Senin, 08 Agustus 2022 13:22 WIB

Risiko Terkait Berpuasa Pada Diabetesi Tips and Trick : Apa Yang Harus Diwaspadai

Responsive image
564
dr. Ida Bagus Aditya Nugraha, M.Biomed, Sp.PD - RSUP Prof. dr. I.G.N.G. Ngoerah

Pada pertengahan  bulan April ini  kita akan memasuki Bulan Ramadhan. Bagi kawan kawan diabetesi (penyandang diabetes) yang Muslim, tentunya diharapkan dapat menjalankan ibadah dengan baik, namun tidak melupakan dari sisi Kesehatan dan keamanan sehingga terdapat keseimbangan dari kedua proses ini, serta dapat menjalankan ibadah dengan baik.

Beberapa data menunjukkan bahwa dari 13 negara yang populasi Sebagian Muslim, yang sering didapatkan pada beberapa warga yang menjalankan ibadah puasa adalah bahaya terjadinya komplikasi akut atau efek yang cepat terjadi akibat para warga yang menjalankan ibadah puasa juga dengan riwayat penyakit diabetes. Beberapa potensi risiko utama yang sering dijumpai adalah hipoglikemia ( penurunan kadar gula sesaat), hiperglikemia ( kenaikan gula darah sesaat), terjadi diabetes ketoasidosis ( kelanjutan dari kenaikan gula darah yang cepat yang diperparah oleh faktor infeksi), serta adanya kejadian dehidrasi ( kekurangan cairan dari batas normal cairan tubuh), serta adanya thrombosis ( penyumbatan pembuluh darah yang cepat dan mendadak). Berikut ini akan diuraikan mengenai keempat komplikasi ini

1.    Hipoglikemia

Keadaan hipoglikemia biasanya disebabkan karena berkurangnya asupan makanan, di mana hipoglikemia yang tidak dirawat dengan baik bisa menyebabkan angka kematian sekitar 2-4% dan memang biasanya terjadi pada Diabetes tipe 1 ( diabetes yang ketergantungan sekali dengan pemakaian insulin). Meskipun pada Diabetes tipe 2 lebih sedikit angka kematiannya, para warga diabetes tetap harus mewaspadainya.

2.    Hiperglikemia

Pada saat memasuki bulan Ramadhan, angka kejadian kendali gula darah sangat memburuk, biasanya ditunjukkan dengan gejala terjadi hiperglikemia berat ( kenaikan kadar gula darah yang sangat hebat), sehingga memerlukan kondisi rawat inap, di mana para warga diabetes harus menyadari dan sebelum memulai puasa hendaknya dapat mengetahui kondisinya apakah layak atau tidak untuk berpuasa.

3.    Ketoasidosis Diabetes

 Pasien diabetes, terutama pasien DM tipe 1 yang menjalankan puasa Ramadan dan kendali glikeminya buruk sebelum puasa, maka risiko ketoasidosis dapat meningkat. Lebih lanjut, risiko ketoasidosis lebih meningkat akibat pengurangan dosis insulin yang berlebihan berlandaskan asumsi bahwa asupan makanan akan berkurang selama puasa

4.    Dehidrasi dan Trombosis

Pada saat menjalankan ibadah puasa Ramadhan, para warga diabetes akan mengalami perubahan waktu dalam makan dan minum. Hal ini akan menimbulkan gejala dehidrasi atau kekurangan jumlah cairan, apalagi kita bekerja dalam cuaca yang panas, oleh karena itu tubuh biasanya akan melakukan kompensasi berupa menarik cairan di sel sel sehingga juga memungkinkan seseorang mengalamai kekurangan air dan elektrolit, sehingga juga memicu gejala lain misalnya sinkop (jatuh sesaat), penurunan tensi, bahkan tidak sadar. Dehidrasi akan mengakibatkan kadar kekentalan darah meningkat sehingga akan mengakibatkan risiko untuk terjadinya serangan stroke dan penyumbatan pembuluh darah menjadi lebih tinggi.

 

Perlu ditekankan bahwa berpuasa di bulan Ramadan mencerminkan keputusan pribadi yang sangat penting sesuai sesuai dengan perintah agama. Walaupun ada pertimbangan medis tentang risiko tinggi yang terkait dengan puasa, pasien seringkali tetap menjalankan puasa Ramadan. Semoga puasa Ramadhan dapat berjalan dengan lancer. Salam Sehat…Sehat Indonesia.

 

 

 

 

 

REFERENSI

Al-Matoatouq MA. 2012. Pharmacological Approaches to The Management of Type 2 Diabetes in Fasting Adults During Ramadan. Diab Metab Syndr Obes. 5: 109-119.

Al-Arouj M,Ibrahin MA, Assaag-Khalil S, Kendall D, Buse J, et al. 2010. Recommendation for Management of Diabetes During Ramadan. Diabetes Care. 33: 1895 -1902.

Akanji AO, Mojiminiyi OA, Abdella N. 2010. Beneficial Changes in Serum Apo A1 and Its Ratio to ApoB and HDL in Stable Hyperlipidaemic Subjects After Ramadan Fasting in Kuwait. Eur J Clin Nutr. 54: 508–513.

Al Arouj M, et al. 2013. The effect of vildagliptin relative to sulphonylureas in Muslim patients with type 2 diabetes fasting during Ramadan: the VIRTUE study. The Int J of Clin Practice. 67(10): 957–963.

International Diabetes Federation. 2022. https://www.idf.org/our-activities/education/diabetes-and-ramadan/people-living-with-diabetes.html. Accesed: 20 Maret 2022

Diabetes and Ramadan: Practical guidelines 2021. January 2022. Diabetes research and Clinical Pracrice 185(3):109185: DOI: 10.1016/j.diabres.2021.109185

PERKENI 2015. Panduan Penatalaksanaan DMT2 pada Individu Dewasa di Bulan Ramadhan.