Rabu, 22 November 2023 09:42 WIB

Apa Hubungan Paracetamol dengan Kerusakan Hati?

Responsive image
1138
ASTRIT SURYANI - RS Ortopedi Prof.Dr.R.Soeharso Surakarta

Paracetamol merupakan obat yang dapat digunakan untuk meringankan rasa sakit pada sakit kepala, sakit gigi, dan menurunkan demam. Paracetamol yang masuk ke dalam tubuh sebagian besar akan dikonjugasi oleh asam sulfat dan asam glukoronat yang ada di dalam hati menjadi bentuk tidak aktif dan dikeluarkan lewat urin. Bila paracetamol dalam dosis berlebih maka jumlah asam sulfat dan asam glukoronat yang ada di dalam hati tidak mencukupi untuk melakukan konjugasi, maka terjadi penumpukan jumlah paracetamol aktif dalam butuh.

Paracetamol sebagian kecil akan dimetabolisme oleh sitokrom P450 (CYP450) menjadi N-asetil-pbenzoquinonimin (NAPQI). Kemudian NAPQI oleh glutation diubah menjadi bentuk tidak aktif dan dikeluarkan lewat urin. Bila paracetamol dalam dosis berlebih maka jumlah glutation tidak akan mencukupi untuk mendetoksifikasi NAPQI yang terbentuk.

NAPQI

NAPQI merupakan metabolit minor dari paracetamol yang sangat aktif dan bersifat toksik bagi hati. Metabolit ini akan bereaksi menimbulkan hepatotoksisitas yang menyebabkan nekrosis/kematian sel hati.

DOSIS

Berdasarkan Medscape, dalam kondisi tanpa gangguan hati, dosis paracetamol tidak >3gram/hari. Bila dengan pengawasan tenaga kesehatan profesional bisa digunakan dosis maksimal 4 gram/hari.

 

Referensi:

Alodokter (2023). Paracetamol: Manfaat, Dosis, dan Efek Samping.

M.J., Neal. 2002. At a Glance : Farmakologi Medis. Jakarta : Erlangga.

A. Anggit, M. Syazili, IA. Dwi, ZO. Rasmi. (2022). Drug-Induced Liver Injury Akibat Penyalahgunaan Paracetamol. Medula, 12 (3), 500-507.

Medscape (2023). Acetaminophen.

https://cdn.pnghd.pics/data/476/gambar-organ-hati-15.jpg

https://selesfarma.co.id/wp-content/uploads/2020/04/Paracetamol.jpg