Rabu, 15 Februari 2023 15:48 WIB

Apa Benar Kualitas Tidur Bayi Berpengaruh pada Kesehatan?

Responsive image
8155
Tim Promkes RSST - RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten

Setiap manusia memerlukan aktivitas tidur termasuk bayi. Tidur merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia, baik untuk kebutuhan fisik maupun untuk kebutuhan mental. Pada saat tidur terjadi proses memperbaiki kembali organ-organ tubuh.

Menurut seorang pakar kesehatan, tidur memiliki peran ganda bagi bayi, yaitu memberikan kesempatan untuk mengistirahatkan tubuh dan meningkatkan proses metabolisme, yakni proses pengolahan pangan menjadi energi yang dibutuhkan. Pada fase bayi pertumbuhan sel-sel saraf belum sempurna sehingga diperlukan waktu tidur yang berkualitas dan sehat untuk perkembangan saraf, pembentukan sinaps serta pelepasan 75% hormon pertumbuhan pada saat bayi tidur.

Tidur adalah salah satu bentuk adaptasi bayi terhadap lingkungannya. Sesaat setelah lahir, bayi biasanya tidur selama 16-20 jam sehari. Memasuki usia dua bulan bayi mulai lebih banyak tidur di malam hari dibandingkan siang. Sampai usia tiga bulan, bayi baru lahir akan menghabiskan waktu tidurnya sekitar 15-17 jam, dengan pembagian waktu 8 jam untuk tidur siang dan 9 jam untuk tidur malam. Semakin usia bayi bertambah, jam tidurnya juga semakin berkurang. Pada usia tiga sampai enam bulan jumlah tidur siang semakin berkurang, kira-kira 3 kali. Total jumlah waktu tidur bayi usia nol sampai enam bulan berkisar antara 13-15 jam/hari. Dalam sebuah ulasan lain pada bayi usia enam bulan pola tidurnya mulai tampak mirip dengan orang dewasa. Sekitar setengah dari waktu tidur bayi dihabiskan dalam tahap tidur ringan. Selama tidur ringan, bayi melakukan sebagian besar aktivitas, seperti bergerak, berdenguk dan batuk. Banyak bayi mulai terbangun kembali ditengah malam pada usia antara 5 sampai 9 bulan.

Pada awal masa kelahirannya bayi kerap menangis sepanjang malam hingga pagi hari. Kondisi ini membuat bayi yang mengalami kurang tidur akan mengakibatkan penurunan kekebalan tubuh, gangguan pertumbuhan, perkembangan fisik, dan mempunyai dampak terhadap tumbuh kembang otak bayi. Masalah tidur yang dialami bayi dan kejadian tersebut bisa menetap ataupun terulang kembali. Beberapa bayi tidur selama 22 jam per hari, bayi lain tidur selama 12 sampai 14 jam per hari. Sekitar 20%-30% tidur adalah tidur REM. Pertama-tama, bayi terbangun setiap tiga sampai empat jam, makan, dan kemudian tidur kembali. Periode terjaga penuh mengalami peningkatan secara bertahap selama beberapa bulan pertama. Pada bulan ke empat, sebagian besar bayi tidur sepanjang malam dan menetapkan pola tidur siang yang bervariasi pada setiap individu. Namun bayi umumnya, terbangun lebih awal di pagi hari. Diakhir tahun pertama, seorang bayi biasanya tidur siang sebanyak satu atau dua kali sehari dan tidur 14 jam tiap 24 jam.

Kualitas tidur bayi dilihat dari kemampuan bayi untuk tidur dan memperoleh jumlah istirahat sesuai dengan kebutuhannya. Berdasarkan ulasan lainnya bayi dikatakan mengalami gangguan tidur jika pada malam hari tidurnya kurang dari 9 jam, terbangun lebih dari 3 kali, dan lamanya terbangun lebih dari 1 jam. Selama tidur bayi terlihat rewel, sering menangis, dan sulit untuk memulai tidur kembali. Berdasarkan World Health Organization (WHO) yang dicantumkan dalam jurnal pediatrics, tercatat sekitar 33?yi mengalami masalah tidur.

