Selasa, 02 Januari 2024 13:42 WIB

Burnout Kenali Stressornya, Jangan Lupa Exhale Inhale

Responsive image
505
Hesti Wulandari, S. Kep. Ns - RSUP dr. Sardjito Yogyakarta

Stres satu kata yang sering terucap oleh setiap orang dengan segala latar belakang profesi baik itu tenaga kesehatan maupun tenaga lainnya. Stres kerja dapat juga disebut dengan burnout menurut WHO dapat diklasifikasikan sebagai suatu sindrom. Menurut International Classification of Diseases, burnout merupakan suatu sindrom yang dikonseptualisasi sebagai hasil dari stres kronis di tempat kerja yang tidak dikelola dengan baik.

Faktor penyebab stres (stresor) kerja:

  1. Lingkungan fisik (tempat kerja yang terlalu bising, penerangan yang tidak sesuai sehingga mengganggu pekerjaan, ruang kantor yang tidak ideal, dan kualitas udara). 
  2. Peran dan tugas (karyawan kesulitan memahami tugasnya).
  3. Hubungan antar pribadi (perbedaan karakter, kepribadian, latar belakang, persepsi, dan bahkan adanya kompetisi untuk mencapai target kerja).
  4. Organisasi (kebijakan organisasi contohnya pengurangan jumlah pegawai yang berdampak terhadap hilangnya pekerjaan bagi karyawan yang dipecat dan meningkatnya beban kerja bagi karyawan yang bertahan).

Tanda dan Gejala

Tanda orang yang mengalami stres dapat dilihat dari reaksi fisik, reaksi pikiran/kognitif, reaksi perilaku dan respon emosional yang diberikan. Reaksi fisiknya bisa dilihat dari detak jantung dan tekanan darah yang meningkat, keringat berlebihan, otot-otot tegang, sakit kepala berulang, perubahan pola makan, serta sulit tidur ataupun tidur tidak nyenyak. Reaksi pikiran atau kognitif cenderung ditandai dengan perhatian berkurang, mudah lupa, berpikir tidak efektif serta sulit memusatkan perhatian atau sulit konsentrasi. Reaksi perilaku dapat dijumpai dengan tanda produktivitas berkurang, sering berbuat kesalahan dalam bekerja dan sering tidak masuk kerja. Sedangkan respon emosional berupa rasa takut atau menutup diri terhadap lingkungan, mudah tersinggung/marah, sedih dan cemas berlebihan serta berkurangnya motivasi kerja.

Cara Mengelola Stres

1.  Strategi Psikologis meliputi :

a.       Meningkatkan kesadaran diri sendiri agar dapat berpikir secara jernih sehingga emosi dapat dikendalikan. Ketika emosi dapat dikendalikan, maka stres kerja dan beban psikis akan berkurang.

b.      Mengurangi ketegangan dengan mencari tempat yang tenang untuk melakukan meditasi. Meditasi dilakukan dengan menempatkan posisi tubuh dengan rileks, memejamkan mata, mendengarkan pernapasan secara teratur selama 20 menit untuk melepaskan ketegangan otot.

c.       Melakukan konseling dan psikoterapi untuk menemukan masalah dan sumber ketegangan yang menimbulkan stres. Melalui konseling, pandangan seseorang tentang suatu kondisi atau situasi dapat diubah sehingga memungkinkan stres kerja berkurang.

2.  Strategi Fisiologis

Strategi ini dilakukan dengan melatih kesehatan fisik untuk mengurangi stres. Kegiatan yang dapat dilakukan antara lain mengadakan latihan fisik, mengatur pola makan, berhenti merokok dan olahraga teratur.

Dari uraian di atas, sebagai tenaga kesehatan dapat mempraktekkan salah satu cara cepat dan mudah dalam mengelola stress ketika stressor datang adalah dengan relaksasi. Segera lakukan teknik mindfulness, yaitu saat  sadar dan fokus pada momen yang sedang dialami tanpa adanya interpretasi. Secara garis besar, teknik yang dilakukan saat mindfulness adalah duduk dengan posisi senyaman yang didapat, bernafaslah seperti biasa kemudian coba untuk fokus merasakan setiap tarikan (inhale) dan hembusan nafas (exhale). Jangan ragu untuk speak up ketika mulai terasa tidak nyaman dan ada perasaan tertekan dalam diri. Segera temui ahli jika kondisi semakin memburuk. Selalu jaga kesehatan, ingat selalu slogan Mens Sana in Corpore Sano dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat.

 

Referensi:

Unit Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit (Unit K3RS) RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

Sopiah, & Sangadji, E. M. 2018. Manajemen Sumber Daya Manusia Strategik. (D. Prabantini, Ed.)    (Ed.1).yogyakarta: CV Andi Offset.

Wijono, Sutarto. 2015. Psikologi Industri & Organisasi. Jakarta: Kencana

(https://yankes.kemkes.go.id)