Senin, 31 Oktober 2022 09:38 WIB

Tahukah Kamu Bagaimana Mata Kita Bisa Melihat

Responsive image
55500
Novita Agustina, Ns, M.Kep, Sp.Kep. A - RSUP dr. Mohammad Hoesin Palembang

Mata adalah alat indra yang secara konstan menyesuaikan pada jumlah cahaya yang masuk, memusatkan perhatian pada objek yang dekat dan jauh serta menghasilkan gambaran yang kontinu yang dengan segera di hantarkan pada otak. Penglihatan pada manusia melibatkan deteksi gelombang cahaya yang sangat sempit dengan panjang gelombang sekitar 400 sampai 750 nm.

Mata manusia memiliki cara kerja otomatis yang sempurna, mata dibentuk dengan 40 unsur utama yang berbeda dan kesemua bagian ini memiliki fungsi penting dalam proses melihat. Kerusakan salah satu fungsi bagiannya saja akan menjadikan mata mustahil dapat melihat. Lapisan tembus cahaya di bagian depan mata adalah kornea, tepat dibelakangnya terdapat iris.

Selain memberi warna pada mata, iris juga dapat merubah ukurannya secara otomatis sesuai kekuatan cahaya yang masuk, dengan bantuan otot yang melekat padanya. Misalnya ketika berada di tempat gelap iris akan membesar untuk memasukkan cahaya sebanyak mungkin. Ketika kekuatan cahaya bertambah, iris akan mengecil untuk mengurangi cahaya yang masuk ke mata. Ketika cahaya mengenai mata sinyal saraf terbentuk dan dikrimkan ke otak, untuk memberikan pesan tentang keberadaan cahaya, dan kekuatan cahaya. Lalu otak mengirim balik sinyal dan memerintahkan sejauh mana otot disekitar iris harus mengerut.

Bagian mata lainnya yang bekerja bersamaan dengan struktur ini adalah lensa. Lensa bertugas memfokuskan cahaya yang memasuki mata pada lapisan retina di bagian belakang mata. Karena otot-otot disekeliling lensa cahaya yang datang ke mata dari berbagai sudut dan jarak berbeda dapat selalu difokuskan ke retina. Semua system yang telah kami sebutkan tadi berukuran lebih kecil, tapi jauh lebih unggul dari pada peralatan mekanik yang dibuat untuk meniru desain mata dengan menggunakan teknologi terbaru, bahkan system perekaman gambar buatan paling modern di dunia ternyata masih terlalu sederhana jika dibandingkan mata. Coba bayangkan betapa hebatnya mata buatan yang maha kuasa.

Jika kita amati bagian-bagian lebih kecil dari sel sebuah mata maka kehebatan penciptaan ini semakin terungkap. Anggaplah kita sedang melihat

mangkuk Kristal yang penuh dengan buah-buahan, cahaya yang datang dari

mangkuk ini ke mata kita menembus kornea dan iris kemudian difokuskan pada retina oleh lensa, sehingga sel-sel retina dapat merasakan adanya cahaya ketika partikel cahaya yang disebut foton mengenai sel lain, sinyal listrik ini melanjutkan perjalanannya dengan serangkaian mekanisme rumit yaitu terjadi energy listrik diubah menjadi energy kimia tanpa kehilangan informasi yang sedang dibawa.

Ketika dipindahkan ke saraf berikutnya sinyal ini diubah lagi menjadi sinyal listrik dan melanjutkan perjalanannya ke tempat titik sambungan lainnya dengan cara ini sinyal berhasil mencapai pusat penglihatan pada otak. kemudian sinyal tersebut dibandingkan dengan informasi yang ada di pusat memori dan bayangan tersebut ditafsirkan sehingga akhirnya kita dapat melihat mangkuk yang penuh buah-buahan sebagaimana kita saksikan sebelumnya karena adanya system sempurna. Sistem sempurna ini yang terdiri atas ratusan kompenen kecil dan semua rentetan peristiwa yang menakjubkan ini terjadi pada waktu kurang dari 1 detik.

Secara singkat Mekanisme melihat adalah :

1. Cahaya memantulkan citra objek dan terhantar pada garis lurus menuju mata Anda

2. Cahaya masuk melalui kornea menuju pupil dan diteruskan ke lensa mata

3. Kornea dan lensa membelokkan (membiaskan) cahaya agar difokuskan ke retina

4. Sel fotoreseptor pada retina mengonversikan cahaya menjadi gelombang elektrik

5. Gelombang elektrik mengalir melalui saraf optik menuju otak

6. Otak memproses sinyal-sinyal tersebut menjadi sebuah bayangan

 

Referensi:

Guyton, Arthur C. Fisiologi Kedokteran. Dalam: Sistem Indra. Edisi 12. Jakarta : EGC; 2016.

Handoyo, S. Y. (2006). Gambaran umum sistem penglihatan (mata). Anatomi Fisiologi Untuk Paramedis, 19–45. Retrieved from https://repository.unimus.ac.id/1072/3/BAB II.pdf

Sherwood Lauralee. (2014). Fisiologi Manusia Dari Sel ke Sistem. Edisi 8. Jakarta ; EGC

Zulfiyatul Uqba, N., & Wiyanto. (2015). Pengembangan alat peraga tema penglihatan berbasis Guided Inquiry guna meningkatkan hasil belajar dan berpikir logis siswa. Unnes Science Education Journal, 4(2).

Sumber foto:  https://www.fisikabc.com/2017/12/pembentukan-bayangan-pada-mata.html