Menurut Pusat Kesehatan Kerja Departemen Kesehatan Kerja RI (2007), ergonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam kaitannya dengan pekerjaan yang dilakukan. Sementara itu, menurut Occupational Safety and Helath Administration (OSHA) (2010), ergonomi merupakan penerapan dalam mendesain peralatan dan pekerjaan sesuai dengan kapasitas manusianya. Hal ini bertujuan untuk mencegah cidera yang mungkin terjadi. Secara singkat, ergonomi merupakan penyesuaian antara manusia dengan pekerjaannya dengan tujuan meminimalisir kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.
Tujuan ergonomi antara lain untuk membuat seseorang merasa nyaman saat melakukan pekerjaannya sehingga dapat terhindar dari kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Hal ini tentu menguntungkan tempat kerja karena angka kecelakaan dan penyakit akibat kerja yang menurun, akan menurunkan biaya penanganannya. Selain itu, jika seseorang dapat bekerja dengan nyaman, secara tidak langsung produktivitasnya akan meningkat yang kemudian akan diikuti dengan peningkatan kesejahteraan, baik kesejahteraan fisik, mental maupun sosial.
Jika faktor ergonomi diabaikan, maka akan meningkatkan faktor risiko terjadinya MSDs (Musculoskeletal disorders), yaitu gangguan fungsi pada otot, ligamen, saraf dan tendon, sendi serta tulang belakang, Hal ini dapat terjadi jika saat bekerja melakukan tindakan-tindakan tidak ergonomis dalam waktu yang lama. Tindakan-tindakan tidak ergonomis mungkin sering dilakukan dalam pekerjaan kita sehari-hari Hal ini akan berdampak bagi kesehatan jika telah terakumulasi dan menjadi kebiasaan. Berikut contoh sikap ergonomis dalam pekerjaan.
1. Posisi duduk saat bekerja dengan komputer
Sering sekali punggung dan leher terasa sakit ketika bekerja di depan komputer. Hal ini dikarenakan posisi badan yang salah. Posisi yang benar saat bekerja dengan komputer yaitu :
a. Mengatur jarak meja dna kursi agar punggung dan pinggang dapat tersandar ke kursi (tidak membungkuk), posisi duduk tidak terlalu berada di ujung kursi, dan pergelangan tangan berada diatas meja sehingga tidak menekuk
b. Paha dalam posisi horizontal
c. Telapak kaki harus menumpu secara rata di lantai. Apabila kursi terlalu tinggi, dapat menggunakan penyangga kaki
d. Jarak layar dan mata harus diantara 45-60 cm. Terlalu dekat atau terlalujauh akan menimbulkan ketidaknyamanan dalam bekerja
2. Mengangkat beban berat
Mengangkat beban hampir pasti ada di setiap area kerja, baik beban yang berat maupun yang ringan. Posisi mengangkat yang benar perlu diperhatikan untuk mencegah cidera pada tangan, kaki dan punggung. Beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain :
a. Perkirakan berat beban dan kemampuan diri sendiri, jarak dan lingkungan kerja (lantai licin, melewati banyak tangga), serta barang yang akan dibawa (permukaan kasar, terdapat tonjolan tajam, terlalu besar). Jika dirasa membahayakan untuk diangkat sendiri, mintalah bantuan rekan atau gunakan alat bantu
b. Lindungi tangan dan kaki dengan alat pelindung diri yang sesuai
c. Ketika mengangkat atau menurunkan, gunakan lutut sebagai tumpuan. Posisi yang digunakan adalah berjongkok. Pastikan punggung tetap lurus (tidak membungkuk atau melengkung). Pusatkan tubuh diatas kaki, pegang objek dan tarik mendekati tubuh dahulu sebelum diangkat. Gunakan kekuatan kaki untuk mengangkat tubuh, bukan punggung.
