Rabu, 13 Juli 2022 09:22 WIB

Bahaya! Kebiasaan Mengorek Telinga Menggunakan Cotton Bud

Responsive image
6082
Tim Promkes RSST - RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten

Kebiasaaan buruk yang dilakukan banyak orang untuk membersihkan telinga ini bisa sangat menyenangkan dan dianggap menyehatkan karena banyaknya kotoran telinga yang keluar. Ketika mengorek telinga menggunakan cotton bud, dan mendapatkan banyak kotoran yang menempel di sana dan mengangap bahwa kotoran telinga harus dikeluarkan dari telinga.

Untuk mengetahui bagaimana cara membersihkan telinga yang benar, ada baiknya kita pahami anatomi telinga secara garis besar, telinga manusia terdiri dari 3 (tiga) bagian :

1. Telinga luar (outer ear). Bagian ini berfungsi untuk menangkap suara dan melokalisasi suara.

2. Telinga tengah (middle ear). Bagian ini berfungsi untuk menghantarkan suara yang telah dikumpulkan dari daun telinga ke telinga bagian dalam.

3. Telinga bagian dalam (inner ear). Bagian telinga ini disebut dengan rongga labirin yang berfungsi membantu menjaga keseimbangan tubuh dan menyalurkan suara ke sistem saraf pusat.

Ketiga bagian telinga ini menjadi saluran suara dari luar untuk masuk dan diterjemahkan di otak. Telinga bukan hanya sebagai alat mendengar tapi juga menjaga keseimbangan tubuh.

Kotoran telinga sebenarnya menyehatkan, sejatinya kotoran telinga merupakan minyak yang melapisi telinga bagian dalam dan melindungi, serta mengandung zat anti bakteri yang mencegah telinga dalam terkena infeksi dan air bisa keluar dengan lebih mudah. Kotoran telinga diproduksi bagian dalam telinga dan berguna untuk membawa keluar sel kulit mati serta kuman. Terlalu sering membersihkan kotoran telinga akan membuat bagian telinga terasa kering dan kasar. Sehingga bakteri masuk ke dalam telinga yang tidak terlindungi.

Ketika mengorek telinga / memasukkan cotton bud ke dalam telinga kita tidak saja memasukkan bakteri baru ke dalamnya tapi juga mendorong kotoran telinga masuk ke telinga bagian dalam, bukannnya membiarkan kotoran teling keluar dengan sendirinya tetapi justru mendorongnya masuk ke dalam dan membuat kuman serta bakteri yang ada di dalamnya ikut masuk, dan jika cotton bud masuk terlalu dalam hingga menyentuh / menggesek  gendang telinga bisa berpotensi merobek gendang telinga dan bisa menyebabkan gangguan pendengaran sementara maupun permanen, pendarahan pun bisa saja terjadi, karena gendang telinga merupakan bagian paling vital yang mempunyai tekstur halus dan lembut sehingga rentan robek jika bergesekan dengan benda asing. 

Telinga sebetulnya mempunyai mekanismenya sendiri secara alami dalam membersihkan kotoran yang ada di dalam telinga, melalui gerakan rahang saat berbicara, makan hingga menguap adalah beberapa mekanisme pengeluaran kotoran telinga.

Mulai saat ini, mari kita hindari membersihkan telinga bagian dalam menggunakan cotton bud. Kita bisa beralih menggunakan obat tetes telinga yang berguna untuk melunakkan kotoran yang telah mengeras agar dapat mudah keluar dari telinga. Jika sudah sampai mengalami gangguan pendengaran atau rasa sakit yang berulang di dalam telinga, segeralah periksa ke dokter Spesialis Telinga, Hidung dan Tenggorokan (THT) untuk mendapatkan penanganan medis agar tidak memperparah keadaan telinga.                            

Referensi            

Pivi Honey, dkk. Hubungan Antara Penggunaan Cotton Bud dengan Serumen Obsturanejournal3.undip.ac.id.

Hafidzah, Najwati, dkk. Gambaran Pengetahuan Orang Tua & Perilaku Membersihkan Liang Telinga. ejournal3.undip.ac.id.

Menjaga Kesehatan Telinga. rsindriati.com.