Senin, 08 Agustus 2022 12:27 WIB

Tumor Otak akibat Operasi pada Perut

Responsive image
532
Prof. Dr. dr. Tjokorda Gde Bagus Mahadewa, M.Kes, - RSUP Prof. dr. I.G.N.G. Ngoerah

Kelenjar hipofisis adalah sebuah organ kecil yang berada di bawah otak. Kelenjar ini dapat menghasilkan hormon-hormon yang merangsang kelenjar lain pada tubuh, salah satunya adalah kelenjar adrenal yang terletak di bagian atas dari ginjal. Salah satu kelainan hormon yang dapat muncul akibat gangguan kelenjar hipofisis adalah Sindrom Cushing, dimana penderitanya dapat merasakan kenaikan berat badan, hipertensi, mudah timbul memar, dan gangguan mood. Sindrom Cushing ini dapat ditangani dengan berbagai macam cara, namun salah satu cara terakhir adalah dengan melakukan operasi pada perut untuk mengangkat kelenjar adrenal. Akan tetapi, operasi ini dapat menimbulkan efek samping, yaitu timbul tumor pada otak, khususnya pada kelenjar hipofisis. Fenomena ini disebut dengan Nelson Syndrome.1

Sebenarnya, tumor otak pada Nelson Syndrome ini sudah ada sebelum dilakukan tindakan operasi pada perut. Namun, tindakan operasi tersebut dapat memperbesar ukuran tumor sehingga dapat menimbulkan berbagai gejala akibat desakan tumor.2 Gejala yang dapat timbul antara lain adalah warna kulit yang semakin gelap, gangguan lapang pandang, nyeri kepala, dan sering berkemih.3 Namun, angka kejadian dari Nelson Syndrome cukup jarang, yaitu sekitar 8-47% dari orang-orang yang menjalani operasi pengangkatan kedua kelenjar adrenal, dan mulai timbul sekitar 1 hingga 4 tahun setelah operasi.2,4,5

Untuk menegakkan diagnosisnya, informasi paling penting adalah riwayat dilakukannya operasi pada perut untuk mengangkat kedua kelenjar adrenal akibat Sindroma Cushing. Selain itu, Nelson Syndrome dapat dikonfirmasi dengan pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan radiologis. Pemeriksaan laboratorium digunakan untuk mengukur kadar beberapa hormon pada darah. Pemeriksaan radiologis utama yang biasanya dilakukan pada kecurigaan Nelson Syndrome adalah MRI kepala.4,6

Penanganan Nelson Syndrome tidaklah mudah. Operasi pada tumor kelenjar hipofisis adalah pilihan terbaik untuk mengatasi kelainan ini. Selain itu, dapat juga dilakukan radioterapi dan pemberian beberapa obat-obatan.4,5

 

 

 

 

 

 

 

Referensi :

 

Kairys N & Schwell A, 2022. Cushing Disease. StatPearls [Internet]. Available at: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK448184/

Banasiak MJ & Malek AR, 2007. Nelson Syndrome: Comprehensive Review of Pathophysiology, Diagnosis, and Management. Neurosurg Focus. 23(3):E13.

Patel J, Eloy JA, & Liu JK, 2015. Nelson’s Syndrome: A Review of the Clinical Manifestations, Pathophysiology, and Treatment Strategies. Neurosurg Focus. 38(2):E14.

Monserrate AE & De Jesus O, 2021. Nelson Syndrome. StatPearls [Internet]. Available at: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK560755/

Barber TM, Adams E, & Wass JAH, 2014. Nelson Syndrome: Definition and Management. In Fliers E, Korbonits M, & Romijn JA (Ed.). Handbook of Clinical Neurology (3rd series). Elsevier.

Esparza-Salazar FJ, Hernández-González JA, Lezama-Toledo AR, Incontri-Abraham D, et al, 2021. Nelson Syndrome: A Case Report and Literature Review. AACE Clin Case Rep. 7(2): 141-144.