Rabu, 28 Desember 2022 15:13 WIB

Benarkah Ada Efek Samping pada KB Suntik?

Responsive image
37805
Tim Promkes RSST - RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten

Keluarga Berencana (KB) merupakan salah satu program pemerintah yang telah dicanangkan sejak tahun 1953. Tujuan dari program tersebut adalah untuk mencegah terjadinya kehamilan guna menyelesaikan timbulnya masalah pertumbuhan penduduk. Untuk itulah lalu dicanangkan Program KB Nasional, dimana misi dari program tersebut adalah untuk meningkatkan kualitas pelayanan KB serta kesehatan reproduksi bagi seluruh warga negara.

Adapun tujuan dari program tersebut adalah untuk meningkatkan rasa kepedulian serta meningkatkan peran serta masyarakat melalui Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP), pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga, peningkatan kesejahteraan keluarga kecil bahagia dan sejahtera. Hal ini tercantum dalam Undang-undang Nomor 10 Tahun 1992. Program yang dicanangkan pemerintah tersebut dilakukan dengan beberapa metode, seperti : KB suntik, kondom, susuk, tubektomi, vasektomi, dan lain sebagainya.

Dalam sebuah penelitian menyebutkan bahwa pengguna suntik DMPA (Depo Medroxil Progestin Asetat) memiliki prosentase yang sangat tinggi. Di Indonesia akseptor KB Suntik DMPA memiliki prosentase terbesar yaitu 49,93% untuk akseptor baru dan 47,78% untuk akseptor lama.

KB suntik merupakan suatu metode dari kontrasepsi yang diberikan melalui suntikan. Ini merupakan metode yang mendapatkan peminat yang paling tinggi karena dianggap sebagai cara yang aman, lebih efektif, lebih simpel, tidak mengakibatkan efek samping yaitu tidak mengganggu produksi ASI, serta dapat digunakan pasca melahirkan.

Metode dari KB suntik adalah dengan menyuntikkan cairan yang berupa  hormon progesteron yang diberikan secara periodik kapada seorang wanita. Setelah disuntikkan, cairan yang berisi hormon progresteron tersebut akan masuk ke dalam pembuluh darah lalu secara bertahap akan diserap oleh tubuh guna mencegah kehamilan.

Cara kerja dari KB suntik adalah dengan cara mencegah bertemunya sel telur dengan sperma yaitu dengan jalan menghentikan keluarnya sel telur dari indung telur dengan tujuan untuk menghalangi terjadinya ovulasi. Hal ini akan menyebabkan lendir vagina menjadi lebih kental, sehingga dapat membantu untuk menghalangi sperma masuk ke dalam rahim.

Menurut sumber BKKBN, KB suntik merupakan pilihan kontrasepsi yang paling efektif jika dibandingkan dengan metode kontrasepsi lainnya. Metode yang digunakan dalam KB suntik ini adalah dengan menyuntikkan hormon progresteron intra muskule yang memiliki daya kerja +/- selama 3 bulan. KB suntik diklasifikan menjadi 2 (dua) jenis, yaitu :

1.      KB Suntik 1 Bulan

Ini merupakan jenis KB suntik yang diberikan setelah 7 hari pertama mengalami menstruasi atau 6 minggu setelah proses kelahiran. Suntikan ini diberikan 1 bulan sekali, dimana suntikan yang diberikan merupakan kombinasi hormon medroxyprogesterone acetate (hormon progestin) dengan estradiol cypionate (hormon estrogen).

2.      KB Suntik 3 Bulan

Ini merupakan jenis KB untuk yang diberikan selama 3 bulan atau 12 minggu sekali, yaitu dengan menyuntikkan hormon progesting (medroxyprogesterone acetate) dengan volume 150 mg. Sama seperti KB suntik 1 bulan, KB suntik 3 bulan dimulai setelah 7 hari pertama mengalami menstruasi atau 6 minggu setelah melahirkan.

KB suntik merupakan jenis kontrasepsi yang banyak dipilih oleh masyarakat daripada jenis kontrasepsi lainnya. Namun ada baiknya juga bila kita mengetahui beberapa efek samping yang bisa ditimbulkan dengan penggunaan kontrasepsi ini. Di antaranya adalah :

1.      Timbulnya Gangguan Menstruasi

Sebelum memutuskan untuk memilih menggunakan kontrasepsi KB suntik, sebaiknya mengetahui bahwa efek samping KB suntik ini bisa berdampak pada proses menstruasi seperti :

a.      Terjadinya perubahan siklus menstruasi, yaitu bisa lebih panjang maupun lebih pendek, seperti penggunaan jenis obat analgesik.

b.      Pada saat menstruasi, darah yang dikeluarkan bisa terlalu banyak, maupun sedikit. Terkadang hanya timbul bercak-bercak saja (spotling).

c.      Tidak mengalami haid sama sekali.

