Jumat, 26 Agustus 2022 14:21 WIB

Ketahui Yuk Manfaat Vaksin Booster COVID-19

Responsive image
9769
Tim Promkes RSST - RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten

Kegunaan vaksin booster merupakan upaya pengembalian imunitas tubuh dan proteksi klinis yang menurun sehingga pemerintah memulai program vaksinasi booster yang sudah dilakukan mulai tahun 2022. Program tersebut adalah upaya lanjutan dari vaksinasi dosis penuh ke 1 dan ke 2 tergantung dari jenis vaksin. Selain itu pemerintah memberikan vaksin ketiga atau booster secara gratis untuk masyarakat umum. Booster vaksin disebut juga vaksin dosis ketiga diberikan sebagai upaya untuk memutus rantai penularan COVID-19 dengan tujuan meningkatkan imunitas tubuh dalam melawan Virus Corona. Vaksin dosis ketiga dapat meningkatkan efektivitas vaksin COVID-19 sebelumnya. Seiring berjalannya waktu, efektivitas vaksin dosis 1 dan 2 dapat melemah sehingga perlindungan terhadap virus dapat menurun. Maka diberikan vaksin tambahan untuk membentuk kembali antibodi dan memperpanjang perlindungan. Namun perlu diingat, kondisi tubuh dan daya perlindungan yang dihasilkan vaksin pada setiap orang bisa berbeda-beda. Faktor lain yang juga memengaruhi adalah kesehatan tubuh serta jenis vaksin yang diperoleh.

Syarat Mendapatkan Vaksin Booster

Ada syarat yang harus diperhatikan untuk bisa menerima dosis vaksin booster yaitu :

1.      Sehat

2.      Berusia 18 tahun ke atas.

3.      Sudah menerima vaksin dosis kedua dalam jangka waktu minimal 6 bulan.

4.      Kelompok prioritas vaksin booster adalah orang lanjut usia (lansia).

5.      Tidak sedang sakit positif COVID-19. Jarak dari positif COVID-19 minimal 3 bulan.

Manfaat Pemberian Vaksin Booster COVID-19

Ada beberapa manfaat dari pemberian vaksin booster COVID-19 antara lain :

1.      Merangsang sistem kekebalan tubuh.

Vaksin yang terdiri dari berbagai produk biologi dan bagian dari virus yang sudah dilemahkan yang disuntikkan ke dalam manusia akan mendorong timbulnya imun atau daya tahan tubuh.

2.      Mengurangi risiko penularan.

Tubuh seseorang yang sudah disuntikkan vaksin akan merangsang antibodi dan mengenali virus yang telah dilemahkan sehingga tubuh akan mengenai virus dan mengurangi risiko terpapar.

3.      Mengurangi dampak berat dari virus.

Dengan kondisi kekebalan tubuh yang telah mengenali virus maka jika sistem imun seseorang kalah dan kemudian terpapar maka dampak atau gejala dari virus tersebut akan mengalami pelemahan.

4.      Mencapai herd immunity.

Semakin banyak individu yang melakukan vaksin maka herd immunity akan tercapai sehingga meminimalisir risiko paparan dari virus COVID-19.

Efek Pemberian Vaksin Booster

Beberapa Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi / KIPI ringan hingga sedang yang mungkin dialami adalah :

1.      Rasa pegal di sekitar area suntik.

2.      Demam ringan

3.      Rasa lelah

4.      Sakit kepala

5.      Pegal pada otot atau sendi.

6.      Menggigil

7.      Diare

Apabila tubuh mengalami reaksi setelah vaksinasi :

1.      Tetap tenang

2.      Jika terjadi reaksi nyeri, bengkak atau kemerahan di tempat suntikan, kompres dengan air dingin pada lokasi tersebut.

3.      Jika terjadi demam, sebaiknya kompres dengan air hangat / mandi dengan air hangat, perbanyak minum air putih dan istirahat.

4.      Jika dibutuhkan, minum obat sesuai anjuran petugas kesehatan.

Sebaiknya segera hubungi petugas kesehatan jika gejala lebih dari tiga hari atau jika terjadi reaksi yang lebih berat.

Dengan melakukan vaksinasi segera dan menerapkan prokes secara ketat, diharapkan penularan Virus Corona bisa dikendalikan. Selalu kenakan masker saat harus beraktivitas di luar rumah, menghindari kerumunan, dan rajin mencuci tangan atau menggunakan hand sanitizer.

 

Referensi :

Nugroho Adi Setiyo, dkk. 2021. Efektivitas dan Keamanan Vaksin COVID-19. Program Studi Pendidikan Profesi Ners Fakultas Kesehatan Universitas Nurul Jadid. Jurnal Keperawatan Profesional Volume 9 Nomor 2.

Musakkar Karmila Deby. 2022. Faktor yang Berhubungan dengan Penerimaan Vaksin COVID-19 pada Remaja Usia 18-24 Tahun di Kota Palopo Tahun 2021. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin.