Senin, 31 Oktober 2022 16:53 WIB

Penyakit Crohn

Responsive image
15474
Tim Promkes RSST - RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten

Penyakit Crohn adalah penyakit radang kronis pada saluran pencernaan yang dapat terjadi mulai dari mulut sampai dengan anus, namun paling sering terjadi pada usus halus dan usus besar. Gejalanya meliputi sakit perut dan diare, terkadang berdarah, serta penurunan berat badan. Perawatan Crohn’s disease terdiri dari perubahan gaya hidup, seperti olahraga dan diet sehat, serta anti-diarrhetics yang dijual bebas dan resep obat antiinflamasi. Orang dengan penyakit Crohn dapat memiliki gejala yang parah diikuti oleh periode tanpa gejala yang dapat berlangsung selama berminggu-minggu atau bertahun-tahun. Gejala-gejalanya tergantung pada di mana penyakit itu terjadi dan seberapa parah dengan tanda-tanda sebagai berikut: Diare kronis, sering berdarah dan mengandung lendir atau nanah, penurunan berat badan, demam, nyeri dan nyeri perut, perasaan massa atau penuh di perut dan pendarahan dubur. Crohn’s disease atau penyakit Crohn merupakan penyakit yang terjadi dalam jangka panjang (kronis). Penyakit Crohn merupakan salah satu jenis penyakit radang usus selain kolitis ulseratif. Crohn’s disease dapat menyebabkan nyeri di perut dan diare parah. Peradangannya juga dapat menyebar dan menimbulkan komplikasi yang dapat mengancam nyawa.

Penyebab Crohn’s Disease

Penyebab pasti penyakit Crohn hingga kini belum diketahui. Akan tetapi, kombinasi faktor genetik, gangguan pada sistem kekebalan tubuh, dan pengaruh lingkungan diduga memicu terjadinya kondisi ini.

Ketiga faktor tersebut diduga dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit Crohn pada orang-orang dengan kondisi di bawah ini :

1.      Berusia kurang dari 30 tahun.

2.      Merokok

3.      Memiliki keluarga yang menderita penyakit Crohn.

4.      Mengonsumsi makanan dengan kadar lemak tinggi.

5.      Mengonsumsi Obat Anti-Inflamasi Non-Steroid (OAINS).

Gejala Crohn’s Disease

Gejala penyakit Crohn tergantung pada bagian sistem pencernaan yang terserang, luas peradangan, dan tingkat keparahannya. Gejala awal penyakit ini biasanya muncul pada masa kanak-kanak atau dewasa awal, kemudian berkembang seiring waktu.

Berikut ini adalah gejala-gejala umum yang muncul akibat penyakit Crohn :

1.      Sakit perut

2.      Diare, biasa yang berkepanjangan

3.      Mual dan muntah

4.      Hilang nafsu makan

5.      Berat badan menurun

6.      BAB berdarah

7.      Sariawan

8.      Demam

9.      Anemia

10.   Terbentuknya saluran abnormal di sekitar dubur (fistula ani)

Selain gejala-gejala tersebut, penyakit Crohn juga dapat menimbulkan peradangan di bagian tubuh lain, seperti mata, kulit, sendi, hati, dan saluran empedu.

Kapan Harus Ke Dokter

Segera lakukan pemeriksaan ke dokter jika mengalami gejala di atas, terutama jika :

1.      Diare tidak kunjung sembuh meski telah mengonsumsi obat diare.

2.      Demam berlangsung lebih dari 2 hari.

3.      Sakit perut tidak kunjung membaik.

4.      Diare yang berlangsung lebih dari 7 hari.

Pemeriksaan Crohn’s Disease

Dokter kemungkinan akan melakukan beberapa pemeriksaan penunjang untuk mendiagnosis penyakit Crohn, di antaranya :

1.      Tes darah, untuk mendeteksi infeksi atau anemia dan menentukan seberapa parah peradangan di dalam tubuh.

2.      Pemeriksaan feses, untuk mendeteksi darah di tinja dan mencari tahu apakah gejala disebabkan oleh kondisi lain, seperti cacingan.

3.      Pemindaian dengan CTE (Computerised Tomography Enterography / Enteroclysis) atau MRE (Computerised Tomography Enterography / Enteroclysis), untuk melihat secara lebih rinci kondisi usus halus dan jaringan di sekitarnya.

4.      Kolonoskopi, untuk mengetahui seberapa parah dan luas peradangan di dalam usus besar.

5.      Biopsi atau pengambilan sampel jaringan saluran pencernaan, untuk mendeteksi perubahan sel-sel di dinding saluran cerna.

Penanganan Crohn’s Disease

Pengobatan penyakit Crohn bertujuan untuk meredakan gejala, mencegah terjadinya komplikasi, serta memperpanjang periode remisi. Berikut ini adalah beberapa metode pengobatan yang bisa diberikan oleh dokter :

1.       Obat-obatan

2.       Penambahan nutrisi

3.       Operasi

 

Referensi :

Niko Aldrin Avesina, dkk. 2017. Penatalaksanaan Penyakit Crohns pada Pasien Laki-laki Umur 55 Tahun. Jurnal Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Lampung.

Seyedian, S., Nokhostin, F., & Malamir, M. 2019. A Review of The Diagnosis, Prevention, and Treatment Methods of Inflammatory Bowel Disease. Journal of Medicine & Life, 12(2), pp. 113-22.

International Foundation for Gastrointestinal Disorders. 2019. Other GI Disorders. Inflammatory Bowel Disease.

Health Service Executive. 2021. Conditions and Treatments. Crohn ’s Disease.

National Health Service UK. 2018. Health A to Z. Crohn ’s Disease.

Holland, K. Healthline. 2021. Understanding Crohn ’s Disease.

Schoenfeld, A. & Wu, G. MedicineNet. 2019. Disease and Conditions. Crohn’s Disease.

Ghazi, L.J. Medscape. 2019. Drugs and Diseases. Which Medications in the Drug Class Immunosuppressants Are Used in the Treatment of Crohn  Disease?