Jumat, 26 Agustus 2022 14:30 WIB

Yuk Kenali Pencegahan Obesitas

Responsive image
4399
Tim Promkes RSST - RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten

Berdasarkan data World Health Organization di tahun 2016, ada sekitar 650 juta penduduk usia dewasa yang mengalami obesitas. Sementara di tahun 2020, ada sekitar 39 juta anak usia di bawah 5 tahun yang menderita obesitas. Sedangkan data dari Riset Kesehatan Dasar Indonesia di tahun 2018 menunjukkan bahwa 22 persen atau sekitar 625.000 orang dewasa di Indonesia menderita obesitas.

Obesitas adalah suatu kondisi saat lemak menumpuk di dalam tubuh yang banyak akibat kalori yang masuk lebih banyak dibanding yang dibakar. Obesitas ditandai dengan nilai Indeks Massa Tubuh (IMT) 30 atau lebih, banyak berkeringat, terdapat penumpukan lemak pada beberapa bagian tubuh, mudah lelah, dan nyeri sendi. Penyebab obesitas antara lain mengonsumsi makanan cepat saji, mengkonsumsi minuman yang mengandung gula tambahan dan dalam jangka panjang serta kurangnya melakukan olahraga. Pencegahan obesitas dilakukan dengan mengatur jumlah kalori yang dikonsumsi. Membatasi konsumsi makanan cepat saji dan membatasi minuman yang mengandung banyak gula.

Obesitas terjadi ketika kadar kalori masuk lebih banyak dari yang dibutuhkan oleh tubuh. Hal tersebut menyebabkan energi menjadi berlebihan, sehingga diubah menjadi cadangan dalam bentuk lemak. Faktor risiko penyebab obesitas yakni : genetik, gaya hidup, kurang melakukan aktivitas fisik, melakukan diet tidak sehat, dan mengalami gangguan kesehatan tertentu. Berikut ini faktor risiko dari obesitas adalah :

1.      Tinggal di lingkungan dengan keterbatasan makanan sehat.

2.      Mengalami depresi, terkadang dapat menyebabkan kenaikan berat badan.

3.      Mengonsumsi obat-obatan seperti steroid atau pil KB, yang dapat meningkatkan risiko kenaikan berat badan.

Gejala Obesitas

Obesitas tahap awal tidak ada gejala. Penderita akan menyadari gejala obesitas setelah kerabat atau lingkungan sekitarnya mengingatkan dan atau memberi tahu. Untuk mengetahui obesitas dilakukan dengan menghitung Indeks Massa Tubuh (BMI) adalah 30 atau lebih tinggi.

Faktor Risiko Obesitas

1.      Faktor Genetik

Anak dari orang tua yang mengalami kegemukan lebih berisiko dibandingkan anak dengan orang tua yang memiliki berat badan ideal. Faktor keturunan menjadi faktor utama karena gen memberikan instruksi pada tubuh untuk merespon perubahan di lingkungannya.

2.      Pola Makan Tidak Sehat

Pola makan tidak sehat dapat menjadi faktor penyebab obesitas. Hal ini dikarenakan jumlah asupan kalori ke tubuh memiliki dampak langsung terhadap berat badan.

Sebagai contoh, konsumsi kalori yang lebih banyak daripada yang dibakar tubuh tentu dapat memicu kenaikan berat badan. Akibat dari pola makan tidak sehat, juga dipengaruhi oleh pemilihan makanan dan kebiasaan makan seperti :

a.      Kurang mengonsumsi buah dan sayur.

b.      Mengonsumsi makanan berlemak yang berlebih.

c.      Mengonsumsi minuman manis atau berkalori tinggi.

d.      Sering melewatkan sarapan.

e.      Porsi makan yang berlebihan.

f.       Sering mengonsumsi makanan cepat saji.

3.      Jarang Bergerak atau Berolahraga.

Peningkatan risiko obesitas dipengaruhi oleh kurang bergerak dibandingkan pola makan tidak sehat.

4.      Penyakit dan Obat Tertentu.

Ada penyakit yang menjadi penyebab obesitas karena kenaikan berat badan yang berlebihan yaitu sindrom ovarium polikistik.

Sementara itu, penggunaan obat tertentu bisa memicu berat badan berlebih. Kemungkinan karena ada kemungkinan tubuh terpapar bahan kimia dari obat tersebut dan hal ini turut dipengaruhi oleh peran mikrobioma.

Bila Anda mengonsumsi obat-obatan tertentu, beritahu penyedia layanan kesehatan. Hal ini bertujuan membantu mempelajari lebih lanjut apakah kebiasaan atau pola hidup Anda yang berkontribusi terhadap berat badan.

5.      Usia

Perubahan hormon dan gaya hidup kurang gerak (kurang aktif) akan terjadi seiring bertambahnya usia dan dapat menjadi faktor risiko dari obesitas.

Pencegahan Obesitas

Berikut ini adalah cara mencegah obesitas yaitu :

1.      Konsumsi makanan sehat dan gizi seimbang, konsumsi buah sayur minimal 5 porsi per hari.

2.      Konsumsi gula, garam, dan lemak dengan pedoman G4 G1 L5 (konsumsi Gula maksimal 4 sendok makan atau 50 gram per hari, konsumsi Garam maksimal 1 sendok teh atau 2 gram per hari, konsumsi Lemak maksimal 5 sendok makan atau 67 gram per hari).

3.      Rajin melakukan aktivitas fisik secara teratur seperti berjalan kaki, membersihkan rumah, dan berolah raga, upayakan dilakukan secara BBTT (Baik, Benar, Teratur dan Terukur).

4.      Jaga berat badan agar tetap ideal dan tidak berisiko dengan mempertahankan Indeks Massa Tubuh (IMT) di kisaran 18-23 kg/m2.

 

 

 

Referensi          :

https://p2ptm.kemkes.go.id/kegiatan-p2ptm/pusat-/cegah-dan-kendalikan-obesitas-dengan-gaya-hidup-sehat.

Akbar Hairil. 2021. Pemberian Edukasi Mengenai Obesitas pada Remaja di Madrasah Aliyah

Negeri 1 Indramayu. STIKES Graha Medika Program Studi Kesehatan Masyarakat. Community Engagement & Emergence Journal. Volume 2 Nomor 1.