Semua orang pasti pernah mengalami yang namanya mata lelah. Apalagi di zaman sekarang orang-orang sudah mengenal internet. Gangguan terhadap penglihatan banyak terjadi, mulai dari gangguan ringan hingga gangguan yang berat yang dapat mengakibatkan kebutaan. Upaya mencegah dan menanggulangi gangguan penglihatan dan kebutaan perlu mendapatkan perhatian. Betapa pentingnya mata dalam kehidupan kita, maka jangan abaikan kesehatan mata anda. Caranya dengan olahraga, tidur yang cukup, makan makanan bergizi dan jangan lupa periksakan mata Anda 6 bulan sekali untuk mengantisipasi kelainan refraksi mata lebih awal.
Gangguan mata yang paling sering terjadi dan dialami oleh kita adalah mata lelah. Kelelahan mata merupakan akibat dari ketegangan pada mata dan disebabkan oleh penggunaan indera penglihatan dalam bekerja yang memerlukan kemampuan untuk melihat dalam jangka waktu yang lama dan biasanya disertai dengan kondisi pandangan yang tidak nyaman, sehingga banyak penyakit yang dapat menyerang mata dan menyebabkan gangguan penglihatan atau kelainan refraksi mata.
Kelainan refraksi merupakan kelainan pembiasan sinar pada mata sehingga sinar tidak difokuskan pada retina atau bintik kuning, tetapi dapat di depan atau di belakang bintik kuning dan mungkin tidak terletak pada satu titik yang
fokus. Kelainan refraksi mata bisa di sebabkan oleh adanya faktor radiasi cahaya yang berlebihan atau kurang yang diterima oleh mata situasi tersebut menyebabkan otot yang membuat akomodasi pada mata akan bekerja bersama, hal ini merupakan salah satu penyebab mata anda menjadi cepat lelah.
Gangguan refraksi mata seperti gangguan penglihatan jarak jauh (myopia), gangguan penglihatan jarak dekat (hipermetropia), perbedaan dalam lengkung kornea (astigmatisme), dan ketidaksinambungan otot (phoria) dapat menyebabkan kelelahan pada mata karena terus menerus berakomodasi untuk dapat melihat subyek yang lebih jelas.
Penerangan yang buruk juga dapat mengakibatkan kelelahan pada mata. Sehingga dapat menyebabkab berkurangnya daya efisiensi kerja, kelelahan mental, keluhan pegal di daerah mata dan sakit kepala sekitar mata, kerusakan alat penglihatan dan meningkatnya kecelakaan. Penerangan sangat penting baik ditempat kerja, dirumah ataupun di tempat-tempat yang membeutuhkan penerangan, karena penerangan yang kurang atau yang berlebihan dapat menyebabkan mata kita menjadi lelah.
Sesuai dengan PERMENKES No. 1204/MENKES/SK/X Tahun 2004, tentang persyaratan kesehatan lingkungan rumah sakit, tingkat pencahayaan di rumah sakit minimal 100 Lux. Pencahayaan ruangan, khususnya di tempat kerja yang kurang memenuhi persyaratan tertentu dapat memperburuk penglihatan, karena jika pencahayaan terlalu besar ataupun lebih kecil, pupil mata harus berusaha menyesuaikan cahaya yang diterima oleh mata. Akibatnya mata harus memicing silau atau berkontraksi secara berlebihan.
Jika pencahayaan lebih besar atau lebih kecil, pupil mata harus berusaha menyesuaikan cahaya yang dapat diterima oleh mata. Pupil akan mengecil jika menerima cahaya yang besar. Hal ini merupakan salah satu penyebab mata cepat lelah
Penderita myopia mempunyai pungtum remotum yang dekat sehingga mata selalu dalam keadaan konvergensi yang akan menimbulkan keluhan astenopia konvergensi, sedangkan pada penderita hipermetropia sering ditemukan gejala sakit kepala, silau, juling, dan terkadang penglihatan ganda.
Penderita dengan hipermetropia apapun penyebabnya akan mengeluh matanya lelah dan sakit karena terus-menerus berakomodasi untuk melihat atau memfokuskan bayangan yang terletak dibelakang macula agar terletak di daerah macula lutea. Keadaan ini disebut astenopia akomodatif. Akibat terus berakomodasi, maka bola mata bersama melakukan konvergensi dan mata akan sering terlihat mempunyai kedudukan esotropia atau juling
ke dalam.
Referensi:
Handoyo, S. Y. (2006). Gambaran umum sistem penglihatan ( mata). Anatomi Fisiologi Untuk Paramedis, 19–45. Retrieved from https://repository.unimus.ac.id/1072/3/BAB II.pdf
Prayoga, H. A. (2014). Intensitas pencahayaan dan kelainan refraksi mata terhadap kelelahan mata. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 9(2), 131–136.
Santosa, N. A., & Ratna, L. P. (2018). Hubungan antara durasi bermain game online dengan gangguan tajam penglihatan pada anak sekolah menengah pertama (SMP) di kota Denpasar. E--Jurnal Medika, 7(8), 1–12. Retrieved from https://ojs.unud.ac.id
Sodikin. (2014). Pentingnya menjaga kesehatan mata. UIN Maulana Malik Ibrahim, 39(1), 1–15. Retrieved from https://dx.doi.org/10.1016/j.biochi.2015.03.025%0Ahttps://dx.doi.org/10.1038/nature10402%0Ahttps://dx.doi.org/10.1038/nature21059%0Ahttps://journal.stainkudus.ac.id/index.php/equilibrium/article/view/1268/1127%0Ahttps://dx.doi.org/10.1038/nrmicro2577%0Ahttps://
Sumber foto: Dokumentasi RSMH