Senin, 29 Agustus 2022 10:29 WIB

PLANTAR FASCITIS

Responsive image
8709
Muhammad Abdulhamid, SpOT - RS Ortopedi Prof.Dr.R.Soeharso Surakarta

Plantar fasciitis (heel-spur syndrome) adalah peradangan dari fibrous band oftissue (fascia) yang menghubungkan tulang tumit ke dasar jari-jari kaki.1 Plantarfasciitis adalah rasa sakit yang disebabkan oleh peradangan pada penyisipan dari plantar fascia pada prosesus medial tuberositas kalkanealis. Rasa sakit mungkin sub stansial, mengakibatkan perubahan aktivitas sehari-hari.

Penyebab plantarfasciitis sering tidak jelas dan mungkin multi faktorial. Karena tingginya insiden dipelari, yang terbaik adalah mendalilkan disebabkan oleh micro trauma berulang. Faktor resiko meliputi obesitas, pekerjaan yang membutuhkan berdiri terlalu lama dan berat-bearing, dan kapalan.12 Faktor risiko lain dapat secara luas diklasifikasikan sebagai ekstrinsik (pelatihan kesalahan dan peralatan) atau intrinsik (fungsional, struktural, ataudegeneratif).2 Sebuah survei dari US sepak bola profesional, bisbol, dan dokter tim basket dan pelatih menemukan bahwa plantar fasciitis merupakan salah satu kaki 5 yang paling umum dan cedera pergelangan kaki diamati pada atlet profesional.16 Diperkirakan bahwa sekitar 1 juta kunjungan pasien per tahun adalah karena plantarfasciitis.12

Ciri khas dari plantar fascilitis adalah riwayat nyeri tumit intens tajam dengan beberapa langkah pertama di pagi hari atau setelah aktivitas lain tanpa menahan beban. Rasa sakit dari plantar fasciitis biasanya dapat direproduksi dengan merabatu berkulum plantar-medial kalkanealis di lokasi penyisipan fasia plantar pada tulang tumit.3

Adapun terapi pada plantar fasciitis ini bisa menggunakan konservatif terapi dan operatif terapi. Awalnya penggunaan es adalah lini pertama anti-inflamasi pengobatan untuk plantar fasciitis, terutama untuk atlet. Icing harus dilakukan setelah menyelesaikan latihan, peregangan, danpenguatan, dan perawatan ini dapat diterapkan penggunaan es. Pentingnya istirahat dengan modifikasi kegiatan untuk mengurangi nyeri pada telapak kaki.

Penggunaan obat anti nyeri yang bersifat anti inflamasi dapat digunakan pada kasus plantar fasciitis. Namun efek samping dari NSAID ini adlah adanya gangguan pada lambung. Obat kortikosteroid juga dapat digunakan untuk mengurangi inflamasi.

ESWT telah diusulkan sebagai pilihan pengobatan untuk plantarfasciitis. Terapi jaringan dengan tekanan tinggi gelombang suara dengan mekanisme kerjanya yang untuk (1) merangsang aliran darah untuk respon imun menguntungkan, (2) merangsang penyembuhan, dan (3) menutup jalur nyeri saraf melalui gate-controltheory. Meskipun ESWT belum secara definitif terbukti efektif, telah disetujui oleh US FoodandDrugAdministration(FDA)untukpengobatanplantarfasciitis dantenis elbow. Sekitar 80% kasus plantar fasciitis ini terobati secara spontan 12 bulan, 5% pasien akhirnya menjalani tindakan operasi karena semua Tindakan konservatif gagal.

REFRENSI

  1. Joshua Dubin, DC, CCSP, CSCS. Evidence Based Treatment for Plantar Fasciitis. 2007. https://emedicine.medscape.com/article/86143-overview
  2. Boberg J, Dauphinee D. Plantar Heel. In: Banks AM, Downey D, Martin S,Miller. McGlamry's Comprehensive Textbookof Footand Ankle Surgery.1.3.Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins ; 2001:471.
  3. Woelffer KE, Figura MA, Sandberg NS, Snyder NS. Five-year follow-upresultsofin stepplantar fasciotomy forchronic heelpain.JFootAnkle Surg.Jul-Aug2000;39(4):218-23.
  4. Sammarco GJ, HelfreyRB. Surgical treatment of recal citrant plantar asciitis. FootAnkle Int.Sep1996;17(9):520-6.
  5. Kraushaar BS, NirschlRP. Tendinosisoft heelbow (tenniselbow). Clinical features and findings of histological, immune histochemical, and electron microscopystudies.J BoneJoint SurgAm.Feb1999;81(2):259-78.

Sumber Foto : mountelizabeth.com.sg & onebranchtherapeuticwellness.com