Senin, 13 Februari 2023 14:32 WIB

Mengenali Penyebab Hipotensi Ortostatik pada Lansia

Responsive image
1072
Agus Sriwidodo. S.Kep.,Ners - RS Ortopedi Prof.Dr.R.Soeharso Surakarta

Penting untuk diketahui

Mengapa hal ini penting, Hipotensi ortostatik adalah penurunan tekanan darah sistolik minimal 20 mmHg atau penurunan tekanan darah diastolik minimal 10 mmHg dalam waktu 3 menit setelah berdiri dari posisi terlentang atau duduk (Feldstein & Weder, 2012).

Saat seseorang beranjak berdiri dari duduk atau berbaring, darah karena pengaruh gravitasi akan mengalir ke bagian tubuh bawah, sehingga bagian tubuh bagian atas otak dan jantung akan mengalami kekurangan sirkulasi darah, pada kondisi normal respon tubuh akan mengembalikan hemodinamik ke kondisi yang balance, namun beberapa orang terutama orang tua proses tersebut tidak berjalan baik sehingga menyebabkan penurunan tekanan darah.  

Hal ini umum terjadi pada setidaknya ada 1 dari 3 orang tua, dan dapat beresiko menyebabkan jatuh, penurunan fungsi, dan penurunan kualitas hidup (Feldstein & Weder, 2012; Irvin & White, 2004; Lee, 2013; Ricci, De Caterina, & Fedorowski, 2015: Lipsitz, 2017).

Mengenali penyebab hipotensi ortostatik dapat membantu mengidentifikasi penyebab yang dapat dimodifikasi dan mempercepat kemungkinan pengobatan seseorang.

Panduan penyebab Hipotensi ortostatik

Beberapa informasi untuk membantu menentukan penyebab hipotensi ortostatik dengan mengukur denyut nadi dan tekanan darah saat berbaring, duduk, dan berdiri

-       Jika denyut nadi meningkat lebih dari 20 x/menit saat tekanan darah turun, ini menunjukkan hipovolemia (mis. dehidrasi, kehilangan darah akut) atau efek samping dari obat (misalnya anti-hipertensi, obat-obatan psikotropika) (Gupta & Lipsitz, 2007; Irvin & White, 2004).

-       Jika denyut nadi tetap konstan atau naik kurang dari 10 x/menit saat tekanan darah turun, ini menunjukkan, disfungsi otonom (misalnya defisiensi Vitamin B12, penyakit Parkinson, neuropati diabetik) (Gupta & Lipsitz,2007).

Penanganan Hipotensi Ortostatik

Mengenal lebih dini penyebab hipotensi ortostatik penting karena akan membantu penanganan secara tepat.

-       Jika disebabkan hipovolemia (kekurangan cairan tubuh), maka segera untuk lakukan mengkomsumsi minum air putih yang cukup, atau penganan yang lebih komperhensif pemberian cairan intravena atau transfusi darah segera dilakukan

-       Jika penyebab lebih kronis atau progresif, seperti Parkinson, seseorang perlu untuk dilatih bergerak secara perlahan dari posisi berbaring ke duduk lalu berdiri.

-       Bergantung pada peneyebabnya, pada orang tua yang mengalami hipotensi ortostatik perlu rujukan ke neurologi dan atau fisioterapi

Temuan dilapangan : Fakta

Lansia dapat mengalami hipotensi ortostatik dimanapun, namun prevalensinya lebih tinggi pada lansia Yang sedang dirawat di rumah sakit, karena dampak dari tirah baring yang lama atau dekondisi fisik dan beberapa obat-obatan yang dikonsumsi (Feldstein & Weder, 2012).

Oleh karena itu, penilaian rutin terkait hipotensi ortostatik dan perubahan denyut nadi perubahan dalam pengaturan perawatan akut sangat penting (Feldstein & Weder, 2012). Penting juga untuk menilai hipotensi ortostatik pasca-rawat inap dalam rehabilitasi sub-akut, rawat jalan dan di rumah, memastikan bahwa kondisinya sudah sembuh setelah dipulangkan.

 

Referensi:

Best practice information on care of older adults: https://consultgeri.org.

Feldstein, C., & Weder, A.B. (2012). Orthostatic hypotension: A common, serious and underrecognized problem in hospitalized patients. Journal of the American Society of Hypertension, 6(1), 27-39.

Gupta, V., & Lipsitz, L.A. (2007). Orthohypotension in the elderly: Diagnosis and treatment. American Journal of Medicine, 120(10), 841-847.

Irvin, D.J., & White, M. (2004). The importance of accurately assessing orthostatic hypotension. Geriatric Nursing, 25(2), 99-101.

Lee, Y. (2013). Orthostatic hypotension in older people. Journal of the American Association of Nurse Practitioners, 25, 451-458.

Lipsitz, L. A. (2017). Orthostatic hypotension and falls. Journal of the American Geriatrics Society, 65(3), 470-471.

Ricci, F., De Caterina, R., & Fedorows, A. (2015). Orthostatic hypotension: Epidemiology, prognosis, and treatment. Journal of the American College of Cardiology, 66(7), 848-860.

https://w7.pngwing.com/pngs/786/887/png-transparent-dizziness-orthostatic-hypotension-urine-miscellaneous-wish-hand.png

https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTZAqovFnDNKXWi9Jd8nFglC-2mHzRExMHVa4zaL1IUmTAodWUTRCWqf9FFnftUaHW3bf0&usqp=CAU

Sumber gambar: https://c.inilah.com/2021/12/1220_042545_06d6_inilah.com_.jpg