Jumat, 28 Oktober 2022 14:10 WIB

Rubella

Responsive image
22465
Tim Promkes RSST - RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten

Rubella adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus. Ia dikenal juga sebagai campak Jerman, yang biasanya menyerang anak-anak dan remaja. Rubella sendiri merupakan penyakit yang berbeda dari campak, tetapi mereka memiliki kesamaan gejala, yakni munculnya ruam kemerahan pada kulit. Wanita hamil dengan usia kehamilan belum 5 bulan harus lebih mewaspadai penyakit ini. Pasalnya, rubella berpotensi untuk menimbulkan sindrom rubella kongenital yang bisa berdampak pada bayi setelah kelahiran. Virus rubella yang bisa menyebar dengan begitu mudah dan biasanya melalui saluran pernapasan. Prosesnya adalah ketika pengidap rubella bersin atau batuk, kemudian percikan liurnya tanpa sengaja terhirup oleh orang-orang di dekatnya, sehingga menjadi jalan penyebaran rubella. Rubella juga bisa ditularkan saat kamu dan pengidapnya berbagi makanan atau minuman. Ia juga bisa menular saat kamu menyentuh beberapa bagian tubuh, seperti mata, hidung, atau mulut. Selain itu, rubella juga bisa menyebar dari ibu hamil ke anak dalam kandungan melalui aliran darah. Walaupun tergolong ringan, rubella dapat memberikan dampak yang serius bila menular pada ibu hamil, terutama pada trimester pertama kehamilan. Kondisi tersebut bisa menyebabkan keguguran. Jika kehamilan terus berlangsung, bayi dapat terlahir tuli, menderita katarak, atau mengalami kelainan jantung.

Penyebab Rubella

Rubella atau campak Jerman disebabkan oleh infeksi virus rubella yang menular dari satu orang ke orang lain. Seseorang bisa terserang rubella ketika menghirup percikan air liur yang dikeluarkan penderita saat batuk atau bersin.

Di samping itu, seseorang juga dapat tertular rubella bila kontak langsung dengan benda yang terkontaminasi air liur penderita. Virus rubella juga dapat menular dari ibu hamil ke janin yang dikandungnya melalui aliran darah.

Seseorang yang terinfeksi rubella dapat menularkan virus dalam 1-2 minggu sebelum gejala pertama kali muncul, hingga 7 hari setelah gejala ruam menghilang. Terkadang, sebagian orang yang terinfeksi rubella tidak mengalami gejala, tetapi tetap dapat menularkan virus kepada orang lain.

Gejala Rubella

Gejala utama rubella adalah ruam merah yang muncul dalam 2-3 minggu sejak terpapar virus rubella. Ruam tersebut akan bermula di wajah, lalu menyebar hingga ke seluruh tubuh. Umumnya, ruam merah akan menimbulkan rasa gatal yang dapat berlangsung hingga 3 hari.

Selain ruam, beberapa gejala lain yang dapat terjadi adalah:

1.      Demam

2.      Batuk

3.      Pilek dan hidung tersumbat

4.      Mata merah (konjungtivitis)

5.      Sakit kepala

6.      Sakit tenggorokan

7.      Nyeri sendi, terutama pada remaja wanita

8.      Muncul benjolan di sekitar telinga dan leher, akibat pembengkakan kelenjar getah bening

Gejala yang timbul akibat rubella biasanya ringan sehingga sulit terdeteksi. Namun, begitu seseorang terinfeksi, virus akan menyebar ke seluruh tubuh dalam waktu 5-7 hari.

Periode yang paling rentan untuk menularkan penyakit ini pada orang lain adalah pada hari pertama sampai hari kelima setelah ruam muncul.

Pemeriksaan Rubella

Ruam kemerahan pada rubella memiliki kemiripan dengan beberapa penyakit kulit lain. Oleh sebab itu, dokter akan melakukan tes darah untuk mendeteksi keberadaan antibodi rubella.

Antibodi rubella dalam darah menjadi tanda bahwa seseorang sedang atau pernah terinfeksi rubella. Namun, keberadaan antibodi ini juga bisa menandakan pasien pernah menerima imunisasi rubella. Oleh sebab itu, dokter juga akan melakukan pemeriksaan kultur virus untuk memastikan diagnosis.

Penanganan Rubella

Pengobatan rubella cukup dilakukan di rumah, karena gejalanya tergolong ringan. Bila diperlukan, dokter akan meresepkan paracetamol guna meredakan nyeri dan demam, serta menyarankan pasien untuk banyak beristirahat di rumah agar virus tidak menyebar ke orang lain.

Pada ibu hamil yang menderita rubella, dokter akan meresepkan hyperimmune globulin untuk melawan virus. Meski dapat mengurangi gejala, antivirus ini tidak dapat mencegah kemungkinan bayi menderita sindom rubella kongenital, yaitu kondisi yang menyebabkan kelainan lahir pada bayi.

Komplikasi Rubella

Sindrom rubella kongenital diketahui menyerang lebih dari 80% bayi dari ibu yang terinfeksi rubella di usia kehamilan 12 minggu (trimester pertama). Sindrom rubella kongenital sangat berbahaya karena dapat menyebabkan cacat lahir, seperti :

1.       Tuli

2.       Katarak

3.       Penyakit jantung bawaan

4.       Gangguan pertumbuhan

5.       Gangguan pada hati dan limpa

6.       Berat badan lahir rendah

7.       Ruam kulit

Pada kasus yang jarang, sindrom rubella kongenital juga dapat menyebabkan komplikasi berikut :

1.       Glaukoma

2.       Kerusakan otak

3.       Radang paru-paru

4.       Gangguan hormon

Pencegahan Rubella

Rubella dapat dicegah dengan vaksin MMR atau MR. Selain mencegah rubella, vaksin MMR juga bisa mencegah gondongan dan campak. Diperkirakan, satu dosis vaksin MMR memiliki efektivitas yang tinggi untuk mencegah rubella, yakni sekitar 97%.

Imunisasi MMR dianjurkan untuk dilakukan dua kali, yaitu pada usia antara 12-15 bulan dan antara 4-6 tahun. Pada orang yang belum pernah mendapat imunisasi MMR, vaksin ini dapat diberikan kapan saja.

 

 

 

Referensi          :

Asriati. 2020. Epidemiologi Rubella di Daerah Istimewa Yogyakarta. Jurnal Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Gorontalo.

Grant, G. B., Desai, S., Dumolard, L., Kretsinger, K., & Reef, S. E. 2019. Progress toward Rubella and Congenital Rubella Syndrome Control and Elimination-Worldwide. 2000-2018. Morbidity and Mortality Weekly Report, 68(39), pp. 855.

Leung, A., Hon, K., & Leong, K. 2019. Rubella (German Measles) Revisited. Hong Kong Medical Journal, 25(2), pp. 134.

Centers for Disease Control and Prevention. 2020. Rubella (German Measles, Three-Day Measles).

Kids Health. 2021. Parents. Rubella (German Measles).

National Health Services UK. 2018. Health A to Z. Rubella (German Measles).

Mayo Clinic. 2020. Diseases & Conditions. Rubella.

Coffee, M. Verywell Health. 2020. Rubella : Symptoms, Treatment, Complications, Eradication.

Sullivan, D. Healthline. 2019. German Measles (Rubella).