Peningkatan aktivitas masyarakat berpotensi menyebabkan semakin banyak volume sampah/limbah yang dihasilkan (Yusuf, 2008), karena setiap aktivitas manusia akan menghasilkan adanya sampah atau limbah. Sisa-sisa kegiatan manusia atau proses alam yang berbentuk padat atau semi padat dan berupa zat organik atau anorganik yang tidak diperlukan manusia lagi (Megah et al. 2018), menandai keberadaan manusia yang berpengaruh kurang baik terhadap lingkungan sekitar. Pada dasarnya, sampah tidaklah selalu menimbulkan kerugian bagi manusia, dan bahkan dapat menghasilkan sesuatu yang bermanfaat apabila dikelola dengan cara yang tepat. Masyarakat dalam megolah sampah kebanyakan masih cara sangat sederhana atau tradisional yang mengakibatkan kurang ramah lingkungan. Menurut Yunik’ati et al. (2019) langkah yang paling sederhana untuk pengolahan sampah adalah dengan metode 3R yaitu : Reduce, Reuse, dan Recycle. Pengolaan sampah menggunakan metode 3R tersebut akan sangat membantu apabila masyarakat telah memilah antara sampah organik dan anorganik. Pemahaman dan pengetahuan masyarakat tentang pemilahan sampah, sangat membantu masyarakat dalam menentukan metode pengolahan sampah menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat. Fakta yang ada, sekitar 80% dari jumlah total sampah yang dihasilkan didominasi oleh sampah organik yang hanya dipandang sebagai limbah sisa yang tidak memiliki nilai ekonomi (Pratiwi 2021).
Salah satu cara pemecahan masalah mengenai sampah organik ini adalah pembuatan cairan eco enzyme. Pengolahan sampah organik menjadi eco enzyme merupakan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Dr. Rasukon Poompanvong dari Thailand. Menurut Imron (2020) eco enzyme merupakan hasil dari fermentasi limbah sampah organik seperti ampas buah dan sayuran, gula (gula aren, gula merah, atau gula tebu), dan air. Ciri ciri Eco-enzyme yang baik adalah warnanya coklat gelap dan memiliki bau khas fermentasi asam manis yang kuat. Sampah organik sebagai bahan baku pembuatan Eco-enzyme, dengan proses fermentasi yang menggunakan bahan campuran gula aren dan air, proses fermentasinya menghasilkan gas O3 (ozon). dan Ecoenzyme memiliki manfaat yang berlipat ganda salah satunya adalah cairan pembersih serta pupuk yang ramah lingkungan.1
Eco-enzyme suatu produk yang ramah lingkungan yang mudah dibuat oleh siapapun. Cara pembuatannya hanya membutuhkan 3 komponen yaitu air, gula sebagai sumber karbon, dan sampah organik sayur dan buah. Menurut Winata dkk 2017 tata cara pembuatan eco enzyme sebagai berikut :
1. Siapkan alat bahan yang dibutuhkan seperti limbah dapur seperti kulit buah dan sisa sayuran dll.
2. Potong kecil-kecil limbah dapur tersebut.
3. Timbang gula merah atau molase dan limbah dapur tersebut sehingga menghasilkan perbandingan 1:3,
4. Siapkan pula air hangat secukupnya sehingga membentuk perbandingan1 :3:10 antara gula merah, limbah dapur, dan air.
5. Gula merah dilarutkan dengan air hangat dalam wadah plastik.
6. Masukan limbah dapur ke dalam larutan gula merah yang telah dibuat,
7. Sisakan sedikit ruang pada wadah dan tutup wadah plastik dengan rapat sehingga tidak ada udara yang masuk.
8. Simpan wadah tersebut di tempat yang aman,
9. Setelah satu bulan buka tutup wadah larutan tersebut dan aduk dan ditutup kembali tunggu sampai 3 bulan,
10. Setelah 3 (tiga) bulan proses fermentasi, wadah dibuka dan saring eco enzyme dan cairan yang dihasilkan siap digunakan. 2
Pada prinsipnya eco-enzyme mempercepat reaksi bio-kimia di alam untuk menghasilkan enzim yang berguna dalam pemanfaatan sampah buah atau sayuran. Enzim dari “sampah” ini merupakan salah satu cara penanganan manajemen sampah yang memanfaatkan sisa-sisa dapur untuk menghasilkan cairan yang bermanfaat bagi kita.
