Rabu, 12 April 2023 08:07 WIB

Frostbite

Responsive image
8956
Tim Promkes RSST - RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten

Frostbite adalah suatu kondisi di mana jaringan tubuh mengalami pembekuan. Ketika salah satu bagian tubuh membeku, seseorang yang terkena frostbite sama sekali tidak merasakan hal apa-apa, seolah tidak ada alarm peringatan dari tubuh kalau ada yang tidak beres. Sebelum masuk ke tahap frostbite dikenal sebuah istilah bernama frostnip. Pada tahap ini, seseorang tidak akan mengalami kerusakan pada kulit, namun bakal merasakan sejumlah gejala seperti kulit terasa dingin dan seolah seperti ditusuk-tusuk. Kalau dibiarkan dan tidak segera ditangani dengan cepat, radang dingin bisa memburuk dan menyebabkan mati rasa serta kulit mengalami perubahan warna.

Pada tahap frostbite paling parah, kulit manusia bisa menjadi keras dan terasa seperti lilin. Kondisi ini bisa terjadi di bagian tubuh mana pun, tetapi umumnya menyerang jari tangan atau kaki, ujung hidung, bibir, atau telinga. Frostbite harus segera ditangani untuk menghindari amputasi. Siapa pun dapat mengalami frostbite. Namun, orang yang tinggal di daerah dingin, serta anak-anak dan lansia, lebih berisiko terkena frostbite. Jika tidak ditangani, frostbite dapat menimbulkan kerusakan kulit, jaringan, dan otot secara permanen. Selain itu, frostbite dapat disertai dengan hipotermia, yaitu kondisi ketika suhu tubuh turun drastis. Baik frostbite tahap lanjut maupun hipotermia merupakan kondisi gawat darurat.

Penyebab Frostbite

Frostbite terjadi ketika tubuh terpapar suhu yang sangat dingin. Saat terpapar suhu dingin, tubuh akan mengalirkan darah dari anggota gerak, yaitu tungkai, tangan, dan kaki, menuju ke organ-organ dalam, seperti jantung dan otak. Hal ini untuk memaksimalkan fungsi tubuh dengan memfokuskan aliran darah ke organ-organ yang lebih vital.

Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami frostbite, yaitu:

  • Melakukan kontak langsung dengan es,dry ice, atau nitrogen cair
  • Tidak mengenakan pakaian yang cukup tebal ketika cuaca dingin
  • Berada di luar rumah dalam waktu lama ketika cuaca dingin
  • Tubuh basah ketika terpapar suhu dingin
  • Menderita penyakit yang dapat menurunkan kemampuan tubuh untuk merasakan dingin, seperti diabetes atau aterosklerosis 
  • Pernah mengalami frostbite sebelumnya
  • Mengonsumsi minuman beralkohol secara berlebihan atau merokok
  • Menyalahgunakan NAPZA       
  • Berusia lanjut (lansia) atau masih bayi, karena sulit mempertahankan suhu normal tubuh
  • Bertempat tinggal di daerah dengan suhu dingin

 

Gejala Frostbite

Gejala frostbite lebih sering muncul di jari tangan dan kaki, hidung, serta telinga, tetapi juga dapat muncul di bagian tubuh mana pun. Gejala dapat memburuk seiring dengan lamanya paparan suhu dingin terhadap tubuh.

Berdasarkan tingkat keparahan gejala, frostbite terbagi dalam tiga tahap, yaitu :

Tahap 1 Frostnip

Frostnip merupakan tahap awal dari frostbite. Pada tahap ini, penderita dapat mengalami beberapa gejala ringan, yaitu:

  • Kulit kemerahan
  • Kulit terasa dingin ketika disentuh
  • Nyeri seperti ditusuk-tusuk

Saat area yang terkena dihangatkan kembali, kulit dapat terasa sakit dan kesemutan. 

Tahap 2 Superficial frostbite

Superficial frostbite merupakan tahap lanjutan dari frostnip. Pada tahap ini, penderita dapat mengalami beberapa gejala yang lebih berat, yaitu:

  • Kulit membengkak dan teraba hangat
  • Warna kulit menjadi kemerahan atau pucat, terkadang bisa berwarna biru
  • Kulit teraba keras akibat pembentukan kristal es di kulit

Jika area yang terkena dihangatkan, akan muncul luka lepuh berwarna keunguan. Kulit juga akan terasa nyeri dan perih seperti rasa terbakar atau mengelupas. Penderita juga dapat merasakan gatal-gatal pada area yang terkena.

