Rabu, 06 Desember 2023 14:29 WIB

Risiko Penyakit Jantung pada Gigi Berlubang

Responsive image
1925
dr. Frans Michael Oscar Marpaung - RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita Jakarta

Gigi berlubang adalah kondisi dimana gigi mengalami kerusakan karena lapisan terluar gigi (enamel) yang terkikis. Hal ini biasanya disebabkan oleh akumulasi bakteri di dalam mulut akibat sering mengonsumsi makanan manis dan tidak menjaga kebersihan mulut. Beberapa faktor yang meningkatkan risiko gigi berlubang antara lain:

1. Jarang menyikat gigi atau membersihkan gigi setelah makan

2. Tidak menggunakan obat kumur atau pasta gigi yang mengandung bahan fluoride

3. Mengonsumsi makanan yang dan minuman manis atau asam yang berlebihan seperti minuman bersoda

4. Memiliki penyakit anoreksia atau bulimia

5. Memiliki penyakit refluks asam lambung (GERD) atau mengalami mulut kering

6. Sudah berusia lanjut yang bisa menyebabkan penipisan enamel gigi dan produksi air liur yang berkurang

7. Sering mengonsumsi obat-obatan, suplemen, vitamin, atau produk herba yang mengandung gula

Gejala gigi berlubang tergantung pada ukuran dan lokasi lubang di gigi. Pada awalnya, jika lubang masih kecil, gejala mungkin tidak terasa. Namun, ketika lubang semakin besar, gejalanya dapat muncul sebagai berikut:

1. Gigi menjadi lebih sensitif

2. Sakit pada saat menggigit

3. Nyeri yang timbul tanpa sebab yang jelas

4. Merasa nyeri atau ngilu seperti rasa tidak nyaman pada gigi saat mengonsumsi makanan atau            minuman yang manis, dingin, atau panas

5. Adanya lubang yang terlihat jelas pada gigi

6. Terdapat noda putih, cokelat, atau hitam pada permukaan gigi

 Apa Hubungan Gigi Berlubang dan Penyakit Jantung?

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa orang yang memiliki masalah kesehatan gigi dan mulut memiliki risiko 2-3 kali lebih tinggi untuk mengalami penyakit kardiovaskular. Kesehatan gigi dan mulut ini sangat berhubungan erat dengan tubuh secara keseluruhan. Apabila kesehatan gigi dan mulut buruk, maka juga dapat menimbulkan risiko yang buruk pada tubuh. Salah satu masalah pada tubuh yang sering muncul akibat masalah pada gigi dan mulut yaitu gigi berlubang yang berhubungan dengan kejadian penyakit jantung.

Pada normalnya, mulut memiliki bakteri flora normal untuk menjaga keseimbangan pada mulut. Apabila kebersihan mulut kurang, maka dapat menyebabkan kerusakan pada gigi dan gusi. Gigi berlubang yang terjadi akibat bakteri yang awalnya merupakan flora normal pada gigi, menyebabkan pembusukan akibat interaksi dengan gula dan pati dari makanan dan minuman yang dikonsumsi. Kemudian bakteri ini menghasilkan asam yang merusak lapisan luar gigi dan kondisi semakin parah jika perawatan gigi tidak dilakukan secara teratur dan benar.

Jika gigi berlubang tidak segera diatasi, lubang tersebut bisa menjadi semakin besar dan dalam hingga mencapai rongga pulpa, yang mengandung saraf dan pembuluh darah. Penyakit ini dinamakan periodintitis. Periodintitis adalah infeksi pada gusi, jaringan lunak, dan tulang penyangga gusi. Penyakit ini disebabkan oleh respons tubuh yang tidak normal terhadap plak bakteri pada mulut dan gigi. Respons tubuh ini semakin meningkat oleh faktor-faktor gaya hidup yang tidak baik, seperti merokok, dan juga oleh penyakit sistemik seperti diabetes. Jika periodontitis tidak didiagnosis dan diobati, infeksi periodontal kronis dapat berlangsung selama bertahun-tahun. Luka periodontal mengandung komposisi bakteri yang tidak seimbang di area subgingiva, dengan pertumbuhan spesies patogen yang sehingga membuat periodontitis dapat menjadi infeksi kronis dan bakteri mampu masuk ke dalam sistem peredaran darah dan terjadilah endokarditis. Peradangan ini dapat menyebabkan penyakit seperti endokarditis, yaitu infeksi pada lapisan dalam jantung.

