Selasa, 18 April 2023 11:00 WIB

Menyambut Era Baru 2023, Fokus pada Tata Laksana Obesitas dan Sindrom Metabolik

Responsive image
1057
Wira Gotera, Ida Bagus Aditya Nugraha - RSUP Prof. dr. I.G.N.G. Ngoerah

Obesitas merupakan penyakit kronis yang ditandai oleh suatu proses patofisiologi yang menyebabkan peningkatan massa jaringan adiposa sehingga menyebabkan peningkatan risiko morbiditas dan mortalitas. Saat ini banyak kondisi yang memungkinkan terjadinya interaksi antara faktor lingkungan dan gen yang mengatur peningkatan berat badan, sehingga banyak orang memiliki indeks massa tubuh 25 kg/m2 yang berhubungan dengan berbagai komplikasi penyakit metabolik (Garvey, dkk., 2014). Sangat penting bagi kita untuk mengetahui tata laksana obesitas dan sindroma metabolik ke depannya. karena kecenderungan penyakit obesitas dan metabolik akan cenderung meningkat ke depannya.

Penatalaksanaan Obesitas

Pencegahan dan pengelolaan yang efektif difokuskan kepada:

  1. Faktor lingkungan meliputi elemen sosial, budaya, politik, dan struktural yang berpengaruh terhadap berat badan penduduk dalam skala besar
  2. Program untuk perorangan maupun kelompok yang berisiko tinggi untuk mendapatkan obesitas dan penyakit yang menyertainya
  3. Protokol pengelolaan bagi mereka yang sudah obese.

Menurut WHO, 1998, ada tiga tingkat pencegahan, yaitu:

1.    Pencegahan universal

Ditujukan kepada penduduk secara keseluruhan, bertujuan untuk menstabilkan tingkat obesitas bahkan menurunkan kejadian obesitas. Berat badan diturunkan dengan memperbaiki pola hidup seperti mengatur makanan dan olah raga, dan menurunkan konsumsi rokok dan alkohol.

2.    Pencegahan terseleksi

Ditujukan untuk subkelompok penduduk dengan risiko tinggi obesitas. Strateginya dapat dimulai di tempat yang mudah mengenal kelompok risiko tinggi seperti di sekolah, pusat pelayanan masyarakat, dan pusat kesehatan masyarakat

3.    Pencegahan tersasar  

Bertujuan untuk mencegah penambahan berat badan dan menurunkan jumlahpenduduk yang menderita penyakit terkait kelebihan berat badan  pada mereka yang telah menderita kelebihan berat badan dan yang belum namun ditemukan petanda biologis akan adanya kecenderungan kelebihan berat badan. Kelompok ini mempunyai risiko tinggi untuk obesitas dan berkembangnya penyakit terkait obesitas.

Pengelolaan obesitas dapat berupa:

  • Pendekatan pola hidup yang meliputi diet dan olah raga

Prinsip umum nutrisi bagi penderita obesitas adalah: jumlahnya secukupnya tanpa kudapan, 20-30% atau kurang dari jumlah energi total yang dimakan berupa lemak dan minyak, karbohidrat sejumlah energi total, protein tidak lebih dari 15% energi total, cukup buah segar, sayur dan makanan biji-bijian, dan batasi alkohol.

Olah raga dapat berupa aerobik seperti jalan kaki, naik tangga dan sebagainya. Tidak dianjurkan orang obese untuk berolah raga berat, cukup intensitasnya rendah sampai sedang. 

  • Obat-obatan antiobesitas

Secara garis besar, dibagi dua yaitu:

a.    Bekerja di pusat susunan saraf pusat untuk mempengaruhi nafsu makan

  1. melalui jalur serotoninergik (Fenfluramine, Dexfenfluramin, Flouxitene)
  2. melalui jalur noradrenergik (Ephidrine, Caffeine, Phentermine, Diethylproprion)
  3. melalui jalur serotoninergik dan noradrenergik (Sibutramine)
  4. Ephidrine dan Coffeine juga digolongkan dalam obat yang bekerja di pusat dan perifer melalui termogenik dan anoretik.

b.    Bekerja di saluran cerna untuk mengurangi penyerapan makanan:

  1. Metformin
  2. Orlistat

 

  • Pembedahan.

