Tuberkulosis merupakan penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat dan salah satu penyebab kematian sehingga perlu dilaksanakan program penanggulangan Tuberkulosis secara berkesinambungan. Penyakit TBC bisa disembuhkan asal penderita mengikuti tahapan pengobatan dengan seksama. Obat-obat TBC (OAT) antara lain Isoniasid, Rifampisin, Pirasinamid, Streptomisin, Etambutol. Durasi pengobatan yang cenderung lama 6-9 bulan tanpa putus dan jenis obat yang bervariasi bisa membuat penderita tidak disiplin saat menjalani pengobatan dan menjadi tidak efektif. Dalam program pengobatan ini diupayakan agar penderita yang telah menerima obat atau resep untuk selanjutnya tetap mengambil obat, minum obat secara teratur dan kembali kontrol untuk menilai hasil pengobatan.
Tujuan Pengobatan TBC
1. Menyembuhkan
2. Memperbaiki produktivitas serta kualitas hidup, mencegah terjadinya kematian atau dampak buruk selanjutnya.
3. Mencegah terjadinya kekambuhan.
4. Menurunkan penularan
5. Mencegah penularan TB resisten obat.
Cara Minum Obat TBC yang Baik dan Benar :
1. Minum obat tiap hari pada waktu yang sama. Cara minumnya berbeda dari antibiotik lainnya dimana 4 OAT tersebut diminum bersamaan 1 kali sehari, di jam yang sama setiap harinya, minimal selama 6 bulan. OAT jenis Isoniazid dan Rifampisin sebaiknya diminum saat perut kosong.
2. Buat pengingat minum obat di gawai.
3. Catat durasi pengobatan yang berfungsi untuk memantau waktu pengobatan, kapan obat habis, dan waktu untuk konsultasi kembali.
4. Tempatkan obat di area yang mudah terlihat.
Cara lain agar tidak lupa untuk terus taat minum obat TBC adalah menggunakan kotak obat. Penggunaannya sangat berguna bagi orang yang mengonsumsi obat secara rutin setiap harinya. Selain disimpan dalam suhu normal, pastikan Anda menyimpan kotak obat di tempat yang mudah dijangkau.
5. Menunjuk orang terlatih sebagai Pengawas Minum Obat (PMO).
Cara minum OAT yang benar begitu pentingnya hingga penderita TBC paru biasanya harus memiliki pengawas minum obat. Bila dosis OAT yang diserap tubuh kurang dari seharusnya akibat aturan pakai yang tidak tepat, maka tidak bisa membunuh kuman TBC dengan optimal. Bahkan kuman TBC bisa menjadi kebal terhadap OAT sehingga TB akan semakin sulit disembuhkan.
Efek Samping Minum Obat TBC
1. Sakit perut, mual, muntah, tidak nafsu makan.
2. Tangan atau kaki kesemutan atau mati rasa.
3. Kulit gatal, ruam atau memar.
4. Pandangan kabur
5. Kulit atau bagian putih mata kekuningan.
6. Urine berwarna gelap.
7. Badan lemah, lelah atau demam.
Untuk mengurangi efek samping mual dan rasa tidak nyaman di pencernaan, dapat diatur dengan menjaga asam lambung tidak terlalu meningkat saat perut kosong yaitu dengan prinsip makan sedikit-sedikit tapi sering, misalnya dengan mengurangi porsi di 3 kali makan besar dan dialihkan ke 2 kali selingan di antara jam makan besar. Keberhasilan pengobatan TB tidak hanya bergantung pada dosis OAT yang tepat, tapi juga cara minum obat yang benar dan juga ketahanan tubuh kita.
Referensi :
Situmorang, Farida P. 2017. Solusi Mengatasi Ketidakpatuhan Minum Obat Pasien Tuberkulosis. Papuan Youth Health.
Prihantana. 2016. Hubungan Pengetahuan Dengan Tingkat Kepatuhan Pengobatan dan Pasien Tuberkulosis di RSUD Dr. Soehadi Prijonegoro Sragen. J. Farm Sains and Pract.