Rabu, 13 Juli 2022 09:19 WIB

Mengenal Lymfoma

Responsive image
5244
Tim Promkes RSST - RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten

Mendengar kata Limfoma mungkin masih terdengar asing oleh sebagian orang. Namun siapa sangka Limfoma sendiri ternyata masuk ke dalam salah satu kategori penyakit mematikan yang ada di dunia. Limfoma merupakan salah satu jenis kanker yang muncul pada sel darah putih yaitu limfosit, dimana sel limfosit tersebut terletak pada sistem kekebalan tubuh manusia atau sistem imun yang berfungsi untuk menangkal, melindungi dan memerangi infeksi dari kelenjar getah bening, sumsum tulang, timus, limpa dan bagian lainnya yang ada pada tubuh. Limfosit adalah sel darah putih yang berfungsi untuk membunuh bakteri dan virus. Selain di dalam peredaran darah, limfosit tersebar di beberapa bagian tubuh, seperti kelenjar getah bening, limpa, timus, sumsum tulang, dan saluran pencernaan. Ketika limfosit berubah, berkembang, dan menyebar secara tidak normal, maka terjadilah limfoma maligna. Akibat keberadaan sel kanker tersebut pada sel limfosit atau kelenjar getah bening yang seharusnya memerangi penyakit berubah menjadi tumbuh dan berkembang di luar kendali atau dapat dikatakan abnormal. Sehingga pertumbuhan yang abnormal ini akan menjadi tumor yang berkembang menjadi kanker serta akan menghambat sistem kerja sel darah putih yang tadinya berfungsi sebagai pelindung tubuh dari berbagai infeksi penyakit menjadi rentan akan berbagai penyakit.

Jenis-jenis Limfoma
Limfoma dapat dikategorikan ke dalam 2 (dua) jenis, yaitu limfoma Hodgkin dan limfoma non-Hodgkin. Perbedaan utamanya terletak pada jenis sel limfosit yang diserang kanker. Hal ini dapat diketahui melalui pemeriksaan dengan mikroskop. Limfoma non-Hodgkin lebih sering terjadi dibandingkan limfoma Hodgkin. Namun sayangnya, limfoma non-Hodgkin lebih berbahaya daripada limfoma Hodgkin. Pada banyak kasus, limfoma non-Hodgkin memiliki tingkat kesembuhan yang lebih rendah dibandingkan limfoma Hodgkin. Limfoma berbeda dari leukemia walaupun sama-sama menyerang sel darah putih. Leukemia bermula pada sumsum tulang, sedangkan limfoma seringkali bermula pada sel darah putih di kelenjar getah bening.

Penyebab Limfoma
Hingga saat ini, penyebab pasti lymphoma (limfoma) belum diketahui secara pasti. Namun, ada faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena limfoma, antara lain :

  • Berusia 60 tahun ke atas, lebih berisiko terkena limfoma non-Hodgkin.
  • Berusia antara 15-40 tahun atau lebih dari 55 tahun, lebih berisiko terkena limfoma Hodgkin.
  • Berjenis kelamin pria.
  • Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, misalnya akibat HIV/AIDS atau mengonsumsi obat imunosupresan untuk jangka panjang.
  • Menderita penyakit autoimun, seperti rheumatoid arthritis , sindrom Sjögren, lupus, atau penyakit celiac.
  • Menderita infeksi akibat Epstein-Barr, pylori, atau hepatitis C.
  • Terpapar benzene atau pestisida.
  • Pernah menjalani radioterapi .
  • Memiliki anggota keluarga yang menderita limfoma.

Gejala Limfoma
Gejala utama limfoma adalah muncul benjolan di beberapa bagian tubuh, seperti leher, ketiak, atau selangkangan. Benjolan tersebut muncul akibat pembengkakan kelenjar getah bening. Selain pembengkakan kelenjar getah bening, limfoma dapat menimbulkan gejala berupa :

  • Demam
  • Gatal-gatal
  • Cepat lelah
  • Batuk
  • Berkeringat di malam hari
  • Berat badan turun drastis
  • Sesak napas

Kapan Harus ke Dokter
Seseorang perlu pergi berkonsultasi ke dokter ketika mengalami timbul benjolan di leher, ketiak, atau selangkangan akibat pembengkakan kelenjar getah bening. Benjolan tersebut bisa menjadi salah satu tanda dari penyakit limfoma. Selain itu, orang-orang yang menderita penyakit autoimun , penderita HIV/AIDS, serta orang-orang yang mengonsumsi obat imunosupresan dalam jangka panjang juga perlu berobat rutin untuk memantau perkembangan penyakit, mengevaluasi pengobatan, dan mendeteksi dini bila muncul penyakit limfoma. Penderita limfoma yang telah selesai menjalani pengobatan untuk limfoma tetap perlu melakukan kontrol rutin ke dokter karena limfoma
merupakan penyakit yang berisiko untuk kambuh.

Pemeriksaan Limfoma
Dokter akan menanyakan keluhan dan gejala yang dialami oleh penderita dan melakukan pemeriksaan fisik. Selanjutnya, dokter dapat meminta penderita menjalani beberapa tes penunjang, seperti :

1. Biopsi Kelenjar Getah Bening
Biopsi dilakukan untuk mengambil sampel jaringan kelenjar getah bening yang bengkak. Sampel jaringan akan diperiksa di laboratorium. Hasil tes tersebut dapat menunjukkan keberadaan limfoma dan jenisnya, apakah Hodgkin atau non-Hodgkin.

2. Tes Darah
Ada beberapa tes darah yang bisa dilakukan, yaitu tes darah lengkap untuk melihat penurunan sel darah, tes kimia darah untuk melihat fungsi ginjal dan hati, serta Lactate Dehydrogenese (LDH) untuk mengetahui adanya peningkatan kadar LDH penderita, yang biasanya meningkat pada penderita limfoma.

3. Aspirasi Sumsum Tulang
Saat melakukan aspirasi sumsum tulang , dokter akan menggunakan jarum untuk mengambil darah dan sampel jaringan sumsum tulang. Sampel akan diperiksa untuk mengetahui keberadaan sel kanker.

4. Pemindaian
Pemindaian dengan foto Rontgen, CT scan, MRI, USG, dan PET scan bisa dilakukan untuk melihat posisi, ukuran, dan penyebaran limfoma.

 

Referensi :

1. Kemenkes. 2017. Panduan Penatalaksanaan Lymphoma. Komite Penanggulangan Kanker Nasional, Jakarta.

2. Ardizal Rahman. 2014. Diagnosis dan Penatalaksanaan Limfoma. Majalah Kedokteran Andalas, Universitas Andalas Padang.

3. Noorwati Sutandyo, dkk. 2018. Lymfoma Komposit. Lymfoma Hodgyn dan Lymphoma Non Hodgin. Jurnal Penyakit Dalam Indonesia, Hemato Onkology Medis RS Kanker Darmais Jakarta.

4. Ansel, S.M. 2018. Hodgkin Lymphoma : 2018 Update on Diagnosis, Risk-Stratification, and Management. Am J Hematol, doi: 10.1002/ajh.25071.

5. Shanbhag, S. & Ambinder R. F. 2018. Hodgkin Lymphoma : a Review and Update on Recent Progress. CA Cancer J Clin. doi: 10.3322/caac.21438.

6. National Health Service UK. 2018. Health A-Z. Hodgkin Lymphoma.

7. National Health Service UK. 2018. Health A-Z. Non-Hodgkin Lymphoma.

8. Mayo Clinic. 2018. Diseases and Conditions. Hodgkin’s Lymphoma.

9. Mayo Clinic. 2018. Diseases and Conditions. Hodgkin’s vs Non-Hodgkin’s Lymphoma : What’s the Difference?

10. Cherney, K. Healthline. 2016. Leukemia vs. Lymphoma : What’s the Difference?

11. Pietroangelo, A. Healthline. 2016. Malignant Lymphoma. Stöppler, M. MedicineNet. Hodgkin's and Non-Hodgkin's Lymphoma : Differences and Similarities.