2.      Kurang Efektif

Seseorang yang memutuskan untuk melakukan kontrasepsi KB suntik harus sering bolak-balik ke pusat pelayanan kesehatan guna melakukan penyuntikan ulang setelah jangka waktu perlindungan dari hormon progesteron tersebut habis. Misalnya saja mereka yang memutuskan untuk ber-KB suntik 3 bulan, maka tiap 3 bulan sekali ia harus mendapatkan suntikan lagi. Begitu juga dengan KB suntik 1 bulan, maka setiap bulan ia harus mendapatkan suntikan ulang hormon progesteron kembali. Selain itu, penggunaan kontrasepsi ini tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu sesuka hati. Pengguna kontrasepsi ini harus menunggu hingga masa efektif hormon habis.

3.      Timbulnya Masalah Berat Badan

Bagi para wanita yang pada dasarnya memiliki badan gemuk, sebaiknya berhati-hati dengan jenis kontrasepsi ini. KB suntik dapat menyebabkan kenaikan pada berat badan. Hal ini dikarenakan hormon progesteron yang disuntikan ke tubuh dapat menambah nafsu makan, yaitu dengan mempengaruhi pusat pengendali nafsu makan di hipotamus sehingga akseptor makan akan meningkat dari biasanya.

4.      Tidak Dapat Menjamin Perlindungan Terhadap Penularan Penyakit

Penggunaan kontrasepsi KB suntik sangat rawan terhadap penularan berbagai jenis penyakit menular berbahaya HIV/AIDS, Hepatitis B, maupun penyakit Infeksi Menular Seksual (IMS).

5.      Gangguan Masalah kesuburan

Pada saat memutuskan untuk menghentikan penggunaan KB suntik, pengguna kontrasepsi ini bisa saja mengalami masalah kesuburannya, yaitu terlambatnya proses kesuburannya kembali. Banyak yang beranggapan bahwa hal tersebut adalah kelainan pada organ genitalia. Namun, sebenarnya hal ini terjadi karena efek pelepasan obat belum habis.

Efek KB Suntik dalam Jangka Waktu yang Lama

Untuk penggunaan KB suntik dalam jangka waktu yang panjang yaitu lebih dari 3 tahun, dapat menyebabkan beberapa efek samping seperti :

1.      Menurunkan Kepadatan Tulang

Penggunaan kontrasepsi KB suntik dalam jangka waktu yang lama akan dapat menyebabkan terjadinya penipisan pada tulang yang pada akhirnya akan berdampak pada penurunan kepadatan tulang (osteoporosis). Untuk itu, para ahli kesehatan sangat menyarankan untuk melakukan konsultasi serta peninjauan setiap 2 tahun sekali dengan tenaga medis.

2.      Vagina Menjadi Kering

Penyuntikan hormon progesteron bisa mengakibatkan pengentalain lendir pada vagina. Selain itu, juga dapat mengubah makanan yang mengandung karbohidrat menjadi lemak yang sulit bereaksi terhadap air. Hal ini berarti bahwa orang yang memiliki penumpukan lemak di badan cenderung memiliki kadar air yang sedikit dalam tubuhnya. Kondisi ini serupa saat hormon progesteron disuntikkan ke tubuh. Hal tersebut dapat menyebabkan efek samping vagina menjadi kering dan dapat menimbulkan rasa sakit pada saat melakukan hubungan seksual. Jika hal tersebut dibiarkan terlalu lama, dikhawatirkan akan berdampak pada penurunan gairah seksual pada pengguna.

3.      Dapat Menyebabkan Depresi

Penyuntikkan hormon progesteron bisa berakibat pada perubahan aktivitas tubuh seorang wanita. Dimana hal tersebut akan dapat menyebabkan rasa lesu serta penurunan semangat dalam melakukan rutinitas harian, merasa kepala sering pusing, cepat lelah, serta terjadinya depresi.

