Otitis media atau radang telinga tengah, merupakan kondisi yang terjadi ketika virus atau bakteri menyebabkan area di belakang gendang telinga meradang. Infeksi telinga atau biasa kita sebut dengan otitis media merupakan masalah yang umum dijumpai pada anak-anak. Acute otitis media (otitis = telinga, media = tengah) merupakan infeksi yang terjadi pada telinga tengah. Otitis media akut dapat terjadi pada semua usia, namun secara umum terjadi pada anak usia 6-24 bulan, 80% anak-anak pernah mengalami otitis media akut. Banyak faktor penyebab otitis media akut, antara lain immature immune system, genetic, kelainan anatomis, disfungsi fisiologis, dan bakteri. Organisme yang menyebabkan otitis media diantaranya Streptococcus pneumonia, non-typeable Haemophilus influenza (NTHi) dan Moraxella catarrhalis. Sebagian besar otitis media disebabkan oleh bakteri yang menyerang hidung dan tenggorokan anak-anak. Radang telinga tengah biasanya dapat hilang tanpa obat apapun, meski begitu pengidapnya harus mencari perawatan medis jika rasa sakit tak kunjung membaik bahkan malah mengalami demam.
Penyebab Otitis Media
Otitis media disebabkan oleh infeksi di bagian tengah telinga, baik akibat virus maupun bakteri. Infeksi terjadi ketika saluran yang menghubungkan telinga dengan hidung (tuba eustachius) membengkak dan tersumbat, misalnya akibat batuk pilek (common cold), flu, atau alergi.
Penyumbatan tersebut menyebabkan penumpukan lendir di telinga yang memicu virus atau bakteri berkembang di bagian tengah telinga.
Faktor Risiko Otitis Media
Otitis media atau infeksi telinga tengah lebih sering dialami anak-anak dibandingkan orang dewasa, karena perbedaan bentuk dan ukuran tuba eustachius. Beberapa faktor lain yang makin membuat seorang anak berisiko terkena otitis media adalah :
1. Berusia antara 6 bulan sampai 2 tahun.
2. Menghirup asap rokok atau udara yang tercemar.
3. Minum susu dari botol sambil berbaring, karena susu dapat mengalir ke dalam rongga telinga bagian tengah.
4. Menderita bibir sumbing.
5. Sudah bersekolah atau sehari-hari berada di tempat penitipan anak, karena rentan tertular batuk pilek.
Gejala Otitis Media
Gejala otitis media cenderung muncul mendadak dan berkembang dengan cepat. Gejala tersebut antara lain :
1. Sakit di telinga.
2. Keluar cairan dari telinga.
3. Kesulitan mendengar
4. Sakit kepala
5. Telinga bau
Gejala Otitis Media pada Anak
Berbeda dengan orang dewasa, anak-anak belum bisa menjelaskan rasa sakit atau rasa tidak nyaman yang mereka rasakan. Oleh sebab itu, penting untuk memerhatikan tanda-tanda otitis media pada anak, seperti :
1. Sering menarik atau menggaruk telinga.
2. Lebih rewel atau sering menangis daripada biasanya.
3. Hilang selera makan.
4. Respons terhadap suara berkurang.
5. Susah tidur di malam hari.
6. Hilang keseimbangan
7. Keluar cairan dari telinga.
Kapan Harus ke Dokter
Otitis media sering kali terjadi setelah anak terkena batuk pilek atau flu. Oleh karena itu, selalu pastikan anak mendapatkan imunisasi lengkap sesuai jadwal, termasuk vaksin flu.
Batuk pilek sebenarnya tidak berbahaya dan tidak memerlukan pengobatan khusus. Namun, segera ke dokter jika mengalami batuk pilek yang memburuk dan disertai gejala berikut :
1. Demam yang berlangsung lebih dari 2 hari.
2. Sakit kepala hebat.
3. Hilang nafsu makan.
4. Sakit telinga
5. Sesak napas
Pemeriksaan oleh dokter juga harus segera dilakukan bila :
1. Gejala-gejala di atas berlangsung lebih dari 1 hari.
2. Sakit di telinga terasa parah.
3. Keluar cairan, baik nanah maupun darah dari telinga.
4. Gejala di atas dialami oleh bayi berusia kurang dari 6 bulan.
5. Bayi atau anak sulit tidur atau rewel setelah terserang pilek atau infeksi saluran pernapasan.
Pemeriksaan Otitis Media
Dokter juga akan menggunakan alat khusus dinamakan otoskop, yaitu alat kecil yang dilengkapi lampu dan kaca pembesar di bagian ujungnya untuk melihat ke dalam liang telinga.
Bila mencurigai adanya otitis media, dokter THT akan melakukan pemeriksaan penunjang telinga sebagai berikut :
1. Timpanometri, guna mengukur gerakan gendang telinga terhadap perubahan tekanan udara.
2. Reflektometri akustik, untuk mengukur seberapa banyak suara yang dipantulkan kembali oleh gendang telinga.
3. Timpanosentesis, yaitu pengambilan sampel cairan dari telinga untuk diperiksa apakah mengandung kuman.
Referensi :
Tanim Arif, dkk. 2020. Karakteristik Pasien Otitis Media Akut. Jurnal Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Lampung.
Utomo, B. S., & Siregar, F. F. 2018. Profil Klinis Otitis Media Akut di Rumah Sakit Umum Universitas Kristen Indonesia. Majalah Kedokteran, 34 (1), 41-43.
Shah-Becker, S., & Carr, M. 2018. Current Management and Referral Patterns of Pediatricians for Acute Otitis Media. International Journal of Pediatric Otorhinolaryngology, 113, pp. 19-21.
Mayo Clinic. 2021. Diseases & Conditions. Ear Infection (Middle Ear).
Ambardekar, N. WebMD. 2022. Complications of the Common Cold.
Gaddey, H., Wright, M., & Nelson, T. 2019. Otitis Media : Rapid Evidence Review. American Family Physician, 100(6), pp. 350-56.
Shah-Becker, S., & Carr, M. 2018. Current Management and Referral Patterns of Pediatricians for Acute Otitis Media. International Journal of Pediatric Otorhinolaryngology, 113, pp. 19-21.
Ambardekar, N. WebMD. 2022. Complications of the Common Cold.
Johnson, S. Healthline. 2018. Middle Ear Infection (Otitis Media).