 

Penatalaksanaan Sindrom Metabolik 

Untuk mencegah terjadinya sindrom metabolik dapat dilakukan beberapa tata laksana diantaranya

1.   Intervensi primer, yaitu perubahan gaya hidup, meliputi:

  • restriksi kalori sedang (untuk menurunkan berat badan 5-10% pada tahun pertama)
  • peningkatan sedang aktivitas fisik
  • perubahan komposisi diet

2.   Intervensi sekunder

Pada penderita sindroma metabolik yang tidak berhasil dengan perubahan gaya hidup dan juga penderita dengan risiko tinggi untuk terjadinya penyakit kardiovaskuler, maka dilakukan intervensi dengan obat-obatan. Rekomendasi IDF adalah sebagai  berikut:

  • Untuk dislipidemia atherogenik: target terapi adalah menurunkan trigliserida dan kolesterol LDL serta meningkatkan kolesterol HDL dengan fibrat atau statin, atau kombinasi keduanya
  • Hipertensi diterapi bila tekanan darah >= 140/90 mmHg atau bila sudah terjadi diabetes, tekanan darah >=130/80 mmHg sudah harus diberikan terapi antihipertensi. Pilihan terapi adalah ACE inhibitor atau yang lainnya. Tidak ada pilihan jenis obat tertentu yang lebih sesuai untuk sindroma metabolik
  • Resistensi insulin dan hiperglikemia dapat diterapi dengan metformin, acarbose, atau orlistat. Obat-obat ini dapat memperlambat perjalanan menjadi diabetes.

 

 

Referensi :

The IDF consensus worldwide definition of the metabolic syndrome. 2005.

Suastika K, Aryana IGPS, Saraswati IMR, Budhiarta AAG, Sutanegara IND, Kajiwara N, Taniguchi H. Metabolic syndrome in rural population of Bali (Abstract). Intern J Obesity 2004; 28: S55.

Suastika K and Budhiarta AAG. Metabolic Syndrome in Normoglycemic Subjects (Abstract). JAFES 2005; 23 (Suppl.): S103

Wild S, Roglic G, Green A, Sicree R, King H. Global prevalence of diabetes. Estimates for the year 2000 and projections for 2030. Diabetes Care 2004; 27: 1047-1053

Asia Pacific Cohort Studies Collaboration. 2007. The burden of overweight and obesity in the Asia-Pacific region. Obes. Rev; 8: 191-6.

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2013. Riset Kesehatan Dasar 2013. Kementerian Kesehatan RI, Jakarta.

Garvey, W.T., Garber, A.J., Mechanick, Bray, G.A., Dagogo-Jack,S., Einhorn, D., Grunberger, G., Handelsman, Y., Hennekens, C.H., Hurley, D.L., McGill, J., Palumbo, P., Umpierrez, G. 2014. American Association of Clinical Endocrinologist and American College of Endocrinology position statement on the 2014 advanced framework for a new diagnosis of obesity as a chronic disease.  Endocrine practice; 20(9): 977-89.

Garvey, W.T., Mechanick, J.I., Brett, E.M., Garber, A.J., Hurley, D.L., Jastreboff, A.M., Nadolsky, K., Pessah-Pollack, R., Plodkowski, R. 2016. American Association of Clinical Endocrinologist and American College of Endocrinology comprehensive clinical practice guidelines for medical care of patient with obesity.  Endocrine practice; 22(3): 1-203.

Guh, D.P., Zhang, W., Bansback, N., Amarsi, Z., Birmingham, C.L., Anis, A.H. 2009.  The incidence of co-morbidities related to obesity and overweight: A systematic review and meta-analysis. BMC Public Health; 9(88): 1-20.