Selasa, 09 Agustus 2022 10:09 WIB

Persiapan Berpuasa Bagi Penyandang Diabetes

Responsive image
370
Dr. dr. Made Ratna Saraswati, SpPD-KEMD, FINASIM - RSUP Prof. dr. I.G.N.G. Ngoerah

Sebentar lagi kita memasuki Bulan Ramadan, di mana umat Muslim menjalankan ibadah puasa Ramadan. Berpuasa selama Bulan Ramadan memberi beberapa efek fisiologis yang baik bagi tubuh, namun memerlukan perhatian terutama ketika awal berpuasa karena terjadi penyesuaian keseimbangan tubuh secara umum maupun penyesuaian hormonal terutama yang berhubungan kadar glukosa darah. Kali ini kita akan membahas proses yang spesifik terjadi pada penyandang diabetes.

Puasa di Bulan Ramadan mengubah pola dan waktu makan, mengubah pola dan waktu tidur, serta juga mengubah pola aktivitas, yang berdampak pada pola irama sirkadian tubuh yang berhubungan dengan metabolisme tubuh. Pada penyandang diabetes, perubahan dan penyesuaian pada proses keseimbangan tubuh dan hormonal,  serta obat-obat yang biasa yang dikonsumsi untuk mengatur kadar glukosa darah dapat memberi risiko terjadinya kadar glukosa darah yang terlalu rendah (yang disebut dengan hipoglikemia), atau sebaliknya terlalu tinggi (yang disebut dengan hiperglikemia). Memahami perubahan ini dapat membantu tatalaksana diabetes yang lebih baik pada penyandang diabetes yang melakukan ibadah puasa Ramadan ini.

Bila anda penyandang diabetes dan anda akan melaksanakan puasa di Bulan Ramadan, maka idealnya anda perlu melakukan kunjungan kepada dokter anda untuk melakukan evaluasi serta mendapatkan nasehat terkait dengan perubahan yang perlu dilakukan selama berpuasa, serta bila diperlukan penyesuaian dosis obat-obatan yang dikonsumsi. Idealnya, kunjungan pra-Ramadan dilakukan sekitar 6-8 minggu sebelum Ramadan. Pada kunjungan pra-Ramadan ini perlu didiskusikan tentang stratifikasi risiko untuk melaksanakan puasa Ramadan serta pertimbangan faktor spesifik dalam pengambilan keputusan untuk berpuasa. Ketika melakukan untuk evaluasi pra-Ramadan ini sebaiknya melibatkan pasien dan keluarga sejak dari awal penilaian  pra-Ramadan, dan selanjutnya pasien dan keluarga menyetujui rencana terapi yang akan dilaksanakan selama melaksanakan puasa Ramadan. Keterlibatan keluarga ini penting agar implementasi rencana terapi selama bulan Ramadan dapat berjalan dengan baik.

Pemantauan kadar glukosa darah selama menjalankan puasa Ramadan penting dilakukan untuk mengetahui serta menghindari kejadian hipoglikemia maupun hiperglikemia. Pasien dan keluarga perlu dibekali dengan pengetahuan tentang gejala-gejala hipoglikemia, serta bagaimana melakukan pertolongan pertama pada saat terjadi hipoglikemia. Di sisi lain, pengaturan pola makan yang tepat pada saat Sahur dan saat berbuka puasa (Iftar) dapat membantu penyandang diabetes terhindar dari keadaan hiperglikemia atau kadar gula darah yang terlalu tinggi.

Nah, sudah siapkah anda berpuasa di Bulan Ramadan? Jangan lupa lakukan evaluasi pra-Ramadan dan mintalah nasehat untuk penyesuaian dosis obat bila diperlukan. Edukasi pra-Ramadan membantu penyandang diabetes untuk dapat menjalankan puasa dengan aman dan lancar.

 

 

 

Referensi :

Ibrahim M, Davies MJ, Ahmad E, et al.  BMJ Open Diab Res Care 2020;8:e001248. doi:10.1136/ bmjdrc-2020-001248.

Diabetes and Ramadan Practical Guidelines 2021. IDF and DAR, January 2021. ISBN: 978-2-930229-99-7.