Rabu, 19 Oktober 2022 09:51 WIB

Pentingnya Mengenal Riwayat Penyakit Sebelum Operasi

Responsive image
4076
Dr. Cynthia Dewi Sinardja, Sp.An, MARS, FCC Depart - RSUP Prof. dr. I.G.N.G. Ngoerah

Kata operasi sudah tidak asing lagi di telinga semua orang. Operasi merupakan suatu tindakan medis menggunakan pisau dan melakukan irisan pada tubuh dengan tujuan memperbaiki organ tubuh manusia. Ketika seseorang mendengar operasi, kata tersebut menjadi sebuah momok bagi seseorang karena terbayang hal-hal yang menakutkan. Semua itu wajar terjadi, tetapi selalu ada cara untuk membuat diri lebih nyaman ketika akan menghadapi operasi agar terasa lebih siap. Persiapan yang dilakukan sebelum tindakan pembedahan, bertujuan mengetahui kesiapan pasien sebelum menghadapi operasi disebut prosedur preoperatif. Proses ini meliputi anamnesis mengenai mengenai kondisi fisik pasien saat ini baik keluhan yang dialami, perjalanan penyakit yang saat ini sedang berjalan, riwayat alergi yang terjadi saat mengkonsumsi obat tertentu, riwayat penyakit dahulu yang yang pernah dialami, riwayat penyakit keluarga, riwayat sosial (seperti merokok, minum alkohol, zat psikotoprika) pengobatan yang sedang berjalan dan yang pernah dilakukan, prosedur medis yang pernah dilalui, pada pasien anak perlu digali kondisi seperti: riwayat kelahiran, gangguan kongenital, malformasi anatomi, serta riwayat infeksi saat ini terutama pada infeksi saluran nafas, pemeriksaan fisik dan penunjang menyeluruh untuk memastikan pasien berada dalam kondisi optimal untuk menjalani proses pembiusan dan operasi.

Berikut hal-hal terkait riwayat medis yang harus diketahui guna menyiapkan pasien sebelum melalui proses pembiusan atau pembedahan:

  • Identitas pasien: verifikasi identitas pasien menggunakan dua jenis identifikasi dan pastikan riwayat medis yang telah dievaluasi adalah sesuai
  • Alergi: Verifikasi riwayat alergi yang dimiliki pasien sehingga penggunaan obat dapat direncanakan, sebagai contoh, bila pasien alergi dengan povidone iodine, pastikan menggunakan agen steril lainnya, dokumentasi informasi dan mengingatkan tim perioperatif sehingga langkah selanjutnya dapat disiapkan mencegah kondisi yang mengancam nyawa terkait alergi yang dimiliki.
  • Riwayat Penyakit: Salah satu bagian terpenting dari pemeriksaan preoperatif adalah riwayat penyakit, termasuk didalamnya sistem evaluasi kesehatan mencakup, Kulit, kepala, mata, telinga, hidung dan tenggorokan, paru, kardiovaskular, gastrointestinal, traktur urinarius, muskuloskeletal, dan riwayat penyakit saraf. Beri perhatian khususnya pada gangguan kardiovaskular dan pernafasan karena komplikasi dari kedua gangguan ini dapat mengancam nyawa. Sistem evaluasi terfokus pada temuan yang berkaitan dengan kondisi pasien saat ini. Setelah dilakukan evaluasi, peringatan kepada tim bedah dapat diberikan untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap komplikasi yang disebabkan oleh faktor risiko yang sebelumnya tidak terdiagnosis atau yang sudah ada namun tidak terkontrol.  Pasien dengan keluhan tidak nyaman pada dada harus digali lebih jauh. Pada beberapa kasus, pembedahan mungkin dapat ditunda sampai pemeriksaan lanjut telah dilakukan.
  • Pengobatan: evaluasi daftar obat yang rutin dikonsumsi seperti beta-blocker, golongan anti koagulan, atau jenis pengobatan lainnya yang berpotensi menimbulkan komplikasi terhadap operasi atau pembiusan
  • Riwayat operasi sebelumnya: mengevaluasi riwayat operasi atau pembedahan pasien sebelumnya dan bila pasien memiliki implan. Jika memiliki implan metal dapat berkomplikasi dengan alat bedah yang bersifat elektrik, atau pacu jantung, alat kardioversi atau defibrilasi yang terimplan. Evaluasi riwayat operasi di masa lalu (seperti mastektomi dengan diseksi kelenjar getah bening, fistula arteriovenous, atau AV Graft) yang akan memengaruhi ekstremitas, atau merupakan kontraindikasi dari penggunaan monitoring tekanan darah, pungsi vena, insersi jalulr arteri, atau terapi intra vena. Dan juga evaluasi riwayat pasien terhadap komplikasi anestesi, seperti hipertermia malignan atau riwayat lama pulih setelah prosedur anestesi.

 

Referensi:

Litzau M, Turner J, Pettit K, Morgan Z, Cooper D. Obtaining History with a Language Barrier in the Emergency Department: Perhaps not a Barrier After All. West J Emerg Med. 2018 Nov;19(6):934-937. [PMC free article] [PubMed]

Dunne C, Dunsmore AWJ, Power J, Dubrowski A. Emergency Department Presentation of a Patient with Altered Mental Status: A Simulation Case for Training Residents and Clinical Clerks. Cureus. 2018 May 04;10(5):e2578. [PMC free article] [PubMed]

Toney-Butler TJ, Unison-Pace WJ. StatPearls [Internet]. StatPearls Publishing; Treasure Island (FL): Aug 30, 2021. Nursing Admission Assessment and Examination. [PubMed]

Ohm F, Vogel D, Sehner S, Wijnen-Meijer M, Harendza S. Details acquired from medical history and patients' experience of empathy--two sides of the same coin. BMC Med Educ. 2013 May 09;13:67. [PMC free article] [PubMed]