Mengingat adanya kecenderungan peningkatan jumlah penderita kanker, maka perlu dilakukan upaya untuk pencegahannya. Kemenkes RI telah melaksanakan program deteksi dini kanker payudara yang dikenal dengan metode SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri). SADARI yaitu pemeriksaan yang mudah dilakukan oleh setiap wanita untuk mengetahui adanya benjolan atau kelainan payudara lainnya.
Tujuan utama SADARI adalah menemukan kanker dalam stadium dini sehingga pengobatannya menjadi lebih baik, namun sebagian besar wanita mempunyai kesadaran yang sangat rendah untuk melakukan SADARI. Penderita kanker payudara telah banyak ditemukan pada usia muda bahkan tidak sedikit remaja putri usia empat belas tahun menderita tumor di payudaranya dimana tumor dapat berpotensi menjadi kanker bila tidak terdeteksi lebih awal.
Faktor RIsiko Penyebab Kanker Payudara
Faktor risiko penyebab kanker payudara terbagi menjadi 2 (dua) yaitu faktor risiko yang tidak dapat diubah dan faktor risiko yang dapat diubah. Faktor risiko yang tidak dapat diubah yaitu gender, genetik, atau keturunan, usia, dan pengaruh hormon. Sedangkan faktor risiko yang masih dapat diubah yaitu berkaitan dengan gaya hidup yang tidak sehat seperti obesitas, diet, atau konsumsi makanan yang kurang baik untuk kesehatan, mengkonsumsi alkohol, merokok, pengunaan kontrasepsi oral, dan stres.
Dampak Kanker Payudara
Dampak dari kanker payudara apabila tidak tertangani dengan baik dapat menyebabkan gangguan fisik yaitu perubahan bentuk tubuh, serta gangguan psikologis atau kejiwaan dan mental penderita kanker payudara. Salah satu penyebab penyakit ini menjadi mematikan adalah kurangnya kesadaran pasien untuk melakukan pemeriksaan dini, baik dari diri sendiri maupun dengan tenaga medis, biasanya gejala-gejala awal pada penyakit ini tidak disadari oleh pasien sehingga pasien menyadari bahwa dirinya sudah mengidap kanker stadium lanjut.
Pencegahan Kanker Payudara
Pencegahan kanker payudara dibagi menjadi pencegahan primer dan pencegahan sekunder. Pencegahan primer merupakan usaha agar tidak terkena kanker payudara, berupa mengurangi atau meniadakan faktor yang diduga berkaitan erat dengan peningkatan insiden kanker payudara, sedangkan pencegahan sekunder merupakan kegiatan melakukan skrining kanker payudara. Skrining kanker payudara adalah pemeriksaan atau usaha untuk mendeteksi abnormalitas / ketidaknormalan yang mengarah pada kanker payudara pada seseorang yang tidak mempunyai keluhan, skrining atau deteksi dini ini bisa di lakukan dengan tindakan : Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI), Periksa Payudara Klinis (SADANIS), dan mammografi skrining. Pencegahan primer dan sekunder yang dilakukan dengan baik dapat mengurangi tingkat risiko terkena kanker payudara dan dapat mencegah keparahan stadium lanjut pada kanker payudara, berbeda dengan pencegahan kanker payudara yang tidak dilakukan dapat menyebabkan gangguan fisiologis, psikologis, serta menurunkan kekebalan di dalam tubuh yang menyebabkan kematian.
Referensi :
LONGKUTOY, S. M., Yauri, I., & Kerangan, J. 2016. Upaya Pencegahan Kanker Payudara Pada Wanita di Kelurahan Sario Utara Kecamatan Sario.
Putri, S. A. R., Sarwinanti, M. K., Mat, S. K., & Purwati, Y. 2021. Faktor Risiko dan Pencegahan Kanker Payudara : Literature Review.
Yanti, N. L. G. P. 2022. Cegah Kanker Payudara Sejak Remaja dengan Menerapkan Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI). Jurnal Abdimas ITEKES Bali, 1(2), 125-136.
Pelawi, A. M. P., Lenny Sirait, S. S. T., & Anggraeni, A. 2022. Kenali dan Cegah Kanker Payudara Sejak Dini di SMP N 56 Kota Bekasi.
Arifah, S., & Rohmah, F. N. Gerakan Cegah dan Deteksi Dini Kanker Payudara.