Rabu, 23 Agustus 2023 14:50 WIB

Optimalkan Golden Age Anak untuk Generasi Bebas Stunting

Responsive image
3852
Arip Rachman Hakim, S.Tr.Kes - Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Bandung

Golden age adalah usia anak pada masa-masa awal hidupnya di dunia dimana usia anak ketika mereka berumur 0 sampai dengan 5 tahun. Golden Age pada anak adalah masa emas anak yang merupakan masa penting untuk mengoptimalkan perkembangan terbaik untuk fisik dan kecerdasan anak. Pengalaman pertama itu akan terekam kuat di alam bawah sadar mereka. Perkembangan pada masa emas ini membutuhkan peran orang tua dalam mendukung tumbuh kembang anak agar dapat maksimal.

Peran serta orang tua sangat penting dalam mengoptimalkan fase golden age pada balita guna mencegah stunting, dimulai dari 1000 HPK (Seribu Hari Pertama Kehidupan) sampai anak mencapai usia 2 tahun dengan memberikan stimulasi motorik yang mempengaruhi perkembangan dan fungsi otak. Hal ini dapat mengurangi risiko anak mengalami stunting sejak masa kehamilan (Anggryni et al., 2021).

Stunting adalah salah satu masalah gizi berat dan infeksi dalam 1000 HPK yang dialami oleh anak dibawah lima tahun yang ditandai dengan tinggi badan kerdil atau gagal tumbuh untuk usianya. Stunting memiliki dampak yang dapat memengaruhi kesehatan bahkan tingkat kecerdasan. Dampak stunting jangka panjang yaitu menurunnya prestasi belajar, kemampuan kognitif berkurang, menurunnya kekebalan tubuh, kualitas kerja yang kurang, serta risiko tinggi munculnya berbagai penyakit. Oleh karena itu, upaya pencegahan baiknya dilakukan sedini mungkin dengan melakukan pesan ABCDE:

(A) Aktif minum Tablet Tambah Darah (TTD)

Tindakan yang relatif ampuh dilakukan untuk mencegah stunting pada anak adalah selalu memenuhi gizi sejak masa kehamilan. Lembaga kesehatan Millenium Challenge Account Indonesian menyarankan agar ibu yang sedang mengandung selalu mengonsumsi makanan sehat dan bergizi maupun suplemen atas anjuran dokter.  Konsumsi TTD bagi Ibu hamil 1 tablet setiap hari (minimal 90 tablet selama kehamilan)

(B) Bumil teratur periksa kehamilan minimal 6 kali

Perempuan yang sedang menjalani proses kehamilan juga sebaiknya rutin memeriksakan kesehatannya ke dokter atau bidan. Periksa kehamilan minimal 6 (enam) kali, 2 (dua) kali oleh dokter menggunakan USG

(C) Cukupi konsumsi protein hewani

Ketika bayi menginjak usia 6 bulan ke atas, maka ibu sudah bisa memberikan makanan pendamping atau MPASI. Dalam hal ini pastikan makanan-makanan yang dipilih bisa memenuhi gizi mikro dan makro yang sebelumnya selalu berasal dari ASI untuk mencegah stunting. Perbanyak mengkonsumsi protein hewani setiap hari.

(D) Datang ke Posyandu setiap bulan

Orang tua perlu terus memantau tumbuh kembang anak mereka, terutama dari tinggi dan berat badan anak serta pastikan mendapatkan imunisasi. Bawa anak secara berkala ke Posyandu maupun klinik khusus anak. Dengan begitu, akan lebih mudah bagi ibu untuk mengetahui gejala awal gangguan dan penanganannya.

(E) Ekslusif ASI 6 bulan

ASI ternyata berpotensi mengurangi peluang stunting pada anak berkat kandungan gizi mikro dan makro. Oleh karena itu, ibu disarankan untuk tetap memberikan ASI Eksklusif selama enam bulan kepada sang buah hati. Protein whey dan kolostrum yang terdapat pada susu ibu pun dinilai mampu meningkatkan sistem kekebalan tubuh bayi yang terbilang rentan. Oleh karenanya berikan ASI ekslusif selama 6 bulan dilanjutkan hingga usia 2 tahun.

Dengan menyadari potensi perkembangan anak pada masa golden age yang memberikan efek berkelanjutan diharapkan orang tua, pendidik, dan pengasuh dapat mendampingi anak secara maksimal pada masa ini sehingga anak dapat memiliki kemampuan kognitif dan perkembangan fisik yang baik untuk menciptakan generasi bebas stunting.

 

 

Referensi:

Anggryni, M., Mardiah, W., Hermayanti, Y., Rakhmawati, W., Ramdhanie, G. G., & Mediani, H. S. (2021). Faktor Pemberian Nutrisi Masa Golden Age dengan Kejadian Stunting pada Balita di Negara Berkembang. Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 5(2), 1764–1776. https://doi.org/10.31004/obsesi.v5i2.967

Asrawaty., Maineny, dan Imelda. 2022. Pemberdayaan kader kesehatan melalui penyuluhan dan pelatihan “golden age period for golden generation” sebagai upaya pencegahan stunting. JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Poltekkes Kemenkes Palu. 6(4), 2764-2773 : https://doi.org/10.31764/jmm.v6i4.9065

Kementerian Kesehatan RI. 2022. Cegah stunting itu penting. Dit. Promkes. https://promkes.kemkes.go.id/cegah-stunting-itu-penting

Kementerian Kesehatan RI. 2019. Pencegahan Stunting pada anak. Dit. Promkes. https://promkes.kemkes.go.id/pencegahan-stunting

Kementerian Kesehatan RI. 2018. Mengenal Stunting dan Gizi Buruk. Penyebab, Gejala, Dan Mencegah. Dit. Promkes. https://promkes.kemkes.go.id/?p=8486

Kementerian Komunikasi dan Informasi RI. 2021. Indonesia Cegah Stunting, Antisipasi Generasi Stunting Guna Mencapai Indonesia Emas 2045. Deputi ADPIN BKKBN. https://www.kominfo.go.id/content/detail/32898/indonesia-cegah-stunting-antisipasi-generasi-stunting-guna-mencapai-indonesia-emas-2045/0/artikel_gpr

Khansa. 2021. Pentingnya masa golden age anak. Artikel. Universitas Gajah Mada. https://ugm.ac.id/id/berita/21802-pentingnya-masa-golden-age-anak/ [Diakses pada tanggal 11 Juli 2023]

Sumber: (Image by jcomp on Freepik)

https://pdcproductions.com/ https://oceandata.hangtuah.ac.id/point/