Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan kondisi dimana terjadi peningkatan yang bertahan lama dalam pembuluh darah. Seperti yang telah diketaui bahwa hipertensi ini dapat memberikan efek kesakitan dan kematian kepada banyak orang jika tidak ditangani dengan baik. Data yang disampaikan oleh World Heart Organization atau WHO menunjukkan bahwa hipertensi dapat mnyebabkan 7.5 juta kematian per tahun atau sekitar 12.8 % kematian di seluruh dunia. Selain itu hipertensi juga dapat menyebabkan banyak penurunan fungsi dalam tubuh manusia, atau secara terbukti 57 juta orang mengalami penurunan fungsi bertahap per tahun. Indonesia juga menunjukkan angka yang cukup tinggi, pada tahun 2013 sekitar 25.8% warga Indonesia mengalami hipertensi bersasarkan hasil RISKESDAS (Riset Kesehatan Dasar). 1
Selama ini sudah banyak obat anti hipertensi yang bereda di masyarakat, namun beberapa faktor menyebabkan pasien tidak mau rutin minum obat atau mulai meminum obat sesuai dengan saran dokter. Hal ini yang menyebabkan banyak ketertarikan terhadap terapi herbal salah satunya yang cukup dikenal sejak ribuan tahun lalu adalah pengobatan menggunakan Nigella Sativa L. yang juga dikenal di dunia internasional sebagai black cumin, atau bleck seed, Habatussauda/Habitus sauda, dan di Indonesia dikenal sebahgai Jintan Hitam. 1
Sebagian pasti sudah pernah mendengar atau mengenal tetnang Nigella Sativa L./Jintan Hitam/ Habatussauda ini ataupun ada juga yang pasti belum pernah mendengarnya. Sebagai pengenalan, Jintan hitam merupakan tanaman aromatik semusim yang hidup dibawah suhu 200 C sudah digunakan untuk sebagai pengobatan sejak 2000-3000 tahun sebelum masehi yang banyak ditulis dalam berbagai literatur kuno/jaman dulu seperti Ibnu Sina, Al-Biruni, Ibnu Qayyim, dan juga pelopor pengobatan Yunani kuno, Dioscoredes pada abad pertama masehi.2,3. Sampai sekarang, banyak masyarakat yang menggunakan Jintan hitam atau habatussauda ini sebagai salah satu pilihan obat/terapi tambahan dalam mengobati penyakit hipertensi. Namun apakah benar Jintan hitam/habatussauda dapat menurunkan hipertensi sesuai bukti ilmiah? Mari kita simak pembahasan dibawah ini!
Beberapa penitian secara ilmiah membahas tentang manfaat Jintan hitam/Habatussauda dalam mengobati hipertensi. Sebuah telaah kritis yang dilakukan secara sistematik dari berbagai database penelitan terpercaya yang dilakukan oleh Lokeswara dkk yang juga dipublikasikan dalam jurnal internasional menunjukkan terdapat penelitian yang menunjukkan bahwa Nigella sativa L./Jintan Hitam/Habatussauda dapat menurunkan tekanan dara sistolik dan diastolic secara signifikan dan memiliki efek samping yang kecil walaupun dalam pelaporannya masih banyak membutuhkan penelitan lain untuk menjelaskan kebermanfaatan jintan hitam ini.1 Telaah kritis lain yang dilakukan oleh Maiden dkk menyatakan bahwa beberapa uji klinis dan uji pada hewan menggambarkan bahwa Nigella sativa L/Habatussauda memberikan efek yang bermakna sebagai antihipertensi dan pasien yang menggunakan obat-obatan antihipertensi dapat mengurangi dosis obat antihipertensinya dengan menambahkan habatussauda sebagai tambahan terapi atau didalam dunia medis dikenal sebagai terapi ajuvan (tambahan).4
Pada tahun 2017, Departemen Penyakit Dalam Fakultaas Kedokteran Universitas Indonesia juga melaksanan penelitian klinis yang membahas hubungan tentang Nigella Sativa L./Habatussauda dan hipertensi. Pada penelitian tersebut menyatakan bahwa ekstrak dari biji Nigella Sativa L./Habatussauda memberikan efek potensial sebagai anti hipertensi karena kandungan ekstraknya sebagai efek diuretik sebagai salah satu efek penting dalam menurunkan tekanan darah dengan mengurangi volume cairan dalam tubuh manusia. Selain itu dikatakan bahwa Nigella Sativa L./Habatussauda ini juga dapat meningkatkan produksi Oksida Nitrit dan dapat menghambat aktifitas yang berlebih pada sistem saraf simpatis sehingga dikatan dapat sangat bermanfaat sebagai obat hipertensi pada pasien-pasien yang memiliki usia tua. Walaupun begitu dikatakan juga dalam penelitian ini bahwa konsumsi Nigella Sativa L./Habatussauda juga memiliki berbagai efek samping diantaranya dyspepsia (sakit maag), Mual, dan konstipasi pada beberapa pasien penelitan. 5
Jadi, dapat disimpulkan bahwa sebenarnya penggunaan Nigella Sativa L./Habatussauda mungkin memiliki tempat dalam pengobatan hipertensi di masyarakat luas, mengingat herbal ini cukup mudah didapatkan di Dunia dan Indonesia pada khususnya. Namun, yang perlu dititik beratkan adalah utamanya perubahan pola hidup sehat pada pasien hipertensi, dan perlunya menkonsumsi obat-obatan rutin yang disarankan oleh dokter. Penggunaan Nigella Sativa L./Habtussauda masih mungkin menjadi obat tambahan namun masih sangat diperlukan penelitan mendalam dalam hal ini.
Referensi:
Lokeswara AW, Afaratu K, Prihastama RA, Farida S. Antihypertensive effects of Nigella sativa: Weighing the evidence. Int J Appl Pharm 2019;11(Special Issue 6):135-139.
Herlina, Azis SA, Kurniawati A, Faridah D. Adaptasi Jintan Hitam (Nigella sativa L.) dan Produksi Timokuinon dan Timol Biji di Tiga Ketinggian Wilayah Tropika Indonesia. Scientifi repository of IPB University. https://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/91583
Jintan hitam. Web: https://id.wikipedia.org/wiki/Jintan_hitam
Maideen NMP, Balasubramanian R, Ramanathan S. Nigella sativa (Black seeds), a potential herb for the pharmacotherapeu-tic management of hypertension-A review. Curr Cardiol Rev 2021;17(4).
Rizka A, Setiati S, Lydia A, Dewiasty E. Effect of Nigella sativa Seed Extract for Hypertension in Elderly: a Double-blind, Randomized Controlled Trial. Acta Med Indones. 2017 Oct;49(4):307-313. PMID: 29348380.
Sumber gambar: Satu Harapan