emosi dan pelepasan hormon endorfin.
3. Meningkatkan kekuatan otot dan fleksibilitas terutama pada otot di pembuluh darah sehingga membantu menurunkan tekanan darah
4. Melatih kekuatan fisik dan mengurangi berat badan
Untuk mendapatkan manfaat yoga dengan baik ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu :
1. Memilih jenis yoga yang sesuai
Terdapat berbagai jenis yoga yang dapat dipilih, misalnya bikram yoga, vinyasa yoga, hatha yoga dan lainnya. Bagi penderita hipertensi disarankan untuk memilih jenis yoga yang tidak begitu berat seperti hatha yoga atau vinyasa yoga.
2. Mengatur durasi yoga
Dalam melakukan senam yoga, sangat penting untuk mengatur berapa lama waktu melakukan latihan agar dampaknya bisa dirasakan secara maksimal. Namun, bagi penderita hipertensi sebaiknya tidak melakukan yoga dengan durasi terlalu lama.
3. Berkonsultasi dengan dokter
Bagi penderita hipertensi sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum melakukan latihan yoga. Dokter akan memberikan rekomendasi tentang jenis, lama waktu, dan intensitas melakukan senam yoga sesuai dengan keadaan individu.
Meskipun senam yoga memiliki berbagai manfaat bagi penderita hipertensi, sebaiknya tetap berkonsultasi dengan dokter atau ahli kesehatan lainnya. Setiap individu memiliki kebutuhan latihan yang berbeda dan pendekatan yang disesuaikan agar memberikan hasil yang maksimal.
Referensi :
A. Mooventhan dan L. Nivethitha. 2020. Role of Yoga in The Prevention and Management of Various Cardiovascular Diseases and Their Risk Factors: A Comprehensive Scientific Evidence-based Review. National Library of Medicine. doi: 10.1016/j.explore.2020.02.007. Epub 2020 Feb 26.
WHO.2023. Hipertension. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/hypertension
Janhavi Sandeep Khandekar dkk. 2021. Effect of Yoga on Blood Pressure in Prehypertention : A Systematic Review and Meta-Analysis. The Scientific Word Journal. doi: 10.1155/2021/403936