Jumat, 06 Oktober 2023 16:25 WIB

Mengenal Demensia Alzheimer

Responsive image
9471
Dr. Andriani Putri Bestari, SpN - RSUP Fatmawati Jakarta

Demensia = Serangkaian gejala kehilangan memori , kesulitan berpikir , kesulitan memecahkan masalah , gangguan berbahasa dan terjadi ketika otak mengalami kerusakan karena penyakit seperti stroke . Demensia Alzheimer = bentuk demensia yang paling umum 60 - 80% kasus demensia, Bukan bagian dari proses penuaan normal meskipun dengan peningkatan usia >65 tahun, risiko demensia semakin tinggi.

Demensia alzheimer = memberat seiring berjalannya waktu , tidak bisa disembuhkan, Terapi yang ada hanya memperlambat progresifitas penyakit dan memperbaiki kualitas hidup penderita dan caregiver.

Penyebab Demensia Alzheimer, Dr Alois Alzheimer adalah penemu demensia Alzheimer di tahun 1906 , yaitu:

  1. Dua struktur penyebab kerusakan sel saraf:
  2. Plaques – deposisi protein amiloid beta pada sekitar sel saraf .
  3. Tangles – serabut protein Tau yang menjerat sel saraf otak.
  4. Gangguan komunikasi antar sel saraf yang berujung pada kematian sel saraf.
  5. Hipokampus adalah area memori yang mengalami kerusakan awal

Demografi Demensia Alzheimer di Indonesia = Data banyak dilakukan di pulau Jawa dan Bali = prevalensi tinggi > 20% . Prevalensi penyakit demensia Alzheimer di Indonesia sekitar 27.9% . Dan lebih 4.2 juta penduduk Indonesia menderita demensia.

Data Dunia penderita demensia alzheimer ? 50 juta individu menderita demensia di seluruh dunia. Prevalensi sekitar 4-9% pada individu berusia >= 60 tahun . Diprediksikan akan meningkat hingga 152,8 juta individu pada tahun 2050. Peningkatan terutama disebabkan karena peningkatan usia harapan hidup pada negara dengan pendapatan yang rendah dan sedang.

Faktor resiko penderita demensia alzheimer, yaitu :

  1. Usia ? 1 dari 4 orang di usia > 65 tahun . 1 dari 6 orang di usia 80 tahun.
  2. Genetik ? Demensia Alzheimer dapat diturunkan dari satu generasi ke generasi selanjutnya.
  3. Faktor lingkungan ? Merokok, Hipertensi, Kadar kolesterol tinggi, Diabetes , Depresi dan Riwayat cedera kepala
  4. Riwayat gangguan kromosom seperti pada Down syndrome .

 

Referensi :

Scheltens P, De Strooper B, Kivipelto M, Holstege H, Chételat G, Teunissen CE, Cummings J, van der Flier WM. Alzheimer's disease. The Lancet. 2021 Apr 24;397(10284):1577-90.

Farina N, Jacobs R, Turana Y, Fitri FI, Schneider M, Theresia I, Docrat S, Sani TP, Augustina L, Albanese E, Comas-Herrera A. Comprehensive measurement of the prevalence of dementia in low-and middle-income countries: STRiDE methodology and its application in Indonesia and South Africa. BJPsych Open. 2023 Jul;9(4):e102.

Lane CA, Hardy J, Schott JM. Alzheimer's disease. European journal of neurology. 2018 Jan;25(1):59-70.

Atri A. Current and future treatments in Alzheimer's disease. In Seminars in
neurology 2019 Apr (Vol. 39, No. 02, pp. 227-240). Thieme Medical Publishers.

https://www.alz.org/alzheimers-dementia