Jumat, 06 Januari 2023 12:07 WIB

Mengenal Obat Diabetes

Responsive image
60507
Tim Promkes RSST - RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten

Diabetes ditandai dengan tingginya kadar gula darah dalam tubuh. Penyakit yang disebut juga kencing manis ini disebabkan oleh ketidakmampuan tubuh dalam memproduksi dan menggunakan insulin sebagaimana mestinya. Berbeda dengan diabetes tipe 1 yang pasti membutuhkan suntik insulin, diabetes tipe 2 umumnya dapat ditangani dengan perubahan gaya hidup sehat diabetes, seperti mengatur pola makan dan rutin olahraga. Namun dalam beberapa kasus, terutama ketika kadar gula darah yang tinggi sulit dikendalikan hanya dengan menjaga pola makan, pengobatan diabetes butuh dibantu dengan penggunaan obat-obatan, termasuk terapi insulin. Secara umum, golongan obat diabetes memiliki cara kerja dan efek samping yang berbeda. Namun, fungsinya tetap sama, yaitu membantu mengendalikan kadar gula darah sekaligus menekan risiko komplikasi penyakit kencing manis. Meski tidak dapat menyembuhkan penyakit ini, konsumsi obat diabetes mampu menjaga kadar gula darah tetap pada batas normal dan mencegah terjadi komplikasi akibat diabetes yang tidak terkontrol. Insulin sendiri adalah hormon yang diproduksi secara alami di pankreas dan berfungsi untuk mengontrol kadar gula darah dalam tubuh agar tidak terlalu tinggi atau terlalu rendah.

Macam-macam Obat Diabetes

Berikut ini adalah macam-macam obat diabetes yang biasa diresepkan oleh dokter :

1.      Metformin

Metformin umumnya menjadi obat pertama yang diresepkan untuk penderita diabetes tipe 2. Obat diabetes ini bekerja dengan mengurangi pembentukan glukosa di organ hati dan meningkatkan fungsi insulin dalam mengendalikan kadar gula darah.

Konsumsi metformin dapat menimbulkan efek samping, seperti mual, sakit perut, perut kembung, dan diare. Namun, efek samping tersebut akan berkurang seiring tubuh beradaptasi dengan obat diabetes ini. Metformin bisa dikombinasikan dengan obat diabetes lainnya atas anjuran dokter.

2.      Sulfonilurea

Sulfonilurea merupakan obat diabetes tipe 2 yang berfungsi untuk menurunkan kadar gula darah dengan cara merangsang pankreas memproduksi lebih banyak insulin.

Jumlah insulin yang terlalu banyak dalam tubuh terkadang menimbulkan efek samping, yaitu hipoglikemia atau rendahnya gula darah yang ditandai dengan pusing, banyak berkeringat, tubuh gemetaran, dan kesemutan.

Untuk mengurangi keparahan efek sampingnya, penderita diabetes yang mengonsumsi sulfonilurea dianjurkan selalu makan dengan teratur. Jenis obat diabetes ini biasanya dijadikan sebagai alternatif metformin atau bisa juga dikombinasikan dengan metformin.

3.      Meglitinide

Cara kerja meglitinide sebenarnya sama dengan sulfonilurea, yaitu merangsang pankreas agar menghasilkan lebih banyak insulin. Bedanya, meglitinide bekerja lebih cepat daripada sulfonilurea dan tidak bertahan lama di dalam tubuh.

Efek samping yang dapat muncul dari obat diabetes ini pun mirip dengan sulfonilurea, yaitu cepat menurunkan kadar gula darah dan meningkatkan berat badan.

4.      Thiazolidinediones

Obat diabetes yang satu ini memiliki cara kerja yang mirip dengan metformin, yaitu mengurangi pembentukan glukosa di hati dan meningkatkan aktivitas insulin. Salah satu contoh jenis obat golongan ini adalah pioglitazone.

Konsumsi thiazolidinediones diketahui dapat meningkatkan risiko terkena penyakit jantung. Oleh karena itu, dokter juga akan memantau kesehatan jantung penderita diabetes yang mengonsumsi obat ini.

