Rabu, 10 Agustus 2022 08:05 WIB

Cantengan di Kaki

Responsive image
8509
dr. I.G.A.A. Dwi Karmila, Sp.KK (K) - RSUP Prof. dr. I.G.N.G. Ngoerah

           Cantengan atau ingrow toenail adalah pertumbuhan kuku ke dalam kulit, juga dikenal sebagai onikokriptosis atau unguis incarnatus, mewakili sekitar 20% masalah kuku yang sering dikeluhkan ke dokter. Hal ini terjadi ketika kulit disekitar lipatan kuku bagian luar mengalami trauma oleh kuku yang berdekatan. Meskipun kuku kaki yang tumbuh ke dalam dapat mempengaruhi semua kelompok usia, remaja biasanya paling rentan terhadap penyakit ini. Pada masa remaja, peningkatan keringat menyebabkan lipatan kuku menjadi lunak dan mengakibatkan pertumbuhan ujung luar kuku, yang dapat menembus lipatan kulit kuku. Pada orang tua, hal ini dapat terjadi karena berkurangnya kemampuan untuk merawat kuku mereka akibat berkurangnya mobilitas atau gangguan penglihatan. Selain itu, proses penuaan alami menyebabkan kuku kaki menebal, membuat lebih sulit untuk dipotong dan lebih cenderung memberikan tekanan pada kulit sekitar kuku, seringkali menjadi tumbuh ke dalam dan terinfeksi. Bentuk kuku tertentu mungkin berisiko lebih besar terkena masalah ini. Faktor risiko lainnya yaitu memotong kuku terlalu pendek, cedera jari kaki yang berulang (misalnya berlari, menendang), cedera kuku yang tidak disengaja, memakai alas kaki yang ketat, adanya infeksi jamur pada kuku yang terjadi sebelumnya. Kondisi ini dapat membuat rasa tidak nyaman dan kurang percaya diri.

          Gejala awal cantengan adanya rasa sakit dan kemerahan, diikuti dengan pembengkakan jari kaki di sekitar kuku dan adanya cairan atau nanah yang keluar dari jari kaki.  Jari kaki terasa hangat atau panas, terasa nyeri saat menggunakan sepatu atau kaus kaki. Cantengan dapat menyebabkan komplikasi berupa infeksi pada lipatan kuku yang disebabkan oleh jamur atau bakteri. Dapat terjadi juga selulitis (infeksi kulit yaang luas pada daerah sekitar kuku) dan osteomielitis (infeksi tulang di daerah sekitar kuku). Pada penderita kencing manis, dapat menyebabkan amputasi atau infeksi yang mengancam jiwa.

          Pengobatan non-bedah biasanya digunakan untuk kuku yang tumbuh ke dalam dengan derajat ringan hingga sedang, sedangkan pendekatan bedah digunakan pada kasus sedang dan parah. Tindakan non-bedah sederhana termasuk menggunakan alas kaki yang sesuai ukuran, mengobati keluhan jamur pada kuku yang sudah ada sebelumnya, merendam jari kaki yang terkena dengan air hangat, diikuti dengan mengoleskan obat antiinflamasi topikal yang diresepkan dokter. Dilakukan juga penempatan kassa steril atau sumpalan khusus di bawah tepi luar kuku yang tumbuh ke dalam. Dilakukan gips kuku berbahan katun yang terbuat dari perekat katun dan cyanoacrylate.

          Pengobatan cantengan lebih efektif diatasi dengan operasi (bedah minor), dengan cara memotong dan mengambil bagian tepi kuku yang menancap ke kulit. Untuk mencegah terjadinya Cantengan maka gunakan alas kaki yang cukup longgar, sehingga jari-jari tidak saling berhimpitan saat berjalan. Guntinglah kuku tidak terlalu pendek dan gunakan pemotong kuku yang bersih dan tajam. Jaga kaki Anda tetap bersih dan kering. Penderita diabetes harus menjalani pemeriksaan kaki dan perawatan kuku secara rutin.

Referensi :

1.    Khunger N, Kandhari R. Ingrown toenails. Indian Journal of Dermatology, Venereology, and Leprology.2012; 78(3): 279-289

2.    Haneke E. Controversies in the Treatment of Ingrown Nails. Dermatology Research and Practice. 2012. 1-1

3.    Mayeaux E.J, Carter C,  Murphy T.E. Ingrown Toenail Management.  2019;100(3). 158-164

4.    Terrill AJ, Green KJ, Salerno A, Butterworth PA. Risk factors for infection following ingrowing toenail surgery: a retrospective cohort study. Journal of Foot and Ankle Research. 2020;13(48): 1-9