Ketika bakteri memasuki tubuh sistem kekebalan tubuh akan mengirimkan sinyal kepada sel darah putih untuk menangkal infeksi pada daerah yang terinfeksi. Ketika sel darah putih menyerang bakteri, beberapa jaringan di dekatnya mati, sehingga menciptakan lubang yang kemudian terisi oleh nanah yang merupakan kumpulan dari jaringan mati, sel darah putih, dan bakteri. Lubang atau rongga ini lah yang disebut dengan abses. Abses paru merupakan kondisi ketika infeksi bakteri menyerang organ paru sehingga timbul nanah dan ditandai dengan batuk berdahak. Penderita yang mengeluarkan dahak saat batuk, maka biasanya dahak ini akan mengandung nanah, darah serta bau tidak menyenangkan. Tubuh menganggap nanah sebagai limbah dan akan berusaha untuk menyingkirkannya. Tetapi ketika nanah terkumpul dalam suatu abses, tubuh akan kesulitan untuk mengeluarkannya, akibatnya abses yang terbentuk dapat menekan kulit dan jaringan yang meradang di sekitarnya, sehingga menyebabkan rasa sakit. Abses paru adalah infeksi bakteri yang terjadi di jaringan paru-paru. Infeksi menyebabkan jaringan mati, dan akumulasi nanah di dalamnya. Penanganan perlu segera dilakukan terhadap kondisi ini, jika tidak abses paru dapat menimbulkan komplikasi yang berbahaya dan berpotensi membahayakan nyawa.
Penyebab Abses Paru
Berdasarkan penyebabnya, abses paru terbagi menjadi 2 (dua) jenis :
1. Abses Paru Primer
Abses paru primer terjadi akibat infeksi di dalam paru-paru itu sendiri. Munculnya infeksi di dalam jaringan paru-paru umumnya diakibatkan oleh masuknya cairan atau makanan yang mengandung bakteri secara langsung ke dalam paru-paru (aspirasi paru). Selain akibat aspirasi paru, abses paru primer juga bisa terjadi akibat beberapa kondisi berikut :
2. Abses Paru Sekunder
Abses paru sekunder terjadi ketika infeksi bagian tubuh lain menyebar dan menginfeksi paru-paru.
Faktor Risiko Abses Paru
Ada sejumlah faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami abses paru, yaitu :
Gejala Abses Paru
Gejala utama abses paru-paru adalah batuk yang terus-menerus. Batuk dapat disertai dengan dahak yang mengandung darah atau nanah yang berbau tidak sedap. Gejala lain yang dapat muncul akibat abses paru adalah :
Pemeriksaan Abses Paru
Untuk mendiagnosis abses paru, dokter akan melakukan tanya jawab mengenai gejala dan riwayat kesehatan pasien, diikuti dengan pemeriksaan fisik. Selanjutnya, dokter akan melakukan beberapa
pemeriksaan penunjang guna memastikan diagnosis, yaitu :
Pencegahan Abses Paru
Mengingat penyebab umum abses paru adalah aspirasi paru, maka upaya yang dapat dilakukan adalah dengan mencegah terjadinya kondisi tersebut. Beberapa upaya yang dapat dilakukan adalah :
Referensi :
1. Ika Dyah Kurniati, dkk. 2015. Buku Ajar Pemeriksaan Paru. Fakultas Kedokteran Universitas Jendral Sudirman Purwokerto.
2. Adelya Putri. 2021. Memahami Penyebab, Gejala dan Cara Mengatasi Abses Paru. Jurnal Kesehatan Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga Surabaya.
3. Carvalho, J., et al. 2019. Unusual Case of a Giant Lung Abscess Initially Misdiagnosed and Treated as an Empyema. British Medical Journal Case Reports.
4. Mohapatra, M., Rajaram, M., & Mallick, A. 2018. Clinical, Radiological and Bacteriological Profile of Lung Abscess - An Observational Hospital Based Study. Open Access Macedonian Journal of Medical Sciences, 6(9), pp. 1642-6.
5. Dock, E. Healthline. 2018. Aspiration Pneumonia : Symptoms, Causes, and Treatment.
6. Eldridge, L. Verywell Health. 2019. An Overview of Lung Abscess.
7. Kioumis, I., & Pitsiou, G. BMJ Best Practice. 2021. Lung Abscess.
8. Klompas, M. Uptodate 2021. Lung Abscess in Adults.