Jumat, 05 Agustus 2022 13:56 WIB

Empat Momen Penting Edukasi Pasien Diabetes

Responsive image
2568
Dr. dr. Made Ratna Saraswati, SpPD-KEMD, FINASIM - RSUP Prof. dr. I.G.N.G. Ngoerah

Diabetes melitus merupakan penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau keduanya. Gangguan metabolik yang terjadi pada diabetes ini bersifat kronis dan memerlukan terapi jangka panjang. Dalam penatalaksanaan diabetes, perubahan gaya hidup menuju pola hidup sehat merupakan hal yang penting dilakukan dalam upaya mencapai pengendalian diabetes, dan selalu menjadi lini pertama baik bagi pasien yang baru maupun pasien yang sudah kronis. Untuk mencapai perubahan gaya hidup menuju pola hidup sehat ini dibutuhkan edukasi yang berjalan terstruktur dan terus menerus bagi pasien diabetes maupun keluarganya.

Terapi jangka panjang pada diabetes harus berkesinambungan dan seorang penyandang diabetes tidak bisa hanya mengandalkan bantuan dari pemberi pelayanan kesehatan. Perjalanan diabetes yang kronis membutuhkan komitmen dari pasien untuk teratur melaksanakan pengobatan serta membutuhkan kemampuan penatalaksanaan mandiri khususnya dalam hal pengaturan nutrisi, melakukan aktivitas fisik yang benar dan teratur, konsumsi obat-obatan serta mengatasi masalah-masalah yang terkait dengan diabetesnya. Untuk dapat memiliki kemampuan mandiri ini tentu dibutuhkan edukasi untuk mencapai pemahaman yang baik.  Dalam Pedoman Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 Dewasa di Indonesia 2021 yang dikeluarkan oleh Pengurus Pusat Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PP Perkeni), disebutkan tentang berbagai topik terkait diabetes yang harus diberikan pada saat edukasi pasien diabetes yaitu: mengenal dan mencegah penyulit akut maupun penyaulit menahun dari diabetes, penatalaksanaan diabetes selama menderita penyakit lain, rencana untuk kegiatan khusus, kondisi khusus yang dihadapi (misalnya: hamil, puasa, kondisi rawat inap), hasil penelitian dan pengetahuan masa kini dan teknologi mutakhir tentang diabetes, dan pemeliharaan/perawatan kaki.

Kapan edukasi diabetes ini harus diberikan kepada pasien diabetes? Ada empat momen penting yang harus diingat untuk mengevaluasi kebutuhan akan edukasi supaya pasien diabetes dapat melakukan penatalaksanaan mandiri dengan benar. Keempat momen kritis untuk melakukan edukasi yang penting bagi pasien diabetes adalah: 1.) Pada saat diagnosis 2.) Setiap tahun ketika evaluasi hasil laboratorium tahunan atau ketika terapi tidak tidak mencapai target 3.) Ketika terjadi komplikasi dan penyulit baik penyulit dari sisi medis, fisik, ataupun psikososial. 4.) Ketika episode transisi kehidupan.

Pada saat terdiagnosis diabetes, edukasi diabetes yang baik dapat meningkatkan kemampuan pasien beradaptasi dengan kondisi diabetesnya dan menerapkan regimen terapi yang diberikan baik berupa terapi nutrisi medis, aktivitas fisik yang harus dilakukan maupun regimen terapi farmakologis. Pada saat evaluasi laboratorium tahunan, pasien perlu mengetahui hasil baik dari terapi diabetesnya, maupun yang belum baik dan memerlukan pembenahan pada tatalaksana diabetesnya. Ketika terjadi komplikasi dan penyulit, edukasi terkait penanganan dan pencegahan penyulit harus dilakukan kembali. Pada episode transisi kehidupan, misalnya ketika seorang pasien diabetes mengalami kehamilan, edukasi spesifik terkait perubahan yang dialami perlu dilakukan untuk mengantisipasi penyulit. Edukasi yang terstruktur dan berkesinambungan akan meningkatkan kemandirian pasien diabetes dapat melakukan tatalaksana diabetesnya. 

 

 

 

 

Referensi:

Pedoman Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 Dewasa di Indonesia 2021. Pengurus Pusat Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PP Perkeni), 2021.

American Diabetes Association Professional Practice Committee. 5. Facilitating behavior change and well-being to improve health outcomes: Standards of Medical Care in Diabetes – 2022. Diabetes Care 2022;45 (Suppl.1):S60-S82.