d. Pastikan benda yang diangkat sudah seimbang dan pegangan kuat sebelum dipindahkan
e. Pindahkan dengan hati-hati sambil memastikan bahwa jalur yang dilewati tidak terdapat benda-benda yang dapat membuat jatuh atau tersandung
f. Jika perlu mengubah jalur, putar badan dan kaki, tidak diperbolehkan hanya memutar punggung
3. Menggunakan telepon genggam
Di jaman teknologi sudah sangat berkembang seperti skarang, telepon genggam menjadi sebuah kebutuhan. Menggunakan telepon genggam hampir pasti dilakukan oleh semua orang setiap hari. Oleh karena itu, perlu infromasi yang benar tentang posisi yang benar saat menggunakan telepon genggam agak dapat terhindar dari cidera.
a. Ketika menggunakan telepon genggam, pastikan tangan yang diangkat mendekati kepala, bukan sebaliknya karena akan membuat leher menunduk dan punggung membungkuk. Hal ini akan membuat tubuh cepat lelah karena tumpuan di leher atau punggung.
b. Pastikan jarak layar dan mata 50-70 cm dan lebih rendah 10-12 cm dari level mata. Jika terlalu dekat menatap layar telepon genggam, mata akan terasa tegang dan akan menimbulkan efek penglihatan yang buram,mata kering, mata gatal, dan sakit kepala jika terlalu lama.
c. Setiap 20 menit sekali, alihkan pandnagan dari layar dengan meihat objek sejauh kurang lebih 6 meter selama 20 detik untuk menormalkan ketegangan mata
d. Atur kecerahan layar agar tidak mengganggu mata
e. Seringlah berkedip karena dengan berkedip mata akan mengeluarkan cairan untuk menyegarkan mata.
4. Berdiri
Beberapa pekerjaan mengharuskan pekerjanya untuk bekerja dalam posisi berdiri dalam waktu yang lama. Posisi berdiri dalam jangka waktu lama memungkinkan terjadinya penumpukan darah dan berbagai cairan tubuh pada kaki, perubahan postur jika posisi punggung membungkuk, serta bengkak pada kaki jika sepatu yang digunakan tidak sesuai. Hal-hal yang harus dilakukan ketika bekerja dengan posisi berdiri dalam waktu yang lama.
a. Jika menggunakan meja, ketinggian meja diatur sesuai jenis pekerjaanya. Jika melakukan pekerjaan yang butuh ketelitian, maka meja diletakkan setinggi 10 cm diatas tinggi siku. Jika pekerjaan yang dilakukan ringan, maka meja dapat diletakkan setinggi siku. Apabila pekerjaan yang dilakukan berat, maka meja dapat diletakkan setinggi 10 cm di bawah siku
b. Memastikan cukup ruang untuk kaki dan lantai diberi alas berbahan empuk untuk agar kaki tidak mudah terasa lelah
c. Gunakan alas kaki yang sesuai dan anti slip untuk mengantisipasi lantai licin. Jika pekerja diharuskan menggunakan sepatu bertumit, upayakan tinggi hak di bawah 5 cm
d. Jika memungkinkan, dapat mengubah posisi kerja secara teratur untuk mengurangi posisi statis dalam waktu yang lama. Misalnya duduk atau berjalan beberapa saat.
e. Melakukan peregangan secara teratur setiap 30 menit sekali
Referensi :
Napitupulu, Natassia. 2009. “Gambaran Penerapan Ergonomi dalam Penggunaan Komputer pada Pekerja di PT. X”. Skripsi. Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia
Kompas. (2021, Agustus 7). Berapa Jarak Ideal antara Mata dan Layar Smartphone?. Diakses dari https://tekno.kompas.com/read/2021/08/07/11110067/berapa-jarak-ideal-antara-mata-dan-layar-smartphone
Safety Sign. (2013, Desember 20). 10 Cara Mengangkat dan Membawa Barang dengan Benar. Diakses dari https://www.safetysign.co.id/news/108/10-Cara-Mengangkat-dan-Membawa-Barang-dengan-Benar
Solo Abadi. (2022, Februari 5). Kenali Posisi Kerja Duduk dan Berdiri yang Tepat untuk Kesehatan. Diakses dari https://soloabadi.com/kenali-posisi-kerja-dengan-duduk-atau-berdiri-yang-tepat-karena-berpengaruh-pada-kesehatan/