Rabu, 30 November 2022 08:38 WIB

Fungsi Pangan dan Gizi untuk Kesehatan

Responsive image
19846
Dian Riska Kurniamawati - RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung

Setiap individu membutuhkan makanan sebagai sumber energi untuk beraktifitas. Makanan yang dikonsumsi sangat berpengaruh terhadap kondisi fisiologis tubuh. Oleh karena itu, asupan makanan harus diperhatikan kualitas dan kuantitasnya. Kualitas ditentukan berdasarkan kandungan gizi dari komoditas pangan dimana di dalamnya terkandung beragam nilai gizi yang dibutuhkan tubuh, seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Kemudian kuantitas merupakan jumlah asupan makan yang diperlukan oleh tubuh sesuai dengan umur dan jenis kelamin.

Untuk memenuhi aspek kualitas dan kuantitas tersebut maka sekarang kita mengenal konsep Pangan Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman (B2SA), artinya setiap makan yang dikonsumsi harus beragam komoditasnya, bernilai gizi yang baik bagi kesehatan tubuh, seimbang yaitu sesuai dengan kebutuhan tubuh, dan aman dari cemaran yang berpotensi mengganggu Kesehatan.

Makanan beragam adalah berbagai makanan yang dikonsumsi beragam baik antar kelompok pangan (makanan pokok, lauk pauk, sayur dan buah) maupun dalam setiap kelompok pangan. Masing-masing contoh jenis pangan dari berbagai kelompok pangan adalah sebagai berikut:

1. Makanan pokok antara lain beras, kentang, singkong, ubi jalar, jagung, talas, sagu, sukun. Makanan pokok merupakan sumber karbohidrat. Fungsi utama karbohidrat adalah sumber energi tubuh. Ketika mengkonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat, tubuh akan mencerna dan mengubahnya menjadi glukosa. Dengan bantuan hormon insulin, glukosa akan diserap oleh sel-sel tubuh. Dari proses inilah tubuh akan memperoleh energi sehingga dapat melakukan berbagai aktivitas, seperti bernafas, bergerak, berjalan, dan berpikir.

2. Lauk pauk antara lain ikan, telur, unggas, daging, susu, dan kacang-kacangan serta hasil olahannya (tahu dan tempe). Lauk pauk merupakan sumber protein dan lemak. Protein adalah zat pembangun yang penting dalam siklus kehidupan manusia. Protein digunakan sebagai zat pembangun tubuh untuk mengganti sel tubuh yang rusak, reproduksi, mencerna makanan dan kelangsungan proses normal dalam tubuh. Protein mempunyai beberapa fungsi, yaitu membentuk jaringan dalam masa pertumbuhan dan perkembangan tubuh, memelihara jaringan tubuh, memperbaiki serta mengganti jaringan yang rusak atau mati. Fungsi lemak adalah sebagai pelindung tubuh, pelarut vitamin larut lemak (vitamin A, D, E, K), bahan penyusun vitamin dan hormone, dan sumber penghasil energi terbanyak.

3. Sayuran adalah sayuran hijau dan sayuran berwarna lainnya, antara lain bayam, brokoli, sawi, wortel, taoge, ketimun, dll.

4. Buah-buahan adalah buah yang berwarna, antara lain jeruk, pisang, papaya, melon, semangka, dll. Sayuran dan buah merupakan sumber vitamin dan mineral. Fungsi vitamin dan mineral diantaranya adalah untuk memproduksi sel-sel baru, mempercepat penyembuhan luka, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, menyusun dan memperkuat tulang, antioksidan atau penangkal senyawa jahat dalam tubuh, dan menjaga metabolisme tubuh.

