Bronkitis adalah peradangan atau iritasi yang terjadi pada saluran bronkus, yaitu pipa yang berfungsi sebagai penyalur udara dari bagian tenggorokan menuju ke organ paru. Masalah kesehatan ini bisa muncul dalam beberapa hari, minggu, atau bahkan bulan. Bronkitis umumnya diawali dengan batuk, terkadang diikuti dengan lendir atau dahak sebagai dampak dari peradangan pada bagian dinding bronkus. Bronkitis yang tidak ditangani dan memburuk bisa meningkatkan risiko terserang pneumonia dengan gejala, seperti demam, nyeri pada dada, dan kesadaran menurun. Bronkitis adalah iritasi atau peradangan di dinding saluran bronkus, yaitu pipa yang menyalurkan udara dari tenggorokan ke paru-paru. Bronkitis bisa terjadi dalam hitungan hari, minggu, bahkan bulan. Bronkitis muncul karena terjadi peradangan pada bronkus. Hal ini mengakibatkan terjadinya penyempitan pada saluran napas dan penuh akan lendir. Dahak atau lendir ini menumpuk sebagai bentuk respons dari imunitas tubuh saat menangkap zat infeksi maupun non-infeksi yang menyebabkan bronkitis. Lama-kelamaan, lendir yang menumpuk pada bronkus akan menutup dan menyumbat saluran pernapasan. Hal ini akan memicu munculnya sesak napas dan batuk sebagai respons tubuh pengidap untuk membantu mengeluarkan lendir.
Jenis Bronkitis
Secara umum, bronkitis terbagi menjadi 2 (dua) tipe, yakni :
1. Bronkitis Akut
Bronkitis akut umumnya berlangsung selama 10-14 hari. Namun, penderita bronkitis akut bisa mengalami batuk hingga 3 minggu. Bronkitis akut dapat terjadi pada siapa saja, tetapi lebih sering dialami oleh anak-anak usia di bawah 5 tahun.
2. Bronkitis Kronis
Bronkitis kronis biasanya berlangsung selama 3 bulan atau terjadi selama beberapa kali dalam 2 tahun. Bronkitis kronis adalah salah satu jenis Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK). Bronkitis ini lebih sering terjadi pada orang dewasa berusia 40 tahun ke atas.
Penyebab Bronkitis
Bronkitis terjadi ketika bronkus mengalami peradangan. Kondisi ini menyebabkan saluran napas menyempit dan dipenuhi oleh lendir. Lendir atau dahak tersebut terkumpul akibat respon sistem kekebalan tubuh dalam menangkap zat infeksi dan zat non-infeksi penyebab bronkitis.
Lendir yang terkumpul di bronkus lama kelamaan akan menyumbat saluran napas sehingga menimbulkan gejala sesak napas. Akibatnya, batuk akan terjadi sebagai respons tubuh penderita untuk mengeluarkan lendir di saluran napas.
Bronkitis terbagi menjadi bronkitis akut dan bronkitis kronis, seperti dijelaskan berikut ini :
Bronkitis Akut
Bronkitis akut umumnya disebabkan oleh infeksi pada bronkus. Infeksi ini paling sering disebabkan oleh virus yang menyebabkan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), seperti Rhinovirus. Bronkitis akut terjadi bila ISPA tidak sembuh dan menyebar ke bronkus.
Bronkitis Kronis
Bronkitis kronis disebabkan oleh peradangan jangka panjang di bronkus akibat paparan zat kimia atau asap rokok. Kondisi tersebut memicu reaksi peradangan, yang ditandai dengan produksi lendir di dinding bronkus.
Seseorang yang memiliki kebiasaan merokok akan mengalami reaksi peradangan terus-menerus. Hal ini dapat menyebabkan bronkus menyempit dan mengeras.
Faktor Risiko Bronkitis
Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang menderita bronkitis, yaitu :
1. Merokok atau sering terpapar asap rokok (perokok pasif).
2. Berusia di bawah 5 tahun atau lebih dari 40 tahun.
3. Tidak mendapatkan vaksin influenza atau pneumonia.
4. Sering terpapar zat-zat berbahaya, seperti debu, amonia, atau klorin.
5. Memiliki daya tahan tubuh lemah, misalnya karena menderita penyakit autoimun atau kanker.
6. Menderita kondisi lain, seperti penyakit refluks asam lambung (GERD).
Gejala
Gejala yang paling umum terjadi pada penderita bronkitis adalah batuk. Batuk yang dialami dapat berupa batuk kering atau berdahak. Pada batuk berdahak, dahak yang keluar bisa berwarna putih, kuning, atau hijau.
Selain batuk, penderita bronkitis juga dapat merasakan gejala lain, seperti :
1. Demam
2. Menggigil
3. Lemas
4. Sesak napas
5. Sakit tenggorokan
6. Sakit kepala
7. Napas berbunyi
8. Nyeri dada ketika batuk
Pemeriksaan
Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, terutama pemeriksaan dada. Dokter juga akan mendengarkan suara paru-paru pasien menggunakan stetoskop.
Selanjutnya, dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan laboratorium, yaitu :
1. Analisis gas darah, untuk mengetahui kadar oksigen dalam darah pasien.
2. Tes darah, untuk mendeteksi tanda-tanda infeksi.
3. Tes fungsi paru, untuk mendeteksi emfisema atau asma, dengan meminta pasien menghirup dan menghembuskan napas di spirometer.
4. Rontgen dada, untuk melihat kondisi jantung dan paru pasien.
5. Pemeriksaan dahak, untuk mengidentifikasi jenis bakteri penyebab bronchitis.
Pencegahan
Ada beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko terkena bronkitis, yaitu :
1. Jangan merokok atau menghirup asap rokok.
2. Hindari paparan zat berbahaya atau polusi di udara dengan selalu memakai masker.
3. Istirahat yang cukup, terutama bila terkena batuk, pilek, atau demam.
4. Konsumsi obat sesuai anjuran dari dokter.
5. Konsumsi makanan bergizi seimbang.
6. Jaga kebersihan dan selalu mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir setiap usai beraktivitas.
7. Hindari berbagi pakai barang pribadi, terutama peralatan makan dan minum, dengan orang lain.
8. Lakukan vaksinasi flu dan pneumonia.
Referensi :
Agung Riyadi. 2019. Hubungan Merokok dan Paparan Polusi dengan Kejadian Bronchitis. Jurnal Kesehatan Program Studi Keperawatan Poltekkes Kemenkes Bengkulu.
Cleveland Clinic. 2019. Diseases & Conditions. Bronchitis.
Garson, P. Everyday Health. 2020. What is Bronchitis? Symptoms, Causes, Diagnosis, Treatment, and Prevention.
Marks, J. Healthline. 2018. What are The Symptoms of Bronchitis?
Fu, M., et al. 2021. Outpatient Prescribing Pattern for Acute Bronchitis in Primary Healthcare Settings in China. Nature Partner Journals : Primary Care Respiratory Medicine. 31(24). pp 1-7.
American Lung Association. 2021. Lung Health & Diseases. Chronic Bronchitis.
National Health Services Inform Scotland. 2021. Illness and Conditions. Bronchitis.
Garson, P. Everyday Health. 2020. What is Bronchitis? Symptoms, Causes, Diagnosis, Treatment, and Prevention.
More, D. Verywell Health. 2021. Causes and Risk Factors of Bronchitis.
Zimlich, R. Verywell Health. 2021. Acute Bronchitis vs Chronic Bronchitis.
Garson, P. Everyday Health. 2020. What is Bronchitis? Symptoms, Causes, Diagnosis, Treatment, and Prevention.