Luka post operasi atau luka pasca operasi biasa juga disebut dengan luka operasi adalah luka yang sengaja dibuat dengan prosedur pembedahan/ operatif.Tujuan merawat luka sendiri diantaranya untuk membantu proses penyembuhan luka. Dimana salah satu faktor pemnyembuhan luka dipengaruhi oleh asupan nutrisi yang adekuat.
Kondisi gizi buruk dapat mengakibatkan pasien mengalami berbagai komplikasi pasca operasi dan mengakibatkan pasien menjadi lebih lama dirawat di rumah sakit. Komplikasi yang paling sering terjadi adalah infeksi setelah operasi, demam dan penyembuhan luka yang lama. Pada kondisi yang serius pasien dapat mengalami infeksi berat yang bisa mengakibatkan kematian. Dalam hal ini pentingnya seorang pasien dapt memperoleh asupan gizi yang baik. Dimana diet tinggi protein merupakan salah satu diet yang baik untuk mempercepat proses penyembuhan luka.
Perawatan pasca operasi adalah perawatan yang dilakukan untuk meningkatkan proses penyembuhan luka dan mengurangi rasa nyeri dengan cara merawat luka serta memperbaiki asupan makanan tinggi protein dan vitamin (Wahyuni Abd. Rahim Sefti Rompas Vandri D. Kallo, 2019). Rahman et al., (2018) menyebutkan beberapa faktor yang menghambat penyembuhan luka, yaitu : defesiensi nutrisi, gangguan sirkulasi, stress, radiasi.
Diet Tinggi Kalori Tinggi Protein (TKTP) adalah diet yang mengandung energi dan protein di atas kebutuhan normal. Diet diberikan dalam bentuk makanan biasa ditambah bahan makanan sumber protein tinggi seperti susu, telur, dan daging. Protein diperlukan untuk pertumbuhan dan pergantian sel – sel yang rusak atau mati (Fitriani et al., 2022). Sumber protein dapat diperoleh dari protein hewani (telur, daging, susu, udang, kerang, keju) dan protein nabati (banyak terkandung dalam tahu, tempe, dan kacang – kacangan).
Asupan nutrisi berupa protein dan vitamin A dan C, tembaga, zinkum, dan zat besi yang adekuat. Protein mensuplai asam amino yang dibutuhkan untuk perbaikan jaringan dan regenerasi. Vitamin A dan zinkum dibutuhkan untuk epitelialisasi, dan vitamin C serta zinkum diperlukan untuk sistesis kolagen dan integrasi kapiler. Zat besi digunakan untuk sintesis hemoglobin yang bersama oksigen diperlukan untuk menghantarkan oksigen keseluruh tubuh. Nutrisi sendiri juga dapat membantu tubuh dalam meningkatkan mekanisme pertahanan tubuh (sistem imun), dan pada akhirnya akan membantu proses penyembuhan luka (Ida Sholihatun Nisa, 2020).
Tujuan Diet :memberikan makanan lebih banyak dari keadaan biasa untuk memenuhi kebutuhan kalori dan protein yang meningkat, mencegah dan mengurangi kerusakan jaringan tubuh, memepercepat proses penyembuhan luka
Jenis-Jenis Makanan untuk Mempercepat Proses Penyembuhan Luka Post Operasi:
a. Makanan Berprotein; Protein nabati :Tempe, tahu, kacang-kacangan. Protein Hewani : Hati, telur, ayam.
b. Makanan yang Mengandung vitamin C; Makanan yang mengandung protein dan vitamin C sangat penting peranannya dalam proses penyembuhan luka. Selain itu, vitamin C punya peranan penting untuk mencegah terjadinya infeksi dan perdarahan luka. Contoh makanannya, seperti : Jeruk, jambu, daun pepaya, bayam.
c. Kebutuhan energi tinggi, Dengan kalori 25-30 kkal/kgBB/hari , protein tinggi dengan kebutuhan 1,5 gram/kgBB/hari, cukup vitamin dengan rekomendasi vitamin c sebanyak 500mg/hari. Vitamin A sebanyak 5000 IU, mineral yang cukup seperti zink dan zat besi masing masing sebanyak 15mg, mudah dicerna, diberikan secra bertahap
Referensi:
Fitriani, E., Hariansyah, D., Susyanti, D., & Yuda Pratama, M. (2022). Pendidikan Kesehatan Tentang Pengobatan Pada Pasien Tuberculosis Paru Di Rumah Sakit Tk Ii Putri Hijau Medan Tahun 2021.
Jurnal Indah Sains Dan Klinis, 2(3), 31–39. https://doi.org/10.52622/jisk.v2i3.37 ABADI, N. A. B. (2017). Pengaruh Asupan Dini Pada Lama Hari Rawat Inap Pasien Post Operasi Digestif Rumah Sakit Dr. Wahidin Sudirohusodo.1–14
Rahman, M., Haryanto, T., & Ardiyani, Maryah, V. (2018). Hubungan Antara Pelaksanaan Prosedur Pencegahan Infeksi Pada Pasien Post Operasi dengan Proses Penyembuhan Luka di Rumah Sakit Islam Unisma Malang. Nursing News, 3(1), 12–21. Retrieved from file:///C:/Users/USER/Downloads/748-935-1-SM.pdf
Sholehah, L. (2021). Pentingnya Pemberian Nutrisi Secara Dini Terhadap Pasien Post-Operasi Laparotomy Perforasi Ileus. Jurnal IlmiahKesehatan Sandi Husada, 10(2), 423–430. https://doi.org/10.35816/jiskh.v10i2.607
Wahyuni Abd. Rahim Sefti Rompas Vandri D. Kallo. (2019). Hubungan antara pengetahuan perawatan luka pasca bedah sectio caesarea (sc) dengan tingkat kemandirian pasien di Rumah Sakit Bhayangkara Manado. 7, 1–7.