Endokarditis infektif terjadi akibat adanya penyebaran mikroorganisme virulen pada endokardium katup jantung. Ini adalah kondisi langka yang dapat menyebabkan morbiditas dan mortalitas yang cepat dan signifikan jika tidak didiagnosis dan diobati dengan baik. Endokarditis infektif adalah peradangan pada endokardium, lapisan dalam jantung, serta katup-katup dalam jantung. Ini adalah penyakit yang utamanya disebabkan oleh bakteri dan memiliki berbagai manifestasi dan konsekuensi. Tanpa identifikasi dan pengobatan dini, berbagai komplikasi intrakardial dan komplikasi ekstrakardial yang jauh dapat berkembang. Oleh karena itu, evaluasi yang hati-hati, termasuk riwayat medis dan pemeriksaan fisik yang teliti, dapat membantu mendiagnosis kasus-kasus ini dan membimbing pengelolaan, yang dapat membatasi angka kematian dan angka kesakitan.

Menurut American Heart Association, penyakit kardiovaskular lainnya seperti aterosklerosis, yang melibatkan penyumbatan arteri yang terkait dengan peradangan yang disebabkan oleh bakteri di mulut. Bakteri ini dapat mencapai arteri dan membentuk plak yang menghambat aliran darah ke jantung. Dengan demikian, terdapat dugaan bahwa gigi berlubang dapat menjadi penyebab penyakit jantung. Untuk mencegah penyakit jantung yang disebabkan oleh infeksi gigi, langkah terbaik adalah menjalani gaya hidup sehat dan merawat kesehatan gigi dan mulut.

Bagaimana Pengobatan Gigi Berlubang?

Terdapat beberapa tindakan medis untuk mengatasi gigi berlubang, seperti:

1. Perawatan fluoride

Dokter gigi dapat memberikan perawatan fluoride yang kandungannya lebih tinggi daripada pasta gigi biasa untuk memperbaiki enamel gigi dan mencegah lubang bertambah besar.

2. Tambal gigi (filling)

Tambal gigi adalah tindakan umum untuk mengatasi gigi berlubang. Bagian gigi yang rusak akan dibuang, dan gigi akan ditambal dengan bahan khusus seperti komposit resin, porselen, emas, atau perak.

3. Kurung gigi (crown gigi)

Kurung gigi palsu bisa dipasang di atas gigi yang rusak, terutama jika kerusakan parah atau pada kondisi gigi lemah.

4. Perawatan saluran akar gigi (root canal)

Perawatan ini dilakukan jika kerusakan yang terjadi sudah mencapai bagian dalam gigi atau akar gigi.

5. Cabut gigi

Jika kerusakan terlalu parah dan tidak dapat diperbaiki lagi, tindakan cabut gigi dapat dilakukan dengan pemasangan gigi palsu atau implan gigi untuk mengisi celah bekas gigi yang dicabut.

Bagaimana Pencegahan Gigi Berlubang?

Untuk mencegah terjadinya gigi berlubang dapat mengikuti hal-hal berikut ini:

1. Mengurangi kebiasaan suka mengonsumsi makanan ringan dan junk food

2. Mengurangi konsumsi makanan dan minuman yang manis atau asam, seperti permen atau minuman bersoda

3. Menggosok gigi dua kali sehari dengan pasta gigi yang mengandung fluoride

4. Membersihkan sela-sela gigi dengan benang gigi setidaknya sekali sehari

5. Rutin memeriksakan kesehatan gigi dan mulut ke dokter gigi setidaknya dua kali setahun

6. Mengonsumsi makanan seperti buah dan sayuran tinggi serat

7. Mengonsumsi makanan tinggi kalsium

8. Mengonsumsi permen karet rendah gula yang mengandung xylitol

9. Mengonsumsi teh hitam atau hijau tanpa gula/pemanis

10. Mengonsumsi air minum yang mengandung fluoride.

Tindakan pencegahan ini akan membantu menjaga kesehatan gigi dan menghindari gigi berlubang.

 

Referensi:

 

Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan. Penyebab dan Pengobatan Gigi Berlubang [Internet]. Jakarta. 2022. Available from: https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/796/penyebab-dan-pengobatan-gigi-berlubang#:~:text=Gigi berlubang adalah kondisi gigi,dan tidak menjaga kebersihan mulut.

Sanz M, Castillo AM, Jepsen S, Gonzalez-Juanatey JR, D’Aiuto F, Bouchard P, et all. Periodontitis and Cardiovascular Diseases. National Library of Medicine. 2020 Mar; 47(3): 268–288. https://doi.org/10.1111/jcpe.13189.

Yallowitz AW, Decker LC. Infectious Endocarditis. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023.

Sumber gambar: https://www.freepik.com/free-vector/headache-concept-illustration_16482623.htm#query=toothache&from_query=teethache&position=16&from_view=search&track=sph&uuid=181455d5-2a87-4078-a5cc-565d6e70fa2a