Proses fermentasi dalam pembuatan eco-enzyme dilakukan selama 3 (tiga) bulan. Apabila cairan yang dihasilkan memiliki ciri warna coklat gelap dan memiliki aroma fermentasi asam manis yang kuat, itu sebagai tanda bahwa sudah bisa dimanfaatkan.
Eco-enzyme adalah merupakan cairan serbaguna yang dapat dimanfaatkan keperluan sehari hari seperti bersih-bersih rumah, deterjen, pertanian, hingga hewan ternak. Berikut ini manfaat dan cara penggunaan eco enzyme:
1. Cairan Pembersih Serbaguna
Cairan eco enzyme dapat digunakan sehari hari dalam rumah tangga seperti membersihkan seluruh rumah, baju, bahkan untuk mencuci sayur dan buah. Dengan cara siapkan larutan campuran eco enzyme dan air setiap kali pakai atau dengan batas maksimal waktu penyimpanan selama 7 hari.
Dalam hal ini perlu kami ingatkan bahwa penyimpanan lebih dari 7 hari akan menyebabkan bakteri yang ada pada air tumbuh dan merusak larutan pembersih.
2. Pupuk Tanaman
Selain dimanfaatkan untuk bersih-bersih, eco enzyme juga cocokpupuk tanaman karena cairan ini berfungsi sebagai penyubur tanah dan tanaman, menghilangkan hama, serta meningkatkan kualitas dan rasa buah dan sayuran. Cara aplikasinya mencampurkan 30 ml eco enzyme ke dalam 2 liter air kemudian semprotkan atau siramkan ke tanah/ tanaman.
Perlu diingat oleh kita semua hindari penggunaan 100 persen larutan eco enzyme ke tanah atau tanaman karena akan mengakibatkan tanah menjadi asam dan bahkan bisa “membakar” tanaman dari dalam.
3. Pengusir Hama
Eco enzyme juga efektif untuk mengusir hama tanaman, seperti anggrek dan sayur-sayuran bahkan hama atau hewan yang kerap mengganggu di sekitar rumah kita seperti kecoa, semut, lalat, nyamuk, dan serangga lainnya. Cara penggunaaan yaitu mencampurkan 15 ml eco enzyme ke dalam 500 ml air. Kemudian, masukkan campuran larutan air dan eco enzyme ini ke dalam botol semprot dan semprotkan ke area yang kita targetkan.
4. Melestarikan Lingkungan
Larutan pembersih komersial yang ada sekarang kerap kali mengandung berbagai jenis senyawa kimia seperti fosfat, nitrat, amonia, klorin dan senyawa lain yang kurang bersahabat bagi manusia dan alam sekitar. Mereka berpotensi mencemari udara, tanah, air tanah, sungai, dan laut. Penggunaan cairan organik ini sebagai larutan pembersih alami sangat berkontribusi menjaga lingkungan.
Para ahli mengklaim,penggunaan 1 liter larutan cairan organik ini dapat membersihkan hingga 1000 liter air sungai yang tercemar.3
Daftar Pustaka :
1. https://jurnal.uns.ac.id/dedikasi/article/download/55693/34476
2. (PELATIHAN PENGOLAHAN SAMPAH ORGANIK MENJADI ECO ENZYME BAGI PEDAGANG BUAH DAN SAYUR DI PASAR DESA PANJI ) I Putu Parwata1 , Ni Putu Sri Ayuni2 , Gede Agus Beni Widana3, I Gusti Ngurah Agung Suryaputra (https://lppm.undiksha.ac.id/senadimas2021/prosiding/file/084.pdf)
3. https://www.orami.co.id/magazine/eco-enzyme