Central pontine myelinolysis (CPM) merupakan gangguan neurologis yang mempengaruhi otak.1 Batang otak terdiri dari tiga bagian, salah satunya adalah pons. "Pontine" pada kelainan CPM mengacu pada bagian batang otak, yang disebut pons. "Myelinolysis" berarti bahwa selaput myelin yang melindungi sel-sel saraf pontine mengalami kerusakan.1,2 Insiden CPM tidak diketahui karena under-diagnosis. Sebuah studi retrospektif dari tahun 2015 menunjukkan kejadian sindrom demielinasi osmotik adalah 2,5% di antara unit perawatan intensif (ICU).3 Penelitian lain telah melaporkan komplikasi neurologis pada 25% pasien hiponatremia berat setelah koreksi natrium yang cepat. Pasien dengan peningkatan kronisitas hiponatremia dan tingkat koreksi yang cepat dalam 48 jam pertama ditemukan memiliki tingkat komplikasi neurologis terkait yang lebih tinggi.4 Insiden CPM juga dianalisis pada pasien berdasarkan usia, jenis kelamin, gangguan penggunaan alkohol, dan gejala yang muncul, yang semuanya tidak menunjukkan disposisi yang signifikan secara statistik terhadap gejala sisa neurologis.4 Namun, CPM telah terbukti memiliki peningkatan insiden pada pasien setelah transplantasi hati ortotopik, dengan sebagian besar kasus terlihat dalam sepuluh hari transplantasi. CPM biasanya terjadi akibat penyakit atau kondisi medis lain. Kerusakan akibat penghancuran myelin umumnya tidak terjadi secara spontan.2 Orang yang memiliki CPM tidak dapat disembuhkan, tetapi gejalanya dapat dikontrol. Kerusakan saraf bisa menjadi kronis dan dapat menyebabkan cacat permanen.2 Beberapa orang akan mengalami gangguan neurologis, sehingga tidak dapat menjalani aktivitas sehari-hari.2,3 Dalam kasus yang jarang terjadi, CPM dapat menyebabkan Locked-in syndrome, koma, atau bahkan kematian. Locked-in syndrome adalah suatu kondisi di mana semua mobilitas dan kontrol otot yang hilang. Seseorang yang mengalami Locked-in syndrome hanya bisa menggerakkan mata mereka.3 Penyebab paling umum dari CPM adalah peningkatan kadar sodium darah dengan cepat.3 Sodium adalah mineral elektrolit yang membawa muatan listrik dalam tubuh Anda. Sodium membantu mengatur kadar cairan Anda dan memastikan sel-sel Anda terhidrasi dengan baik.3 CPM dapat terjadi ketika kadar sodium darah Anda meningkat tajam dan cepat. Alasan terjadinya peningkatan kadar sodium yang cepat belum sepenuhnya jelas, tetapi melibatkan pergeseran cepat air dalam sel-sel otak.3
Untuk mencegah terjadinya Central Pontine Myelinolysis, Penting untuk mengelola kadar sodium darah Anda untuk membantu mencegah CPM. Jika pasien memiliki kondisi yang menyebabkan mengalami hiponatremia, pastikan cek tanda-tanda natrium darah rendah dan menjalani perawatan yang sesuai.4 Penting untuk tetap terhidrasi dengan baik untuk menjaga keseimbangan cairan dan kadar sodium dalam tubuh Anda.4 CPM adalah kondisi medis yang serius dan membutuhkan penanganan segera. Dapatkan perawatan medis sesegera mungkin jika Anda mengalami gejala yang konsisten dengan kondisi tersebut. Perawatan diarahkan untuk mengelola gejala , dengan cara pemberian cairan dan obat-obatan untuk mengatur kadar sodium dalam rentang yang aman, pemberian obat dopaminergik (seperti levodopa) untuk meningkatkan dopamin dan mengendalikan tremor dan kesulitan berbicara serta menelan pada orang yang mengalami gejala Parkinson dan terapi fisik untuk meningkatkan keseimbangan dan mempertahankan rentang gerak.5
Referensi:
Auditory brainstem response (ABR) test. (2017).
kidshealth.org/en/parents/abr-test.html
Central pontine myelinolysis information page. (2019).
ninds.nih.gov/Disorders/All-Disorders/Central-Pontine-Myelinolysis-Information-Page
Danyalian A, et al. (2020). Central pontine myelinolysis.
ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK551697
Hyponatremia. (2017).
kidney.org/atoz/content/hyponatremia
Lambeck J, et al. (2019). Central pontine myelinosis and osmotic demyelination syndrome.
ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6804268