Jumat, 14 Oktober 2022 15:01 WIB

Kurang Tidur dapat Mempengaruhi Kesehatan Mental

Responsive image
18642
Elsa Savitrie, SKM ,M.Kes - RSUP dr. Mohammad Hoesin Palembang

Tidur yang baik tidak hanya tergantung pada jumlah jam tidur yang kamu dapatkan tetapi juga pada kualitasnya. Kekurangan tidur yang berkualitas dapat secara langsung mempengaruhi suasana hati dan tubuh kita. Sebagai contoh, hal ini dapat menyebabkan efek psikologis negatif seperti konsentrasi yang buruk dan gampang marah, membuat kita merasa sedih, marah, atau stres lebih daripada biasanya.

Masalah tidur dalam jangka panjang juga dapat memperburuk kondisi kesehatan mental, seperti depresi atau kegelisahan, ditemukan bahwa hal tersebut melebihi depresi 69% dari waktu ke waktu dan kecemasan 27% dari waktu dari waktu ke waktu. Karena kekurangan tidur meningkatkan kemungkinan individu mengalami pikiran negatif yang intens atau perasaan rentan secara emosional.

Dampak Kurang  Tidur pada Kesehatan Mental

Kaitan antara kurang tidur dengan kesehatan mental cenderung kompleks, karena keduanya saling berkaitan satu sama lain. Dampak negatif kurang tidur bagi kesehatan mental sebagai berikut :

· Berpengaruh pada emosi. Saat kurang tidur, bagian otak yang bernama amygdala mengalami peningkatan aktivitas hingga 60 persen. Tingginya aktivitas amygdala ini memengaruhi kemampuan otak dalam mengendalikan emosi.

· Depresi. Kondisi ini diperparah dengan kebiasaan kurang tidur, tapi juga mungkin disebabkan karena kurang tidur.

· ADHD alias gangguan hiperaktivitas dan defisit atensi. Kondisi ini dialami anak-anak maupun orang dewasa. Gejala ADHD mirip dengan kurang tidur, dan sering terjadi bersamaan, seperti hiperaktif, ngantuk pada siang hari, sulit konsentrasi, dan kondisi emosi yang labil.

· Gangguan bipolar. Kondisi ini rentan memperburuk episode mania yang dialami pengidap, serta memicu kelelahan ekstrim yang membuat durasi tidur menjadi lebih panjang saat fase depresi berlangsung. 

· Gangguan kecemasan, merupakan penyebab berkurangnya waktu tidur yang berkontribusi pada serangan panik dan mimpi buruk. Pada pengidap gangguan kecemasan, kurang tidur memengaruhi kemampuan seseorang dalam mengendalikan emosi.

Pengaruh Lain Kurang Tidur pada Fungsi Otak

Pengaruh kurang tidur terhadap fungsi otak terjadi ketika otak sudah tidak mampu menoleransi minimnya waktu istirahat. Seseorang dikatakan kurang tidur jika hanya istirahat selama kurang dari enam jam pada malam hari. Berikut ini pengaruh kurang tidur pada fungsi otak yang perlu diketahui.

· Otak bekerja lebih keras, karena terus menerima sinyal rasa mengantuk. Kondisi ini membuat kinerjanya menjadi tidak efisien.

· Pikiran berkabut alias brain fog, yaitu kondisi yang membuat seseorang sulit konsentrasi dan mengambil keputusan. Hal ini mirip dengan kondisi kelelahan, tapi dampak yang dialami saat kurang tidur cenderung lebih serius.

· Sulit mengingat, bisa terjadi pada memori jangka pendek atau jangka panjang. Memori jangka pendek berfungsi untuk melakukan aktivitas kompleks, seperti berhitung atau mengingat rangkaian kegiatan. Sementara memori jangka panjang berperan dalam merekam informasi sepanjang waktu, proses ini terjadi saat tidur.

· Sulit mengendalikan perilaku, karena terjadi penurunan kendali dan kemampuan membuat rencana.

Mengapa tidur penting untuk kesehatan mentalmu?

Tidur yang baik tidak hanya tergantung pada jumlah jam tidur yang kamu dapatkan tetapi juga pada kualitasnya. Ada dua tipe dasar untuk tidur, keduanya penting untuk kesehatan mental dan fisik:

1. Tidur dengan gerakan mata tidak cepat/non-rapid eye movement (non-REM) atau tidur ayam: meningkatkan fungsi sistem kekebalan tubuh.

2. Tidur dengan gerak mata cepat/rapid eye movement (REM): ketika bermimpi, pengaruh dalam pembelajaran dan konsolidasi memori juga berkontribusi terhadap kesehatan emosional.

Berapa lama tidur yang cukup?

Jumlah waktu tidur yang disarankan untuk kebanyakan orang dewasa adalah 7 hingga 9 jam per hari, sementara anak-anak dan remaja di bawah 18 tahun membutuhkan antara 10 hingga 13 jam per hari. Namun, kadang dapat bervariasi tergantung pada genetika dan kondisi medis. Terlalu banyak tidur juga harus dihindari karena dapat menghasilkan perasaan kantuk pada hari berikutnya.

Kiat untuk tidur yang sehat

· Mempertahankan jadwal tidur. Tidur dan bangun pada waktu yang sama setiap hari.

· Mendengarkan musik yang menenangkan atau bermeditasi sebelum tidur. Aplikasi seperti Headspace dan Smiling Mind menyediakan musik santai dan sesi meditasi yang terarah.

· Menciptakan lingkungan yang nyaman dengan kondisi yang ideal untuk tidur - kamar tidur yang tenang, sejuk (18-21 derajat Celcius) dan gelap.

· Menghindari atau meminimalkan penggunaan stimulan seperti kafein, alkohol, dan nikotin setelah jam 4 sore.

· Menghindari penggunaan perangkat elektronik satu jam sebelum tidur.      

· Menghindari tidur di siang hari.

· Olahraga juga dapat meningkatkan kemungkinan tidur lebih cepat di malam hari, jika dilakukan satu jam atau lebih sebelum waktu tidur.

Kapan mencari bantuan profesional mengenai pola tidur?

Beberapa tanda-tanda masalah tidur seperti insomnia, kesulitan tidur atau tetap tertidur yang terjadi selama setidaknya satu bulan, tidak merasa cukup istirahat meskipun mendapatkan tidur semalam

Jika kamu sudah mencoba semua tips di atas dan masih mengalami kesulitan tidur, kamu mungkin mengalami masalah yang lebih serius. Dalam kasus seperti itu, akan bermanfaat untuk berkonsultasi dengan ahli medis.

 

Referensi

https://www.halodoc.com/artikel/kurang-tidur-bisa-pengaruhi-kesehatan-mental

https://www.merdeka.com/jateng/5-dampak-kurang-tidur-bagi-kesehatan-mental-sebabkan-stres-hingga-kecemasan-kln.html

https://www.seributujuan.id/id/tidur-dan-kesehatan mental#:~:text=Kurang%20tidur%20dalam %20jangka%20 panjang,ini%20merusak%20kesehatan%20mental%20individu.

Sumber gambar https://www.halodoc.com/artikel/kurang-tidur-bisa-pengaruhi-kesehatan-mental

 

https://ofi.ffarmasi.unand.ac.id/djarum/ http://103.88.229.78/djarum