5.      Inhibitor DPP-4

Inhibitor DPP-4 mampu merangsang pelepasan insulin ketika gula darah meningkat yang terjadi setelah makan dan menghambat pelepasan glukosa dari hati. Kabar baiknya, obat diabetes ini jarang menyebabkan hipoglikemia.

Namun, inhibitor DPP-4 tetap mungkin untuk menimbulkan efek samping, misalnya sakit tenggorokan, sakit perut, hidung tersumbat, diare, hingga pankreatitis akut. Beberapa contoh obat diabetes dari golongan penghambat DPP-4 adalah alogliptin, sitagliptin, dan linagliptin.

6.      Inhibitor SGLT2

Obat diabetes ini memengaruhi fungsi penyaringan darah di ginjal dengan menghambat kembalinya glukosa ke aliran darah. Glukosa yang berlebihan kemudian akan keluar dari tubuh melalui urine. Contoh obat diabetes dari golongan ini adalah empagliflozin dan dapagliflozin.

Konsumsi inhibitor SGLT2 bisa menimbulkan beberapa efek samping, seperti infeksi saluran kemih dan infeksi jamur vagina. Namun, obat diabetes jenis ini diketahui bisa mengurangi risiko terjadinya penyakit ginjal.

7.      Agonis reseptor GLP-1 (Inkretin Mimetik)

Agonis reseptor GLP-1 (golongan obat inkretin mimetik) diresepkan dokter jika obat-obatan diabetes melitus seperti yang sudah disebutkan di atas belum mampu mengontrol kadar gula darah.

Obat kencing manis ini diberikan melalui suntikan maupun oral.

GLP-1 merupakan salah satu jenis hormon inkretin yang dihasilkan tubuh.

GLP-1 bekerja dengan cara merangsang pelepasan insulin oleh pankreas setelah makan. Obat agonis reseptor GLP-1 bekerja dengan cara meniru kerja GLP-1 tersebut.

Hormon inkretin dapat merangsang pelepasan insulin setelah makan sehingga meningkatkan produksi insulin dan menurunkan glukagon.

Nah, glukagon bekerja dengan cara merangsang hati mengeluarkan cadangan glukosa saat tubuh sedang kekurangan glukosa, misalnya saat berpuasa.

Obat diabetes ini juga membantu memperlambat pencernaan sehingga mencegah lambung cepat kosong dan menahan nafsu makan.

8.      Inhibitor Alfa-Glukosidase

Cara kerja inhibitor alfa-glukosidase agak berbeda dengan obat diabetes lainnya. Inhibitor alfa-glukosidase bekerja dengan menghambat pemecahan karbohidrat dari makanan menjadi glukosa untuk mengendalikan kadar gula darah.

Contoh dari obat diabetes ini adalah acarbose dan miglitol. Efek samping yang umumnya ditimbulkan berupa sakit perut, diare, dan perut kembung.

9.      Insulin

Pankreas penderita diabetes tipe 1 tidak bisa lagi memproduksi insulin, sehingga insulin diberikan melalui suntikan untuk menjaga kadar gula darah dalam kondisi normal.

Suntik insulin adalah satu-satunya obat diabetes yang diberikan kepada penderita diabetes tipe 1. Selain itu, penderita diabetes tipe 2 dan diabetes gestasional juga dapat diberikan suntik insulin jika dibutuhkan.

 

Referensi :

Sendika Widi Saputri, dkk. 2018. Studi Pengobatan Diabetes Melitus Tipe 2 dengan Komplikasi Hipertensi di Instalasi Rawat Jalan RSU dr. H. Koesnadi Bondowoso Periode Tahun 2017. Jurnal Kesehatan Fakultas Farmasi Universitas Jember.

Rahman, et al. 2021. Role of Insulin in Health and Disease : An Update. International Journal of Molecular Science, 22 (12), pp. 6403.

Centers for Disease Control and Prevention. 2022. What is Diabetes?

National Health Service UK. 2019. Health A to Z. Diabetes.

Mayo Clinic. 2020. Diabetes Treatment : Medications for Type 2 Diabetes.

Cherney, K. Healthline. 2020. A Complete List of Diabetes Medications.

Liao, S. WebMD. 2022. Side Effects and Interactions of Diabetes Drugs.