Rabu, 14 September 2022 13:23 WIB

Kebutuhan Cairan Tubuh Kita dalam Sehari

Responsive image
101601
Novita Agustina, Ns, M.Kep, Sp.Kep. A - RSUP dr. Mohammad Hoesin Palembang

Air merupakan bagian terbesar pada tubuh manusia, persentasenya dapat berubah tergantung pada umur, jenis kelamin dan derajat obesitas seseorang. Pada bayi usia < 1 tahun cairan tubuh adalah sekitar 80-85% berat badan dan pada bayi usia > 1 tahun mengandung air sebanyak 70-75 %. Seiring dengan pertumbuhan seseorang persentase jumlah cairan terhadap berat badan berangsur-angsur turun yaitu pada laki-laki dewasa 50-60% berat badan, sedangkan pada wanita dewasa 50 % berat badan.

Tubuh manusia tersusun sebagian besar oleh cairan. Hampir 60% berat badan orang dewasa terdiri dari cairan. Jumlah cairan tubuh total pada masingmasing individu dapat bervariasi menurut umur, berat badan, jenis kelamin serta jumlah lemak tubuh. Perubahan jumlah dan komposisi cairan tubuh, yang dapat terjadi pada perdarahan, luka bakar, dehidrasi, muntah, diare, dan puasa preoperatif maupun perioperatif, dapat menyebabkan gangguan fisiologis yang berat. Jika gangguan tersebut tidak dikoreksi secara adekuat sebelum tindakan anestesi dan bedah, maka resiko penderita menjadi lebih besar.

Makanan dan minuman yang masuk ke dalam tubuh dengan cara oral dapat menjadi asupan cairan dan elektrolit dalam keadaan normal. Total air tubuh juga dipengaruhi oleh proses metabolisme yang berlangsung. Normalnya, keluaran cairan tubuh dapat terjadi melalui urin, insensibel water loss, dan juga melalui saluran cerna. Sedangkan dari keadaan patologis seperti muntah, diare, trauma, ataupun perdarahan aktif, merupakan beberapa cara yang menyebabkan tubuh dapat kehilangan cairan. Kebutuhan cairan setiap harinya dapat ditentukan dengan rumus Holiday Segar.

Kebutuhan Cairan per Hari berdasarkan berat badan, yaitu: 10 kg pertama, kebutuhan cairan perhari 100 ml/kg, kebutuhan cairan per Jam 4 ml/kg. 10 kg kedua, kebutuhan cairan per Hari 50 ml/kg, kebutuhan cairan per Jam 2 ml/kg. Berat badan selebihnya, kebutuhan cairan per Hari 20 ml/kg, kebutuhan cairan per Jam 1 ml/kg.

Untuk mengetahui keseimbangan cairan tubuh dapat dilakukan dengan mengurangi total cairan masuk dan cairan keluar. Balans cairan sebaiknya tidak melebihi dari 200-400 ml per harinya. Insensibel water loss yang termasuk kedalam cairan keluar, dihitung dengan perkiraan 15 ml/kgBB/hari. Kehilangan akibat peningkatan suhu tubuh dihitung kurang lebih 10% dari kebutuhan cairan per hari.

Pengaturan cairan dan elektrolit pada anak adalah keahlian penting bagi tenaga medis. Terapi cairan dibagi menjadi terapi rumatan, defisit, dan pengganti. Persamaan Holliday dan Segar menjadi metode standar untuk menghitung kebutuhan cairan. Holliday dan Segar menyajikan perhitungan untuk kebutuhan cairan rumatan intravena pada tahun 1957. Dengan mengintegrasikan aspek fisiologi yang diketahui pada saat itu, Holliday dan Segar berpendapat bahwa “insensible water loss dan urinary water loss berhubungan dengan metabolisme energi dan tdak dengan berat badan”.

Pada pasien anak yang dirawat di rumah sakit dan mendapat terapi cairan rumatan dengan menggunakan metode Holliday dan Segar, ditemukan terjadinya hiponatremi dan bahkan hingga kematian. Penggunaan cairan saline 0,18% intravena juga berkaitan dengan terjadinya edema cerebri.

Holliday dan Segar menyajikan perhitungan untuk kebutuhan cairan rumatan dalam terapi parenteral pada tahun 1957. Dengan mengintegrasikan fisiologi yang diketahui pada saat itu, Holliday Segar mengamati bahwa “insensible water loss dan urinary water loss berhubungan dengan metabolisme energi dan tidak berhubungan dengan berat badan”. Meski demikian, karena penggunaan cairan parallel dengan metabolisme energi, metabolisme energi mengikuti luas permukaan tubuh, dan luas permukaan tubuh mengikuti berat badan, dapat diperkirakan kebutuhan air berhubungan dengan berat badan.

Referensi:

Hartanto, W. W. (2007). Terapi cairan dan elektrolit perioperatif. Jurnal Farmasi Sains Dan Komunitas, 15(4), 1–25.

Sari, D., Widyastuti, Y., & Gunawan, F. (2020). Penggunaan rumus holiday segar pada pasien pediatrik yang dilakukan anestesi. Jurnal Komplikasi Anestesi, 7(2), 73–79.

Sari, D., Yunita, W., & Handayani, S. (2016). Penatalaksanaan cairan perioperatif pada gastroschisis. Jurnal Komplikasi Anestesi, 3(3), 75–83.

Sukarata, I. P. R. D., & Kurniyanta, I. P. (2017). Terapi Cairan. Bagian/Smf Ilmu Anestesi Dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran Universitas Udayana Rsup Sanglah, 4.

Sumber foto: https://stikessurabaya.ac.id/2019/11/12/6-cara-sehat-memenuhi-kebutuhan-cairan-tubuh-selain-minum-air-putih-stikes-surabaya/

 

( DOC, PROMKES, RSMH)