Jumat, 05 Agustus 2022 09:15 WIB

Keracunan Makanan Laut: Keracunan Terkait Histamin

Responsive image
6489
Arthur H.P. Mawuntu - RSUP Prof. dr. R.D. Kandou Manado

Pasien dengan penyakit akibat makanan makanan laut banyak ditemukan di daerah pesisir dan menjadi tantangan bagi Kedokteran Wisata karena banyak terjadi pada pelancong. Salah satu jenis penyakit ini yang banyak dilaporkan adalah keracunan ikan histaminik (histaminic fish poisoning).

Keracunan ikan histaminik terjadi akibat konsumsi ikan yang tidak diawetkan dengan baik atau didinginkan dengan benar. Keracunan ini banyak ditemukan setelah mengkonsumsi ikan makarel, tuna, marlin, dan cakalang awetan atau yang dimakan mentah. Gejala keracunan biasanya muncul 10-60 menit setelah makan ikan yang terkontaminasi. Pada pasien timbul kemerahan pada kulit di bagian atas tubuh, ruam, keluhan perut, dan nyeri kepala berdenyut. Tanpa pengobatan, keracunan ikan histamin dapat sembuh dalam 12-48 jam.

Pada kasus berat pasien dapat mengalami sesak nafas hingga pingsan. Pasien dengan gejala seperti ini perlu dibawa ke Unit Gawat Darurat (UGD) untuk diberikan suntikan obat antihistamin dan obat lain guna mengatasi penyempitan salutan nafas, nyeri perut hebat, dan tekanan darah rendah. Sebagian besar kasus yang dibawa ke UGD tidak memerlukan konsultasi dokter spesialis kecuali ada penyulit seperti asma bronkial yang menyulitkan penanganan.

Sebagai upaya pencegahan, perlu ada standarisasi dan pengawasan proses pengawetan, penyimpanan, dan penyajian makanan laut. Masyarakat daerah wisata juga perlu diedukasi agar mampu memberikan pertolongan pertama dengan tepat.  

Referensi:

Kalczynski JM, Goldenberg Wd. Seafood Toxicity. Updated: Nov 10, 2021. Available from: https://emedicine.medscape.com/article/1011549-overview. Accessed: 13 March 2022.

Birkun III A, Noltkamper D, Patrick JD. Histamine Toxicity from Fish. Available from: https://emedicine.medscape.com/article/1009464-overview. Accessed: 13 March 2022.

Sumber gambar: merdeka.com