Senin, 08 Agustus 2022 08:48 WIB

Tips Rangsang ASI Keluar Setelah Melahirkan

Responsive image
166858
Shofia Rosyida, A.Md.Keb. - RSUP dr. Sardjito Yogyakarta

     Banyak kasus terjadi pada ibu setelah melahirkan, bahawa ASI yang mereka perah atau susukan masih sedikit bahkan tidak keluar sama sekali. Belum lagi Ibu stress berfikir bahwa bayinya akan rewel menangis karena belum diberi ASI darinya. Nah bagaimana cara busui untuk tetap bisa tenang dan mengetahui fisiologis pengeluaran ASI setelah melahirkan sehingga ASI pun terangsang untuk keluar? Yuk kita simak dahulu fisiologis tentang Produksi ASI.

ASI dipengaruhi oleh beberapa hormon yaitu :

1.    Hormon prolactin

     Prolaktin terbentuk secara alami di tubuh wanita menjelang persalinan dan setelah melahirkan. Ketika puting ibu dihisap oleh bayi, payudara akan merangsang otak untuk melepaskan hormon prolaktin. Dengan demikian, semakin sering ibu menyusui, semakin banyak hormon prolaktin yang dihasilkan sehingga produksi ASI bisa terus berlangsung.

2.    Hormon oksitosin

     Oksitosin mampu memicu rangsangan pada payudara yang membuat ASI mengalir keluar dari puting saat diperah dan membantu bayi untuk mendapatkan ASI dengan mudah. Hormon oksitosin bekerja ketika bayi mengisap payudara. Hormon ini juga muncul ketika ibu melihat, menyentuh, mencium bayi, atau saat mendengar bayinya menangis.

     Kedua hormon ini juga dipengaruhi oleh kondisi psikologis, suasana hati, dan pola pikir ibu. Inilah alasan mengapa masalah psikologis pada ibu menyusui bisa menyebabkan kinerja hormon-hormon tersebut terganggu, sehingga ASI tidak keluar dengan lancar.

     Kecemasan ibu mengenai bayinya tidak minum selama asinya belum keluar juga sangat berpengaruh. Secara fisiologis, hal ini adalah normal. Bayi akan bertahan selama beberapa hari di awal kehidupannya karena bayi memiliki cadangan lemak coklat sehingga Ibu tidak perlu panik jika ASI belum keluar di hari pertama. Bayi bisa bertahan tiga hari bahkan 5 hari tanpa ASI karena masih memiliki lemak sisa dalam kandungan.

     Setelah kita pahami secara fisiologis tentang hormon produksi ASI dan fisiologis bayi yang masih bertahan di awal kehidupannya tanpa ASI, maka kita tidak perlu bingung dan panik sehingga terburu-buru ingin memberikan susu formula bagi bayi kita. Fokus ibu setelah bersalin adalah bagaimana merangsang ASInya keluar dengan benar. 

Berikut tips yang bisa membantu Ibu untuk merangsang ASI keluar, yaitu :

1.     Lebih sering memerah ASI

     Untuk melancarkan produksi ASI, Ibu bisa memerah atau memompa Keluar atau tidak keluar ASI saat diperah, tetap diperah. Karena hal tersebut merupakan usaha agar payudara terangsang memproduksi ASI. Bila perlu, Ibu bisa membuat jadwal agar kegiatan memerah ASI. Ingat, produksi ASI di awal-awal pasti masih sedikit nanti lama-lama bertambah banyak, banyaknya ASI yang diperah tidak perlu ditarget, berapa saja, sedapatnya.

2.     Berikan ASI kepada bayi sambil memerah

     Saat menyusui bayi di sebelah kanan, cobalah memerah payudara sebelah kiri atau sebaliknya. Memerah sambil menyusui membuat produksi ASI pada payudara yang diperah bisa keluar lebih banyak.

3.     Perah ASI setelah menyusui bayi

     Setelah bayi disusui, kadang payudara masih terasa penuh. Agar pengosongan payudara lebih optimal, busui bisa melanjutkan untuk memerah ASI setelah sesi menyusui. Produksi ASI optimal apabila payudara kosong sehingga penting bagi ibu untuk menjaga produksi ASI dengan cara mengosongkan payudaranya terlebih dahulu.

4.     Perah ASI dari kedua payudara secara bersamaan

     Untuk hasil perah yang lebih maksimal, perah kedua payudara dalam waktu bersamaan. Menggunakan dua corong pompa juga membuat waktu memerah menjadi lebih efisien.

5.     Perah dengan teknik power pumping

     Power pumping adalah teknik meniru frekuensi menyusu bayi yang sedang dalam masa growth spurt (percepatan pertumbuhan). Selama masa growth spurt, bayi akan lebih sering menyusu dan lebih lama durasi menyusunya.

