Senin, 23 Mei 2022 16:55 WIB

Obesitas pada Anak dan Penyakit yang Mungkin Timbul

Responsive image
14775
Novita Agustina, Ns, M.Kep, Sp.Kep. A - RSUP dr. Mohammad Hoesin Palembang

Menurut Kemenkes RI tahun 2017 Obesitas adalah akumulasi lemak abnormal yang dapat mengganggu Kesehatan. Jika kegemukan terjadi pada masa balita kemungkinan besar kegemukan akan menetap sampai dewasa. Sebagian masyarakat masih mempunyai anggapan bahwa balita yang gemuk menandakan balita yang sehat dan bukan sebagai masalah yang perlu di lakukan tatalaksana. (Indanah, Sukesih, Fairuzzah, & Khoiriyah, 2021)

Obesitas adalah permasalahan umum pada anak-anak pada masa sekarang ini. Obesitas atau kelebihan berat badan dapat menyebabkan efek negatif untuk kesehatan, menurut WHO, obesitas menyebabkan 10,3% kematian dari seluruh kematian di dunia. (Pratiwi & Sapriyani, 2018)

Obesitas mempunyai dampak terhadap tumbuh kembang anak, terutama aspek perkembangan psikososial. Anak obesitas berpotensi mengalami berbagai penyakit yang menyebabkan kematian antara lain penyakit kardiovaskular, diabetes melitus, dan lain-lain. Kegemukan pada masa anak-anak juga menimbulkan konsekuensi psikososial jangka pendek dan jangka panjang sepertipenurunan kepercayaan diri, gangguan makan, dankesehatan yang lebih rendah hubungannya dengan kualitas hidup. Kondisi kegemukan pada usia dini akan dibawa sampai dewasa, yang berdampak terhadap peningkatan resiko penyakit degeneratif. Penyebab obesitas yaitu pola makan,tingkat asupan gizi, tingkat aktivitas fisik yang dilakukan individu, serta kondisi sosial ekonomi bahkan beberapa penelitian menemukan hubungan insomnia atau kurang tidur sebagai faktor risiko kejadian obesitas.

Dampak yang terjadi jika balita mengalami obesitas antara lain yaitu cenderug dapat mengakibatkan terkena:

- Mellitus tipe II,

- Meningkatnya nilai kolestrol sehingga mengakibatakan tekanan drarah meningkat dan dapat menyebakan penyakit jantung,

- Nafas berhenti saat tidur (sleep apnue),

- Gangguan ortopedi,

- Penyakit asma dan hati 

- Anak dengan obesitas cenderung akan mengalami peningkatan tekanan darah sehingga berpengaruh pada denyut jantung, sekitar 20-30% anak dengan obesitas menderita hipertensi. (Molintao, Sulaeman, & Purwanti, 2019)

Pada anak obesitas sering dijumpai dengan gejala mengorok. Penyebab tersebut yakni terjadinya penebalan jaringan lemak di daerah dinding dada perut sehingga menganggu proses pergerakan dinding dada dan diafrgama, sehingga terjadi penurunan volume torakal adomen dan menyebabkan beban kerja otot pernapasan meningkat. Berbagai dampak di atas memiliki efek yang sangat besar pada kualitas hidup dan pengalaman sosial penderita obesitas, dan dapat berimplikasi serius terhadap tingkat morbiditas.

Dampak kesehatan yang berkaitan dengan obesitas pada masa kanak-kanak adalah naiknya tingkat keparahan asma dan penyakit pernapasan lain, tingkat kebugaran yang lebih rendah, diskriminasi sosial seperti bullying, viktimisasi, dan pengucilan yang bisa mengakibatkan harga diri yang rendah, kualitas hidup yang lebih rendah, dan prestasi akademik yang lebih rendah, meningkatnya risiko penyakit kardiovaskuler. penyakit lain yang dijumpai pada anak-anak adalah hiperkolesterolemia, hipertensi dan diabetes mellitus tipe 2, yang dulunya juga didominasi oleh orang dewasa dan tua.

Dari berbagai penyakit yang muncul di atas bila di lihat dari riwatnya diawali adanya obesitas pada anak-anak. pencegahan obesitas dan intervensi dini dalam kasus obesitas merupakan aspek kunci bagi tenaga kesehatan.Memungkinkan anak tumbuh mencapai berat badan yang lebih sesuai dengan usianya merupakan solusi praktisnya. Pendekatan umum meliputi:

a. Menurunkan asupan energi

1) Memilih makanan yang mengenyangkan

2) Makan secara teratur

3) Mengurangi kudapan/minuman berkalori kosong

4) Mengikut sertakan anak dalam memilih dan menyiapkan makanan

b. Meningkatkan keluaran energi

1) Meningkatkan gerak badan

2) Mengurangi aktivitas bersantai

3) Melibatkan keluarga dalam aktivitas

 

Referensi:

      Indanah, Sukesih, Fairuzzah, & Khoiriyah. (2021). Obesitas pada balita. Jurnal Ilmu Keperawatan Dan Kebidanan, 12(2), 242–248.

     Molintao, W. P., Sulaeman, S., & Purwanti, N. H. (2019). Hubungan kompetensi ibu, aktivitas fisi, dan konsumsi junk food dengan ejadian obesitas pada balita. Journal of Telenursing (JOTING), 1(1), 1–9.

    Pratiwi, W. R., & Sapriyani. (2018). Pengetahuan dan sikap ibu tentang obesitas pada balita. Jurnal Ilmiah Kesehatan Iqra, 6. Retrieved from https://stikesmu-sidrap.e-journal.id/JIKI/article/download/53/42