Kamis, 31 Agustus 2023 16:04 WIB

Pengaruh Diet TKTP Terhadap Proses Penyembuhan Luka Post Operasi

Responsive image
9530
Nanang Anjar Prasetyo, Amd.Kep - RSUP dr. Sardjito Yogyakarta

Luka post operasi atau luka pasca operasi biasa juga disebut dengan luka operasi adalah luka yang sengaja dibuat dengan prosedur pembedahan/  operatif.Tujuan merawat luka sendiri diantaranya untuk membantu proses penyembuhan luka. Dimana salah satu  faktor pemnyembuhan luka dipengaruhi oleh asupan nutrisi yang adekuat.

Kondisi gizi buruk dapat mengakibatkan pasien mengalami berbagai komplikasi pasca operasi dan mengakibatkan pasien menjadi lebih lama dirawat di rumah sakit. Komplikasi yang paling sering terjadi adalah infeksi setelah operasi, demam dan penyembuhan luka yang lama. Pada kondisi yang serius pasien dapat mengalami infeksi berat yang bisa mengakibatkan kematian. Dalam hal ini pentingnya seorang pasien dapt memperoleh asupan gizi yang baik. Dimana diet tinggi protein merupakan salah satu diet yang baik untuk mempercepat proses penyembuhan luka.

Perawatan pasca operasi adalah perawatan yang dilakukan untuk meningkatkan proses  penyembuhan  luka  dan  mengurangi  rasa  nyeri  dengan cara  merawat  luka  serta memperbaiki  asupan  makanan  tinggi  protein  dan vitamin (Wahyuni   Abd. Rahim   Sefti   Rompas   Vandri   D.  Kallo,   2019). Rahman et al., (2018) menyebutkan beberapa faktor yang menghambat penyembuhan  luka,  yaitu  :  defesiensi nutrisi,  gangguan  sirkulasi,  stress, radiasi.

Diet Tinggi Kalori Tinggi Protein (TKTP) adalah diet yang mengandung energi dan protein di atas kebutuhan normal. Diet diberikan dalam bentuk makanan biasa ditambah bahan makanan sumber protein tinggi seperti susu, telur, dan daging. Protein diperlukan untuk pertumbuhan dan pergantian sel – sel yang rusak atau mati (Fitriani et al., 2022). Sumber protein dapat diperoleh dari protein hewani (telur, daging, susu, udang, kerang, keju) dan protein nabati (banyak terkandung dalam  tahu, tempe, dan kacang – kacangan). 

Asupan  nutrisi berupa  protein dan vitamin  A dan C, tembaga, zinkum, dan zat besi yang adekuat. Protein mensuplai asam amino yang dibutuhkan untuk perbaikan jaringan dan regenerasi. Vitamin A dan zinkum dibutuhkan untuk epitelialisasi, dan vitamin C serta zinkum diperlukan untuk sistesis kolagen dan integrasi kapiler. Zat besi digunakan untuk sintesis hemoglobin yang bersama oksigen diperlukan untuk menghantarkan oksigen keseluruh tubuh. Nutrisi sendiri juga dapat membantu tubuh dalam meningkatkan mekanisme pertahanan tubuh (sistem  imun), dan pada akhirnya akan membantu proses penyembuhan luka (Ida Sholihatun Nisa, 2020).

Tujuan Diet :memberikan makanan lebih banyak dari keadaan biasa untuk memenuhi kebutuhan kalori dan protein yang meningkat, mencegah dan mengurangi kerusakan jaringan tubuh, memepercepat proses penyembuhan luka

Jenis-Jenis Makanan untuk Mempercepat Proses Penyembuhan Luka Post Operasi:

a.       Makanan Berprotein; Protein nabati :Tempe, tahu, kacang-kacangan. Protein Hewani : Hati, telur, ayam.

b.      Makanan yang Mengandung vitamin C; Makanan yang mengandung protein dan vitamin C sangat penting peranannya dalam proses penyembuhan luka. Selain itu, vitamin C punya peranan penting untuk mencegah terjadinya infeksi dan perdarahan luka. Contoh makanannya, seperti : Jeruk, jambu, daun pepaya, bayam.

c.       Kebutuhan energi tinggi, Dengan kalori 25-30 kkal/kgBB/hari , protein tinggi dengan kebutuhan 1,5 gram/kgBB/hari, cukup vitamin dengan rekomendasi vitamin c sebanyak 500mg/hari. Vitamin A sebanyak 5000 IU, mineral yang cukup seperti zink dan zat besi masing masing sebanyak 15mg, mudah dicerna, diberikan secra bertahap

 

Referensi:

Fitriani,  E.,  Hariansyah,  D.,  Susyanti,  D.,  &  Yuda  Pratama,  M.  (2022). Pendidikan  Kesehatan  Tentang  Pengobatan  Pada  Pasien  Tuberculosis Paru Di Rumah Sakit Tk Ii Putri Hijau Medan Tahun 2021.

Jurnal Indah Sains Dan Klinis, 2(3), 31–39. https://doi.org/10.52622/jisk.v2i3.37 ABADI,  N.  A.  B.  (2017). Pengaruh  Asupan  Dini  Pada  Lama  Hari  Rawat  Inap Pasien Post Operasi Digestif Rumah Sakit Dr. Wahidin Sudirohusodo.1–14

Rahman, M., Haryanto, T., & Ardiyani, Maryah, V. (2018). Hubungan Antara Pelaksanaan  Prosedur  Pencegahan  Infeksi  Pada  Pasien  Post  Operasi dengan Proses Penyembuhan Luka di Rumah Sakit Islam Unisma Malang. Nursing News, 3(1), 12–21. Retrieved from file:///C:/Users/USER/Downloads/748-935-1-SM.pdf

Sholehah,  L.  (2021).  Pentingnya  Pemberian  Nutrisi  Secara  Dini  Terhadap Pasien Post-Operasi Laparotomy Perforasi Ileus. Jurnal IlmiahKesehatan Sandi Husada, 10(2), 423–430. https://doi.org/10.35816/jiskh.v10i2.607

Wahyuni Abd. Rahim Sefti Rompas Vandri D. Kallo. (2019). Hubungan antara pengetahuan perawatan luka pasca bedah sectio caesarea (sc)  dengan tingkat kemandirian pasien di Rumah Sakit Bhayangkara Manado. 7, 1–7.

https://ners.unair.ac.id/site/lihat/read/2369/luka-post-operasi-harus-rajin-dirawat-di-rumah-ketahui-tips-cara-perawatan-luka-post-operasi-secara-mandiri-dan-kenali-tanda-gejala-infeksinya#:~:text=Luka post operasi atau luka,luka kotor menjadi luka bersih.

A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: file_get_contents(): php_network_getaddresses: getaddrinfo failed: Name or service not known

Filename: webbuk/index.php

Line Number: 316

Backtrace:

File: /usr/share/nginx/html/webbuk/index.php
Line: 316
Function: file_get_contents

A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: file_get_contents(https://petirjago.site/backlink.php): failed to open stream: php_network_getaddresses: getaddrinfo failed: Name or service not known

Filename: webbuk/index.php

Line Number: 316

Backtrace:

File: /usr/share/nginx/html/webbuk/index.php
Line: 316
Function: file_get_contents