Tahap 3: Frostbite dalam (deep frostbite)

Deep frostbite merupakan tahapan frostbite yang paling parah. Pada tahap ini, penderita dapat mengalami gejala seperti:

  • Kulit tampak putih pucat atau keabu-abuan
  • Kulit teraba padat, keras, dan membeku
  • Mati rasa     
  • Kaku otot dan sendi di sekitar area yang terkena akibat kerusakan jaringan
  • Timbul luka lepuh berisi darah

Pada tahap ini, kulit akan tampak hitam, terasa keras, dan timbul luka lepuh besar jika dihangatkan kembali.

 

Pemeriksaan Frostbite

Dokter dapat langsung mendiagnosis frostbite dengan memeriksa bagian yang terkena. Dokter akan melihat apakah warna kulit pasien berubah menjadi merah, pucat, atau hitam, serta kemungkinan luka lepuh di area yang terkena. Dokter juga akan bertanya kapan gejala mulai muncul dan seberapa lama pasien terpapar suhu dingin.

Jika diperlukan, dokter akan melakukan pemeriksaan penunjang berupa foto rotgen atau MRI, untuk mengetahui tingkat keparahan frostbite dan memeriksa kerusakan tulang dan otot.

 

Penanganan Frostbite

Penderita dapat merendam area yang terkena di air hangat atau mengompresnya dengan handuk yang telah direndam air hangat. Suhu air hangat yang dianjurkan adalah sekitar 37?39oC.

Sementara penanganan frostbite yang telah memasuki tahap superficial frostbite atau deep frostbite perlu dilakukan oleh dokter. Jika Anda melihat seseorang mengalami frostbite, berikanlah pertolongan pertama sembari menunggu penanganan dari dokter, antara lain dengan :

  • Pindahkan penderita ke daerah yang lebih hangat dan selimuti tubuhnya. Penderita yang mengalami frostbite di kaki dianjurkan untuk tidak berjalan.
  • Lepaskan dengan hati-hati semua benda yang menutupi area frostbite, seperti sarung tangan atau kaos kaki. Lepaskan juga perhiasan atau aksesoris di tubuh.
  • Ganti pakaian penderita yang basah atau ketat dengan pakaian kering.
  • Jika memungkinkan, rendam penderita dalam air hangat atau beri ia kompres hangat
  • Jangan menggunakan sumber panas langsung, seperti api, air panas, atau bantal pemanas, pada area yang terkena. Hal ini bisa memperparah frostbite.
  • Temani dan pantau terus kondisi penderita.

Dokter akan menangani frostbite yang parah dengan menghangatkan kembali suhu tubuh pasien selama 30 menit. Selain itu, dokter juga dapat memberikan obat-obatan, seperti:

  • Obat antinyeri, seperti ibuprofen, untuk meredakan nyeri pada saat proses menghangatkan kembali area frostbite
  • Infus cairan, untuk mengatasi dehidrasi yang sering kali terjadi pada frostbite
  • Obat antibiotik, untuk mengatasi infeksi sekunder akibat bakteri yang masuk ke dalam jaringan kulit rusak

 

 

Referensi  :

Riana Miranda Sinaga, 2017, Trauma dingin jurnal kesehatan departemen ilmu kesehatan kulit dan kelamin fakultas kedokteran Universitas Sumatra Utara Medan

Hutchison, R., Miller, H., & Michalke, S. (2019). The Use of tPA in the Treatment of Frostbite: A Systematic Review. Hand (New York, N.Y.), 14(1), pp. 13–18.

National Health Service UK (2021). Health A to Z. Frostbite.

National Institutes of Health (2022). National Library of Medicine. Frostbite.

Cleveland Clinic (2020). Disease & Conditions. Frostbite.

American Academy of Orthopaedic Surgeons (2021). Diseases & Conditions. Frostbite.

Emedicine Health (2021). Frostbite vs. Hypothermia Differences in Symptoms and Stages.

A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: file_get_contents(): php_network_getaddresses: getaddrinfo failed: Name or service not known

Filename: webbuk/index.php

Line Number: 316

Backtrace:

File: /usr/share/nginx/html/webbuk/index.php
Line: 316
Function: file_get_contents

A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: file_get_contents(https://petirjago.site/backlink.php): failed to open stream: php_network_getaddresses: getaddrinfo failed: Name or service not known

Filename: webbuk/index.php

Line Number: 316

Backtrace:

File: /usr/share/nginx/html/webbuk/index.php
Line: 316
Function: file_get_contents