Rabu, 31 Januari 2024 11:18 WIB

Anemia pada Gagal Ginjal Kronik

Responsive image
1370
Ns. Nur Cholis, S.Kep - RSUP Fatmawati Jakarta

Indonesian Renal Registry (IRR) mencatat angka kejadian anemia pada Pasien Ginjal Kronik (PGK) di Indonesia terus meningkat sesuai dengan stadium yang diderita pasien. Ketika pasien masih pada stadium satu, angka anemianya adalah 8,4%, sementara progresi penyakit pada stadium 4-5 angka anemianya melonjak hingga 50%. Data IRR menunjukkan bahwa 78% pasien dialisis di Indonesia memiliki HB <10>

Pengertian Gagal Ginjal Kronik (GGK):

Kondisi dimana fungsi ginjal menurun secara progresif dan tidak dapat pulih Kembali. Kondisi Dimana fungsi ginjal menurun secara progresif dan tidak dapat pulih Kembali. Selain itu, ginjal juga berfungsi untuk memproduksi eritropoietin, hormon yang mengatur pembentukan sel-sel darah di dalam tulang. Jika ginjal rusak, maka produksi eritropoetin-pun akan terganggu dan menyebabkan anemia.

Anemia atau kurang darah adalah kondisi dimana kadar hemoglobin (Hb) dibawah normal. Hb pada laki-laki < 14 g/dl . Hb pada perempuan < 12>

Penyebab lain Anemia PGK (penyakit ginjal kronik) adalah :

  1. Kekurangan Zat Besi(asupan yang kurang, proses cuci darah atau hemodialisis (HD) yang juga membuang zat besi).
  2. Umur eritrosit yang memendek.
  3. Inflamasi dan infeksi.
  4. Kekurangan asam folat.
  5. Hiperparatiroid berat (kelebihan hormon paratiroid yang membuat membran eritrosit menjadi rapuh).

Selain masalah sel darah merah, anemia pada pasien gagal ginjal umumnya juga dipicu defisiensi zat besi.

Tanda dan gejala anemia pada pasien gagal ginjal kronik adalah :

  1. Kulit dan konjungtiva pucat.
  2. Mudah Lelah, letih dan tampak lesu.
  3. Nyeri seluruh tubuh/ myalgia.
  4. Gejala ortostatik misalnya pusing, penglihatan kabur, mual, lemas. 
  5. Kehilangan kesadaran (pingsan).
  6. Penurunan toleransi latihan.
  7. Dada terasa tidak nyaman.
  8. Palpitasi (jantung berdebar).
  9. Ketidakmampuan untuk berkonsentrasi. 
  10. Kehilangan nafsu makan.

Penatalaksanaananemia pada GGK = Zat besi merupakan komponen utama dalam pembentukan hemoglobin, yaitu bagian dari sel darah merah. Kadar besi harus tercukupi lebih dulu sebelum pemberian eritropoietin (EPO). Jika tidak, maka pemberian eritpoietin tidak akan memberikan hasil yang diharapkan. 

Terapi EPO diberikan pada kadar Hb < 10>

Anemia dapat disebabkan oleh banyak hal oleh karena itu perlu diketahui penyebabnya secara pasti. Pada penyakit ginjal kronik anemia ditimbulkan karena penurunan dari fungsi ginjal yang umumnya disebabkan kurangnya erythropoietin (EPO) dan zat besi sehingga dengan pemberian zat besi dan ESA secara adekuat akan membantu keberhasilan secara optimal.

 

Referensi :

Konsensus management anemia pada penyakit ginjal kronis, Pernefri 2011

Blood transfusion during hemodialisis: en evidance- based procedure

Standart diagnosis keperawatan Indonesia, 2017

Sumber gambar: Freepik (Free vector gradient blood infographic) https://www.freepik.com/free-vector/gradient-blood-infographic_10796247.htm#query=Anemia&position=1&from_view=author&uuid=c42ed889-38e9-47fd-b9bc-c62509b2fb35