Selasa, 11 Oktober 2022 15:21 WIB

Kelahiran Bayi Prematur

Responsive image
7000
Nyimas Sri Wahyuni, M.Kep,SP,Kep.A - RSUP dr. Mohammad Hoesin Palembang

Tujuan Millenium Advancement Objectives (MDGs) keempat memuat tentang pengurangan angka kematian anak. Indonesia joke membuat program nasional untuk anak Indonesia berdasarkan isu kematian bayi dan balita. Program tersebut bertujuan menurunkan angka kematian bayi menjadi 19 for each 1000 kelahiran. Target ini ditentukan berdasarkan pertimbangan bahwa angka kematian bayi (AKB) merupakan indikator yang umum untuk menentukan derajat kesehatan masyarakat, baik pada tingkat nasional maupun propinsi (Target MDGs Indonesia, 2008).

Angka kematian bayi (AKB) di Indonesia masih tergolong tinggi. AKB 1990 berkisar 70 for each 1000 kelahiran, namun lima tahun kemudian tepatnya 1995 terjadi penurunan hingga 66 for every 1000 kelahiran. AKB mengalami penurunan tajam pada periode tahun 1997 yaitu menjadi 50 bayi per 1000 kelahiran dan penurunan yang signifikan tercapai pada tahun 2003 yaitu menjadi 35 bayi per 1000 kelahiran. AKB pada periode 2003 - 2007 relatif stagnan di kisaran 34 for every 1000 kelahiran. AKB di Indonesia ini masih tergolong tinggi bila dibandingkan dengan negara anggota ASEAN, yaitu 4,6 kali lebih tinggi dari Malaysia, 1,3 kali lebih tinggi dari Filipina dan 1,8 kali lebih tinggi dari Thailand (Departemen Kesehatan RI 2008).

Angka kematian bayi (AKB) di Sulawesi Selatan menunjukkan penurunan yang sangat tajam. AKB pada tahun 1971 dari 161 menjadi 55 for every 1000 kelahiran pada tahun 1996, lalu turun lagi menjadi 52 pada tahun 1998, dan pada tahun 2003 menjadi 48. AKB 2005 sebesar 36 for every 1.000 kelahiran hidup, dan pada 2007 menunjukkan angka 41 for each 1.000 kelahiran hidup.

Fluktuasi ini dapat terjadi karena perbedaan besar sampel yang diteliti. AKB tahun 2007 ini berbeda dengan information proyeksi yang dikeluarkan oleh Depkes RI bahwa AKB di Sulsel pada tahun 2007 sebesar 27,52 for every kelahiran hidup (Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan, 2009).

Penyebab kematian bayi digolongkan berdasarkan usia yaitu penyebab kematian bayi usia 0 - 7 hari dan kematian bayi usia 7 - 28 hari. Penyebab utama kematian bayi usia 0 - 7 hari adalah gangguan pernapasan (35,9%) dan prematur (32,4%). Penyebab utama kematian bayi usia 7 - 28 yaitu sepsis neonatorum (20,5%) dan malformasi kongenital(18,1%) (Riset Kesehatan Dasar, 2007).

Kelahiran bayi prematur dan berat badan lahir rendah (BBLR) di Indonesia masih tergolong tinggi. Kelahiran bayi prematur selalu diikuti dengan BBLR. Prevalensi bayi prematur di Indonesia masih tergolong tinggi yaitu 7 - 14%, bahkan di beberapa kabupaten mencapai 16%. Prevalensi ini lebih besar dari beberapa negara berkembang yaitu 5 - 9% dan 12 - 13% di USA. Prevalensi nasional BBLR 11,5%. Sebanyak 16 propinsi mempunyai prevalensi BBLR di atas prevalensi nasional yaitu Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Jawa Barat, DI Yogyakarta, Banten, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Maluku, Maluku Utara, Papua Barat dan Papua (Bowden, 1998; Hockenberry, 2007; Pilliteri, 2003; Riset Kesehatan Dasar, 2007).

 

Referensi:

Arnon, S., Shapsa, A., Forman, L., Regev, R., Bauer, S., Litmanovizt, I., & Doflin, T. (2006). Live music is beneficial to preterm infants in the neonatal intensive care unit environment. Birth, 33 (2).131-136.  

Berk, A.E. (2001). Child development. (4th Ed). America: Allyn and Bacon.

Bobak, I.M., Lowdermik, D.L., & Jensen, M.D. (2005).Keperawatan maternitas. (Edisi 4). Jakarta: Penerbit EGC.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia.       (2008).      Profil kesehatan     Indonesia     2007.

Lubetzky, R., Mimouni, F.B.,

Ashbel, G., Dollberg, S., Reifen, R., & Mandel, D. (2009). Effect of music by Mozart on energy expenditure in growing preterm infants . Journal of American Academy of Pediatric, 125. e24-e28. Diperoleh 23 Februari 2010 dari www.pediatrics.org.

Merenstein, G.B., & Gardner, S.L. (2002). Handbook of: Neonatal Intensive Care. (5th Ed). St.Louis: Mosby Co.

Sumber gambar: www.sehatq.com