Kamis, 08 Desember 2022 11:33 WIB

Cervical Root Syndrome

Responsive image
27008
dr. Totok Siswanto, SpOT - RS Ortopedi Prof.Dr.R.Soeharso Surakarta

Cervical Root Syndrome (CRS) merupakan suatu kumpulan gejala akibat adanya iritasi atau penekanan radiks saraf cervical ditandai dengan adanya rasa nyeri pada leher yang dijalarkan ke bahu dan lengan sesuai dengan radiks yang terganggu. Prevalensinya pada wanita 27,2%, lebih tinggi daripada laki-laki 17,4% dengan kelompok usia 35-49 tahun terjadi nyeri pada leher. Pada regio atas servikal terdiri dari tulang C1 (Atlas) dan C2 (Axis) yang mempersarafi bagian belakang kepala. Dalam struktur ini terdapat banyak ligament yang berguna untuk melindungi medulla spinalis dan radiks saraf dari trauma eksternal, diantaranya yaitu:

1. Ligamentum transversum, unutk menahan prosesus odontoid terhadap arkus anterior;

2. Ligamentum apical, berguna untuk menghubungkan prosesus odontoid dengan foramen magnum;

3. Ligamentum alar;

4. Ligamentum asesorius, berguna untuk membatasi gerakan atlas terhadap axis;

5. Ligamentum longitudinal posterior;

6. Ligamentum flavum, berguna untuk mencegah subluksasi ke depan dari oksiput atlas terhadap axis;

7. Ligamentum nukhae/interspinosus, berguna untuk membagi otot ekstensor leher. Untuk regio bawah servikal terdiri dari vertebra servikalis C3-C7 (C3 mempersarafi daerah leher dan C4-C8 mempersarafi daerah bahu dan lengan) yang dapat melakukan gerakan fleksi, ekstensi, lateral fleksi dan rotasi.

Adapun terdapat beberapa penyebab dari sindrom ini yaitu redikulopati yaitu penjepitan pada daerah leher, hernia nucleus pilposis (HNP), spondylosis servikalis akibat proses degenerasi dan kesalahan postural. Umumnya penderita akan mengeluhakan nyeri pada bagian tengkuk, kaku pada otot leher dengan penjalaran pada daerah lengan sesuai dengan radiks yang terkena.

Terdapat beberapa tes provokasi untuk memeriksa adanya gangguan pada cervical root yaitu :

1.      Tes spurling : posisi leher diekstensikan dan kepala dirotasikan ke salah satu sisi, kemudian berikan tekanan ke bawah pada puncak kepala. Hasil positif bila terdapat nyeri radikuler ke arah ekstremitas ipsilateral sesuai arah rotasi kepala. Bila datang dengan nyeri, dilakukan distraksi servikal secara manual dengan cara pasien dalam posisi supinasi kemudian dilakukan distraksi leher secara perlahan. Hasil dinyatakan positif apabila nyeri servikal berkurang

2.      Tes Lhermitte : dilakukan kompresi pada kepalanya dalam berbagai posisi (miring kanan, miring kiri, tengadah, menunduk). Hasil tes ini dinyatakan positif bila pada penekanan dirasakan adanya rasa nyeri yang dijalarkan

3.      Tes Distraksi Kepala : distraksi kepala akan menghilangkan nyeri yang diakibatkan oleh kompresi terhadap radiks syaraf. Hal ini dapat diperlihatkan bila kecurigaan iritasi radiks syaraf lebih memberikan gejala dengan tes kompresi kepala walaupun penyebab lain belum dapat disingkirkan

4.      Tes Valsava : pasien diminta mengejan sewaktu ia menahan nafasnya. Hasil positif bila timbul nyeri radikuler yang berpangkal di leher menjalar ke lengan

5.      Tes Naffziger : posisi berbaring atau berdiri dengan menekan vena jugulare dengan kedua tangan pemeriksa sementara pasien mengejan. Hasil positif bila ada nyeri radikuler.

Pada lini pertama yaitu dengan pemanasan dengan menggunakan penyinaran infrares untuk mengurangi atau menghilangkan nyeri, rileksasi otot, meningkatkan suplai darah dan menghilangkan sisa-sisa hasil metabolisme atau NSAID oral/topical juga dapat digunakan dalam mengatasi nyeri seperti pemberian Na diklofenak 75-150 mg/hari, meloksikam 7,5-15 mg/hari, asetaminofen 2-4 gr/hari, ketoprofen 75 mg/hari. Latihan stretching leher untuk elastisitas dan fleksibitas otot leher. Melakukan imobilasasi dengan menggunakan cervical collar.

 

Referensi:

Mardjono M. dan Sidharta P. Neurologi Klinis Dasar. Jakarta: Penerbit Dian Rakyat. 2008

Wichaksono A. Penatalaksanaan fisioterapi pada kasus cervical syndrome di rst dr. soedjono magelang. Surakarta: Falkutas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah; 2014

Mujianto. Cara Praktis Mengatasi Nyeri Leher dan Nyeri pinggang dalam Stretching Seri Fisioterapi. Jakarta: Trans Info media; 2013

PERDOSSI. Cervicalgia/ cervical syndrome. Panduan praktik klinis neurologi. 2016; 76-81

Aulina S. Pendekatan diagnostic pada nyeri tengkuk (neck pain). Neurology update dalam makalah ilmiah konas PERDOSSI 7. Manadi, 2011: 364-72

Jackson R. The classic: the cervical syndrome. 1949. Clin Orthop Relat Res. 2010 Jul;468(7):1739-45. doi: 10.1007/s11999-010-1278-8. PMID: 20177837; PMCID: PMC2881998.

Sumber Foto :

https://www.sarricapt.com/blog-/how-to-treat-cervical-radiculopathy

https://encryptedtbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTKOpkl3RkKvdGsDXhfjT5w-JjELfU1WxoOAg&usqp=CAU