Menurut Permenkes No 41 Tahun 2014, saat ini pedoman gizi seimbang dikenal dengan 4 (empat) pilar gizi seimbang. Gizi seimbang adalah susunan pangan sehari-hari yang mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan memperhatikan prinsip keanekaragaman pangan, aktivitas fisik, perilaku hidup bersih dan memantau berat badan secara teratur dalam rangka mempertahankan berat badan normal untuk mencegah masalah gizi. 4 (empat) Pilar Gizi Seimbang tersebut adalah:

1. Mengkonsumsi keanekaragaman pangan. Tidak ada satu pun jenis makanan yang mengandung semua jenis zat gizi yang dibutuhkan tubuh untuk menjamin pertumbuhan dan mempertahankan kesehatannya, kecuali Airs Susu Ibu (ASI) untuk bayi baru lahir sampai berusia 6 bulan. Contoh: nasi merupakan sumber utama kalori, tetapi kurang vitamin dan mineral. Yang dimaksudkan beranekaragam dalam prinsip ini selain keanekaragaman jenis pangan juga termasuk proporsi makanan yang seimbang, dalam jumlah yang cukup sesuai kebutuhan, tidak berlebihan, dan dilakukan secara teratur.

2. Membiasakan perilaku hidup bersih. Penyakit infeksi merupakan salah satu factor penting yang mempengaruhi status gizi seseorang secara langsung. Budaya perilaku hidup bersih akan menghindarkan seseorang dari keterpaparan terhadap sumber infeksi, contohnya selalu mencuci tangan dengan sabun dan air bersih mengalir, menutup makanan yang disajikan, sellau menutup mulut dan hidung bila bersin, selalu menggunakan alas kaki agar terhindar dari penyakit cacingan.

3. Melakukan aktivitas fisik. Aktifitas fisik yang meliputi segala macam kegiatan tubuh termasuk olahraga merupakan salah satu upaya untuk menyeimbangkan antara pengeluaran dan pemasukan zat gizi utama sumber energi dalam tubuh, serta dapat memperlancar system metabolisme di dalam tubuh.

4. Memantau berat badan secara teratur untuk mempertahankan berat badan normal. Salah satu indikator yang menunjukkan bahwa terjadi keseimbangan zat gizi di dalam tubuh adalah tercapainya berat badan yang normal, yaitu berat badan yang sesuai untuk tinggi badannya.

Pangan adalah kebutuhan dasar manusia. Selain jumlah, aspek keamanan dan mutu pangan perlu mendapatkan perhatian serius. Hal ini untuk memastikan bahwa pangan yang beredar memenuhi persyaratan keamanan dan mutu, sehingga akan memberikan manfaat kesehatan bagi konsumen. Makanan dan minuman harus bebas dari cemaran biologis, kimia, dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan, dan membahayakan kesehatan.

Kualitas konsumsi pangan akan menentukan kualitas asupan dan kecukupan gizi sehingga pada akhirnya akan menentukan tingkat kesehatan masyarakat. Secara khusus, pola konsumsi pangan sering menjadi salah satu faktor pemicu munculnya berbagai jenis penyakit tak menular, misalnya konsumsi pangan bergula secara berlebihan dapat meningkatkan resiko terkena penyakit diabetes, konsumsi garam secara berlebihan dapat berpengaruh pada tekanan darah sehingga beresiko terkena penyakit hipertensi, konsumsi makanan berlemak dapat membuat plak pada pembuluh darah sehingga beresiko terkena penyakit jantung, dan lain-lain. Oleh karena itu, pangan dan gizi merupakan unsur yang sangat penting dalam peningkatan kesehatan tubuh, membantu mencegah penyakit, dan membantu mengatur metabolisme tubuh.

Referensi:

Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jawa Barat. 2021. Hubungan Antara Skor PPH dengan Konsumsi Pangan Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman. https://dkpp.jabarprov.go.id/post/616/hubungan-antara-skor-pph-dengan-konsumsi-pangan-beragam-bergizi-seimbang-dan-aman-b2sa.

Hariyado, Purwiyatno. 2019. Gizi dan Kesehatan: Tantangan Industri Pangan. https://phariyadi.staff.ipb.ac.id/2019/11/07/3553/

Krucik, George. 2017. Food and Nutrition. https://www.healthline.com/health/food-nutrition.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2014 tentang Pedoman Gizi Seimbang.