Ginjal dan jantung merupakan 2 organ terpenting bagi tubuh manusia. Interaksi antara kedua organ ini sudah banyak dipelajari dan ditulis dalam sumber. Salah satu yang menjadi fokus adalah gangguan fungsi organ tersebut yang dapat saling mempengaruhi satu sama lainnya. Seiring dengan perkembangan zaman, peningkatan kasus gangguan ginjal kronis mengalami peningkatan secara drastis hingga meningkatkan angka kesakitan masyarakat di dunia hingga lebih daro 10% persen populasi, yang jika dihitung dapat mencapai lebih dari 800 juta kasus yang meliputi pasien dengan usia tua, wanita, beberapa ras tertentu, dan pada pasien diabetes melitus dan pasien hipertensi. Penyakit ginjal kronis merupakan salah satu penyebab kematian tertinggi di dunia dan meningkat secara signifikan dalam 2 dekade terakhir. Gangguan terhadap ginjal dan jantung secara keterbalikan berhubungan dengan gangguan neurohormonal pasien dan molekul inflamasi tertentu.
Penelitian yang dilakukan oleh Patrick and Foley pada tahun 1999 dikatakan bahwa terdapat peningkatan angka kejadian perbesaran jantung kiri (LVH) yang berhubungan dengan penurunan laju fitrasi glomerulus. Dalam dunia medis, gangguan ginjal yang dapat mempengaruhi penyakit jantung “renocardiac syndrome”. Berdasarkan literatur yang dikeluarkan oleh American Heart Association gangguan ini dimasukkan kedalam klasifikasi tipe II dan tipe III yaitu Gangguan ginjal akut yang menyebabkan gagal jantung akut, dan gangguan ginjal kronik yang menyebabkan gagal jantung kronik. Gangguan jantung yang terjadi pada pasien gagal ginjal akut disebabkan karena kelebihan cairan, lonjakan faktor inflamasi, dan gangguan meobilik yang disbeabkan karena peningkatan uremia dalam tubuh. Penurunan fungsi ginjal akut baik itu iskemia ataupun glomerulonephritis dapat menyebabkan aritmia, iskemia, dan infark. Selain itu dikatakan juga pada pasien gagal ginjal kronik dengan iskemia ataupun glomerulonephritis kronis dapat menyebabkan kardiomiopati, gagal jantung dan penyakit kardiovaskular lainnya.Faktor risiko terjadinya penyakit gangguan renocardiak ini diantaranya diabetes melitus, aterosklerosis serta hipertensi.
Disimpulkan bahwa, penyakit jantung dan penyakit ginjal memiliki hubungan yang sangat besar dan dapat mempengaruhi satu sama lain baik dimulai dari penyakit ginjal yang menyebabkan sakit jantung ataupun sebaliknya penyakit jantung yang menyuebabkan gangguan sakit ginjal.
Referensi:
Kidney Int Suppl (2011). 2022 Apr; 12(1): 7–11. Published online 2022 Mar 18. doi: 10.1016/j.kisu.2021.11.003
National Heart, Lung, and Blood Institute. NHLBI Working Group: cardio-renal connections in heart failure and cardiovascular disease, 2004.2004. https://www.nhlbi.nih.gov/events/2004/cardio-renal-connections-heart-failure-and-cardiovascular-disease. Accessed February 15, 2018.
Cardiorenal Syndrome: Classification, Pathophysiology, Diagnosis, and Treatment Strategies: A Scientific Statement From the American Heart Association. Circulation. 2019;139:e840–e878
Roesli MA, Martakusumah AH. Sindroma kardiorenal. https://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2009/10/sindroma_kardio_renal.pdf
Sumber gambar: freepik.com