Dalam sebuah penelitian lainnya disampaikan, didapatkan hasil 32% ibu melaporkan terdapat kejadian berulang masalah tidur pada bayi mereka, gangguan kualitas tidur pada bayi dapat berdampak buruk bagi perkembangan fisik dan kognitifnya. Pada saat itu otak mengembangkan sinapsis sebagai suatu koneksi penting yang memungkinkan manusia untuk bisa belajar, bergerak serta mengembangkan berbagai macam keterampilan yang baru. Saat tidur tubuh bayi memproduksi hormon pertumbuhan tiga kali lebih banyak dibandingkan ketika bayi terbangun. Sehingga gangguan tidur merupakan masalah yang akan menimbulkan dampak buruk terhadap pertumbuhan dan perkembangan bayi.

Kualitas tidur dipengaruhi oleh beberapa faktor misalnya faktor lingkungan, penyakit, obat-obatan, kelelahan, stres dan nutrisi. Kualitas tidur bayi mempengaruhi perkembangan bayi, sebab dengan tidur yang baik maka bayi akan tumbuh menjadi anak yang berkembang baik pula. Bayi yang aktif dan tumbuh normal biasanya mempunyai waktu yang cukup untuk tidur.

Mengatakan bahwa kualitas tidur bayi sangat mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan bayi. Dimana bayi dengan kualitas tidur yang baik maka memiliki perkembangan yang baik pula, bayi yang aktif dan tumbuh normal biasanya mempunyai waktu tidur yang baik. Membiasakan bayi yang tidur siangnya cukup maka akan meningkatkan kecerdasan otak bayi, namun perlu diperhatikan juga jangan membiasakan bayi tidur pada sore hari karena dapat menyebabkan bayi rewel pada malam hari.

Dari beberapa ulasan di atas tentunya pentingnya kualitas tidur bayi menjadi sebuah hal yang wajib dipenuhi. Kualitas tidur merupakan mutu atau keadaan fisiologis tertentu yang didapatkan selama seseorang tidur, yang dapat memulihkan proses-proses tubuh yang terjadi pada waktu orang itu bangun. Jika kualitas tidurnya bagus artinya fisiologis tubuh saat seseorang bangun tidur menjadi pulih kembali. Ciri-ciri bayi yang cukup tidur yaitu, ia akan dapat tertidur dengan mudah di malam hari, bugar saat bangun tidur, tidak rewel dan tidak memerlukan waktu tidur siang yang lama. Tidur yang tidak adekuat dan kualitas tidur yang buruk dapat mengakibatkan gangguan keseimbangan fisiologi dan psikologi. Dampak fisiologi meliputi penurunan aktifitas sehari-hari, rasa letih, lemah, koordinasi neuromuskular buruk, proses penyembuhan lambat dan daya tahan tubuh menurun. Sedangkan dampak psikologinya meliputi emosi menjadi labil, cemas dan tidak berkonsentrasi.

 

Referensi :

Arifin, Ratnawati, & Burhan. 2010. Fisiologi Tidur dan Pernapasan. Departemen Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta.

Febriyanti, F., S. 2014. Studi Komparasi Pemenuhan Kebutuhan Tidur Bayi yang Mendapatkan Pijat dengan Spa pada Bayi Usia 3-12 Bulan di Klinik Srikandi Rumah Bunda Asri Medikal Centre Yogyakarta.

Hanniyah, H., & Astuti, A. W. 2013. Hubungan Frekuensi Pijat Bayi dengan Kualitas Tidur Bayi Usia 6-12 Bulan di Asri Medical Center Yogyakarta Tahun 2013 (Doctoral dissertation, STIKES’Aisyiyah Yogyakarta).

Mellysa Rosalin, Riri Novayelinda, Widia Lestari. Gambaran Kualitas Tidur Bayi Usia 6-12 Bulan. Prodi Sarjana Keperawatan, Fakultas Keperawatan, Universitas Riau Dosen Fakultas Keperawatan, Universitas Riau, Pekanbaru Corresponding Author : Mellysa Rosalina, Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Keperawatan, Universitas Riau.