Selasa, 09 Agustus 2022 09:17 WIB

Bacterial Aneurysm

Responsive image
532
Prof. Dr. dr. Tjokorda Gde Bagus Mahadewa, M.Kes, - RSUP Prof. dr. I.G.N.G. Ngoerah

1.   Definisi

Aneurisma adalah suatu pembesaran daripada pembuluh darah yang abnormal, hal ini bisa disebabkan oleh berbagai macam hal, salah satunya adalah bakteri. Aneurisma bakterial adalah suatu infeksi daripada dinding pembuluh darah yang bersifat jarang tetapi memiliki komplikasi yang berat terhadap infeksi tubuh dan penyumbatan pebuluh darah. Aneurisma bakterial dikaitkan dengan resiko kematian dan kecacatan yang tinggi.

2.      Fakta menarik

-          Resiko terjadi bakterial aneurisma tinggi pada penderita imunodefisiensi seperti HIV/AIDS, penderita kanker, diabetes, dan penggunaan steroid jangka panjang.

-          Pembuluh darah yang sering terkena biasanya pembuluh darah di paha, badan, dan kepala.

-          Sangat sulit ditangani karena tingkat kematian yang tinggi sebelum dilakukan suatu tindakan pembedahan.

3.      Penyebab

Penyebab dari aneurisma bakterial terbagi 4 bagian, yang pertama adanya cedera pada pembuluh darah yang menjadi sumber infeksi daripada dinding pembuluh darah, pemakaian jarum suntik yang tidak steril, infeksi daripada tulang dan organ-organ dalam, dan juga penyakit jantung infeksi seperti infektif endocarditis.

4.      Gejala

Gejala daripada bakterial aneurisma tergantung daripada derajat keparahan infeksi, faktor komorbid pada pasien, dan letak aneurisma tersebut. gejala daripada bakterial aneurisma dapat berupa demam, adanya massa yang berdenyut, nyeri lokal, dan inflamasi di pembuluh darah yang mengalami aneurisma. Oleh karena gejala klinis yang tidak khas, penyakit ini sering sekali tidak terdiagnosa sampai adanya komplikasi akut seperti sepsis, perdarahan, ataupun pecahnya pembuluh darah.

5.      Diagnosis

Bakterial aneurisma didiagnosis dengan dengan menenentukan faktor resiko digabung dengan gejala klinis yang mengarah kepada bakterial aneurisma, setelah dilakukan pemeriksaan maka dilanjutkan dengan pemeriksaan penunjang seperti:

1.    Laboratorium analisis darah, didapatkan peningkatan parameter inflamasi

2.    CT-Scan dan MR Angiography dengan kontras merupakan suatu modalitas utama

3.    Transthoracic Echo

4.    Nuclear scans

6.      Pengobatan

Pada prinsipnya pengobatan daripada bakterial aneurisma menggunakan obat-obatan antibiotik sesuai dengan hasil kultur daripada bakteri tersebut. pengobatan dengan regimen antibiotik selama 6-8 minggu direkomendasikan, dan dapat diperpanjang apabila terdapat gejala infeksi yang persisten. Untuk tindakan definitif daripada bakterial aneurisma dapat dilakukan intervensi bedah dengan menghilangkan semua jaringan pembuluh darah yang terkena infeksi. Hal ini termasuk debridemen dengan atau tanpa revaskularisasi dengan menggunakan endovascular/ catheter, atau bisa juga dengan menggunakan operasi terbuka yang terdiri dari ligasi dan reseksi atau bypass daripada pembuluh darah, tindakan ini ditentukan berdasarkan letak aneurisma, tingkat infeksi, keadaan pasien, dan pengalaman ahli bedah.

 

 

 

 

Referensi:

Brown SL, Busuttil RW, Baker JD, Machleder HI, Moore WS, Barker WF. Bacteriologic and surgical determinants of survival in patients with mycotic aneurysms. J Vasc Surg. 1984 Jul;1(4):541-7.[Available at https://linkinghub.elsevier.com/retrieve/pii/0741-5214(84)90040-5]. Accessed March, 28, 2022.

Huang YK, Chen CL, Lu MS, Tsai FC, Lin PL, Wu CH, Chiu CH. Clinical, microbiologic, and outcome analysis of mycotic aortic aneurysm: the role of endovascular repair. Surg Infect (Larchmt). 2014 Jun;15(3):290-8.[Available at https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4063379/]. Accessed March 28, 2022

Johnson JR, Ledgerwood AM, Lucas CE. Mycotic aneurysm. New concepts in therapy. Arch Surg. 1983 May;118(5):577-82. .[Available at https://jamanetwork.com/journals/jamasurgery/article-abstract/589439]. Accessed March 28, 2022