Senin, 08 Agustus 2022 13:35 WIB

Diagnosis dan Tatalaksana Angina Ludovici

Responsive image
5479
Dr.dr.Made Lely Rahayu, Sp.T.H.T.K.L(K) - RSUP Prof. dr. I.G.N.G. Ngoerah

Angina Ludovici adalah salah satu bentuk abses leher dalam yang terbentuk dalam ruang potensial diantara fascia leher tersering sebagai akibat penjalaran infeksi odontogenik gigi molar kedua atau ketiga bawah. Angina Ludovici memiliki potensi terjadinya selulitis yang mengancam nyawa. Insiden pada laki-laki lebih banyak daripada wanita dengan rasio 3:1 dan usia tersering yaitu 20 sampai dengan 60 th. Etiologi bakteri tersering adalah Streptokokus, Stafilokokus dan Bakteroides.

Diagnosis ditegakkan berdasarkan  anamnesis keluhan yang timbul berupa nyeri pada gigi yang terinfeksi, dagu terasa tegang dan nyeri saat menggerakkan lidah, kesulitan membuka mulut, kesulitan berbicara (Hot potato Voice) dan kesulitan menelan sehingga air liur terus menerus keluar dan sulit bernafas. Pada pemeriksaan fisik rongga mulut terlihat dasar mulut yang kemerahan dan membengkak. Setelah infeksi menyebar ke belakang mulut, peradangan dasar mulut akan menyebabkan lidah terdorong ke atas dan belakang sehingga kesulitan bernafas. Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan  seperti laboratorium (darah lengkap untuk menilai peningkatan leukosit), radiologi seperti foto polos leher anteroposterior dan lateral, foto thoraks, foto panoramic rahang, USG leher, MSCT dan MRI leher.

Tatalaksana Angina Ludovici berupa stabilisasi jalan nafas dan sirkulasi, pemberian antibiotika dosis tinggi dan spektrum luas intravena untuk organisme gram positif dan negatif serta kuman aerob dan anerob sesuai hasil kultur dan sensitivitas. Tindakan pembedahan yang dilakukan berupa dekompresi dan drainase pus untuk mencegah komplikasi berupa sumbatan jalan nafas, penjalaran infeksi dan abses ke mediastinum.

 

 

 

 

Daftar Pustaka

Gadre AK, Gadre KC. Infections of the deep spaces of the neck. In: Bailey BJ, Johnson JT,editors. Head & neck Surgery Otolaryngology. 4th ed. Philadelphia:Lippincott Williams & Wilkins;2006. p.665-82.

Fachruddin D. Abses leher dalam. Dalam: Iskandar M, Soepardi AE editor.Buku Ajar Ilmu Penyakit Telinga Hidung Tenggorok. Edisi ke 7. Jakarta: Balai Penerbit FK-UI. 2007: p. 185-8

Aynehchi BB, Har-El G. Deep neck infections. Dalam: Johnson JT, Rosen CA, penyunting. Bailey’s Head and neck Surgery-Otolaryngology. Edisi ke-5. Philadelphia: Lippincott Williams &Wilkins. 2014; h. 794-814.