Vaksin tifoid adalah vaksin yang digunakan untuk mencegah penyakit tifus. Demam tifoid ialah penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi. Penularan penyakit berasal dari makanan dan minuman yang terkontaminasi oleh kuman tersebut. Di samping itu, demam tifoid lebih banyak terjadi pada lingkungan yang kurang higienis. Gejala demam tifoid yakni demam, kelelahan, sakit kepala, penurunan nafsu makan dan gangguan pencernaan seperti diare, sakit perut, serta mual muntah. Demam tifoid dapat menimbulkan komplikasi serius, seperti perdarahan saluran cerna, meningitis, pneumonia dan delirium. Di Indonesia demam tifoid harus mendapat perhatian serius dari
berbagai pihak, karena penyakit ini bersifat endemis dan mengganggu kesehatan masyarakat. Maka langkah pencegahan penyakit demam tifoid penting dilakukan. Caranya adalah dengan menjaga kebersihan lingkungan dan sanitasi serta mendapatkan vaksin tifoid.
Siapa yang Dianjurkan Mendapat Vaksin Tifoid?
Vaksin tifoid dapat diberikan pada anak mulai usia 2 tahun dan diulang setiap 3 tahun hingga anak berusia 18 tahun. Selain anak-anak, vaksin tifoid juga diperuntukkan bagi orang dewasa yang berisiko terserang tifus yaitu :
Berikut Beberapa Efek Samping Vaksin Tifoid
Sama seperti vaksin lain, vaksin tifoid juga dapat menyebabkan beberapa efek samping. Vaksin tifoid suntikan dapat menyebabkan efek samping seperti nyeri di lokasi suntikan, demam, dan nyeri otot. Meskipun demikian, efek samping jarang terjadi dan biasanya bersifat ringan. Namun, Anda perlu segera ke dokter bila efek samping yang muncul tidak juga kunjung hilang setelah beberapa hari atau muncul reaksi alergi terhadap vaksin. Perlu diketahui, vaksin tifoid tidak bisa mencegah penyakit tifus
sepenuhnya. Maka Anda tetap dianjurkan melakukan langkah pencegahan meski sudah mendapat vaksin tifoid, salah satu cara dengan mengonsumsi makanan dan minuman sehat yang higienis serta membiasakan diri untuk cuci tangan.
Referensi :
Purba Elisabeth Ivan¹, Toni Wandra¹, Naning Nugrahini², Stephen Nawawi³, Nyoman Kandun?. 2016. Program Pengendalian Demam Tifoid di Indonesia : Tantangan dan Peluang. Universitas Sari Mutiara Indonesia, Medan, Sumatera Utara¹, Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Kementerian Kesehatan RI², Ikatan Dokter Indonesia³, Field Epidemiology Training Program, Indonesia?. Media Litbangkes, Volume 26 Nomer 2. Hlm 100.
Website https://media.neliti.com.