4.      Menyebabkan Keputihan

Keputihan saat hamil juga bisa disebabkan oleh masalah ini. Efek samping KB suntik dapat menyebabkan perubahan hormon pada seorang wanita. Hal ini diakibatkan oleh produk hormonal yang digunakan pada kontrasepsi tersebut. Keputihan bisa ditandai dengan keluarnya cairan seperti lendir (bisa encer maupun kental), tidak berbau, tidak menimbulkan rasa panas, tidak gatal, serta tidak menimbulkan keluhan lainnya. Selama tidak mengalami keluhan, maka hal ini dianggap normal dan tidak mengkhawatirkan.

5.      Dapat Menimbulkan Jerawat

Perubahan hormon yang terjadi akibat penggunaan KB suntik dapat menyebabkan beberapa gangguan pada kulit, seperti timbulnya jerawat. Hal ini disebabkan karena hormon yang disuntikkan dapat menyebabkan sekresi pada kelenjar minyak dan lemak di wajah secara berlebihan. Yang pada akhirnya akan menyebabkan terjadinya penyumbatan pori-pori dan terjadi penyakit kulit dengan timbulnya jerawat.

6.      Penurunan Libido

Penggunaan kontrasepsi hormonal seperti KB suntik dapat berakibat pada penurunan libido. Hal ini nantinya dapat mempengaruhi gairah seksual seorang wanita. Untuk itu sangat disarankan untuk melakukan olahraga secara rutin guna meningkatkan kuantitas hormon yang dapat meningkatkan libido.

Keuntungan Penggunaan KB Suntik

Meskipun banyak sekali efek samping yang bisa terjadi dari pemakaian KB suntik. Namun KB suntik juga menawarkan berbagai macam keuntungan. Adapun beberapa alasan yang mendasari seseorang lebih memilih alat kontrasepsi ini antara lain yaitu :

1.      Lebih Aman

Hal ini dikarenakan terjadinya kasus kehamilan bagi mereka yang memilih kontrasepsi ini sangatlah kecil. Jenis kontrasepsi ini juga sangat aman digunakan oleh wanita yang telah berusia lebih dari 35 tahun.

2.      Lebih Praktis

Hal ini mungkin saja dikarenakan penyuntikkan satu hormon pada tubuh bisa memberikan perlindungan hingga 3 bulan lamanya.

3.      Tidak Mempengaruhi Jumlah Produksi ASI

Menurut para ahli kesehatan penyuntikan hormon progesteron justru berdampak baik bagi produksi ASI. Hal inilah yang menjadikan alasan mengapa KB suntik sangat cocok bagi mereka yang masih menyusui. Baca juga : Cara memperbanyak ASI

4.      Dapat Membantu Menambah Nafsu Makan

Dalam beberapa kasus, penyuntikan hormon progesteron dapat menambah nafsu makan, sehingga dapat membantu menaikkan berat badan seperti konsumsi makanan penambah berat badan.

5.      Mengurangi Masalah Haid

Penyuntikan hormon progesteron dapat bermanfaat untuk membantu menguragi rasa nyeri yang timbul pada saat menstruasi. Selain itu, hal tersebut juga dapat mengurangi jumlah darah yang keluar pada saat menstruasi.

6.      Tidak Perlu Mengkonsumsi Pil Setiap Hari

Dengan menerapkan KB suntik, maka Anda akan dapat terbebas dari kebiasaan untuk mengkonsumsi pil kontrasepsi setiap hari. Cukup dengan satu kali suntikan, Anda dapat terlindungi dari kehamilan yang tidak diinginkan selama hampir 3 bulan.

7.      Dapat Menurunkan Risiko Berbagai Macam Penyakit

Menurut para ahli kesehatan, penyuntikkan hormon progesteron pada tubuh wanita dapat menghindarkannnya dari berbagai jenis penyakit seperti gangguan penyakit payudara, peradangan daerah panggul, anemia, dan penyakit reproduksi lainnya.

Berdasarkan ulasan di atas tentunya KB suntik memiliki efek samping yang ditimbulkan, meski demikian namun setiap individu tidak selalu akan mengalami efek samping yang ditimbulkan. Hal tersebut karena masing-masing individu memiliki adaptasi terhadap pemberian hormon progesteron. Tentunya perlu dilakukan penelitian lebih dalam, untuk mengetahui hal yang timbul setelah melakukan suntik KB. Dengan demikian setiap aseptor perlu untuk berkonsultasi dengan tenaga medis yang berkompeten untuk mengetahui jenis KB yang sesuai dengan kebutuhan dari masing-masing aseptor apakah KB suntik 1 bulan atau 3 bulan.

 

Referensi :

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2016. Profil Kesehatan Indonesia 2015. Jakarta : Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

World Health Organization. 2015. Medical eligibility Criteria for Contraceptive Use Fift Editions.