Power pumping dilakukan dengan cara berikut :

·    Perah kedua payudara selama 20 menit, kemudian istirahat selama 10 menit

·    Perah kedua payudara selama 10 menit, kemudian istirahat selama 10 menit

·    Perah kedua payudara kembali selama 10 menit

     Power pumping dilakukan bukan untuk menggantikan jadwal pompa biasa, namun sebagai sesi tambahan. Idealnya, power pumping dilakukan pada malam hari karena jumlah hormon prolaktin lebih tinggi pada malam hari. Bila Ibu produksinya lancar dan sudah cukup, disarankan untuk tetap menyusui seperti biasa dan tidak mencoba melakukan power pumping.

6.    Usahakan untuk tetap menyusui bayi secara langsung

     Hampir semua ibu menyusui memilih memberikan ASI perah karena alasan harus bekerja atau tidak bisa selalu berada di dekat bayinya. Akan tetapi, saat sedang bersama bayi, Ibu sebaiknya tetap menyusui secara langsung. Isapan bayi merupakan salah satu cara alami yang paling efektif untuk merangsang produksi ASI. Menyusui langsung juga bisa merangsang bayi agar tetap lancar menyusui melalui putting dan menghindari bayi mengalami bingung putting.

7.    Ciptakan lingkungan yang nyaman selama masa menyusui

     Stres dan kelelahan dapat membuat produksi ASI berkurang atau proses menyusui terganggu. Oleh karena itu, Ibu perlu mengelola stres dengan baik. Berfikir positif dan menghindari hal hal yang membuat ibu insecure dengan mommy or baby shamming. Mintalah bantuan pada pasangan, keluarga, atau kerabat untuk menjaga Si Kecil atau melakukan pekerjaan rumah tangga kemudian Ibu bisa beristirahat. Usahakan untuk menciptakan lingkungan yang tenang dan santai saat menyusui agar tubuh dan pikiran lebih nyaman. Ibu bisa menyempatkan diri untuk melakukan meditasi, menonton film favorit, maupun melakukan teknik pernapasan dalam.

8.    Konsumsi makanan bernutrisi dan minum air putih lebih banyak

     Selama masa menyusui, tubuh ibu akan membutuhkan lebih banyak nutrisi, energi, dan air. Agar proses menyusui dan produksi ASI lancar, Ibu perlu makan dan minum yang cukup. Usahakan untuk lebih banyak mengonsumsi makanan, terutama buah dan sayuran. Ibu juga bisa mencoba makan makanan yang dapat meningkatkan produksi ASI atau booster ASI. Selain itu, busui juga perlu cukup minum air putih untuk mencukupi kebutuhan cairan tubuh, Ibu perlu minum air putih setidaknya 2-3 liter air putih setiap harinya.

9.    Melakukan pijat untuk memperlancar produksi ASI

     Anda dapat melakukan pijat payudara Anda secara perlahan untuk memperlancar produksi ASI. Melansir dari penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Korean Academy of Nursing, memijat payudara dengan cara yang benar selama 30 menit dalam kurun waktu 10 hari pasca melahirkan bisa membantu agar ASI lancar. Menariknya lagi, memijat payudara dengan cara yang tepat juga bisa membantu tubuh merasa lebih rileks dan nyaman. Selain pijat payudara, ibu juga bisa melakukan pijat oksitosin untuk meningkatkan produksi ASI. Pijat oksitosin adalah pijatan yang dilakukan di sepanjang tulang belakang sebagai upaya untuk melancarkan produksi ASI. Dinamakan pijat oksitosin karena pijatan ini mampu memicu pengeluaran oksitosin yang merupakan hormon yang membuat ASI lebih lancar.

     Setelah tips diatas sudah dilakukan dengan benar, namun produksi ASI masih kurang, perlu di evaluasi kembali tentang jadwal perah ASI apakah sudah sering? Pelekatan bayi saat menyusui sudah benar? Apakah ada masalah dengan bayi saat menyusu? Bisa dikonsultasikan kepada Bidan atau dokter Anda.

Selamat mencoba, sukseskan ASI Ekslusif 6 Bulan dan pemberian ASI sampai anak 2 tahun!

Daftar Pustaka :

1.    Andrian, Dr. Kevin, 2020. “kenali beragam cara meningkatkan jumlah asi perah”,https://www.alodokter.com/kenali-beragam-cara-meningkatkan-jumlah-asi-perah Diakses pada tanggal 24 Februari 2022 Pukul 21.39

2.    Desideria, Benedikta, 2019 , “Tak perlu panic bila asi belum keluar usah bayi lahir”, https://www.liputan6.com/health/read/3862614/tak-perlu-panik-bila-asi-belum-keluar-usai-bayi-lahir Diakses pada tanggal 24 Februari 2022 Pukul 21.45

3.    Praborini, Dr.Asti, 2018, “Anti Stress Menyusui” Jakarta : PT Kawan Pustaka.